Minggu, 23 Januari 2011

status pendek 2

husnuzan mungkin baik, meski ada kelemahan. suuzan itu mungkin buruk,tapi itu tanda kewaspadaan. Yg salah bila tetap nganggap orang baik padahal kenyataanya buruk, atau menyangka orang buruk padahal kenyataannya baik....

melukis pagi dan senja hari
pada terbit dan tenggelamnya matahari
selalu saja bersanding dengan laut
apakah jodoh matahari hanya laut?
adakah dia tidak terbit di dari tempat lain?

marilah meluruhkan hati dan bernyanyi...
lihatlah purnama sudah bersiap di meja rias,
sesekali dia mengintip malu,
sebentar lagi dia bertandang

Duduk sarapan di depan teras rumah penjual lontong sayur. Bertafakkur bersama denting piring nan beradu dg sendok. Bertasbih bersama teguk air nan mengguyur dahaga... alhamdulillah... semoga seberkah hidangan dari Surga





status pendek 1

Sudahlah, jangan terlalu memuja dan mengidealkan seseorang. Nanti kalau orang itu berubah tak sesuai keinginan, anda yang sakit sendiri.

Kita pantas merasa bodoh jika kepintaran (yg kita punya) tak banyak gunanya. "our conscience is never lies..."

satu yg plng kusuka pada tentara adalah disiplinnya. displin bukan siksaan, tapi tuntutan peradaban maju. dsplin sebuah miniatur penegakan hukum/keadilan berdasar objektif dan maritokrasi. subjektivitas selain merusak disiplin/tatanan juga membantu menciptakan koruptor2 baru..

kalau direnungkan, termuliakah kita dg membuat diri terlihat baik dengan membuat orang lain jadi lbh buruk? menyalahkan orang lain untuk menutup kesalahan diri? menghina orang lain untuk menutup hina diri?

Kadang kepedihan bisa mengajarkan kita cara mencintai kehidupan...

Baca-baca, dengar-dengar, jalan-jalan, lihat-lihat, tulis-tulis, bincang-bincang, timang-timang...
Pembelajar sepanjang hayat; belajar dari yang ahli, menjadi ahli karena mengkaji dan mentafakkuri...

"Otak yg selama 3 hari berturut-turut tdk digunakan utk berpikir, akan buntu.

Kata Ulama, "Hati yg selama 7hari berturut-turut tdk menerima siraman rohani, akan keras."

Kata para Ilmuwan, "Buku adalah pasangan terbaik yg tdk prnh protes, namun menjadikan kita kritis."

‎1. Apa yang ditanam telah tumbuh...
2. Menghijau menyejukkan, menyegarkan, memudakan...
3. Bagai pengantin baru...
‎4. Wahai gembala-gembala...
5. Panjatlah pohon belimbing itu
6. Walau licin, walau terjal, tetaplah mendaki
7. Untuk basuh pakaianmu
‎8. Pakaianmu itu, terkoyak sobek di tepian
9. Jahitlah, sulamlah, tamballah,
Untuk dipakai di sore hari
10. Mumpung bulan lagi terang (purnama)
11. Mumpung luas tempatnya (yg bisa dilihat)
12. Mari bersorak... Hore...


Sabtu, 22 Januari 2011

citra

pencitraan itu ada, ketika sesuatu (lembaga/orang) ingin dipandang/dipuji bagus dan hebat. tujuannya untuk meraih kepercayaan. Pencitraan bisa melalui pakaian, tulisan dan bahkan sorot lampu. Pencitraan dan kebohongan itu tipis bedanya. semula bohong pada diri sendiri, lalu pada orang lain.
17 Januari jam 19:48
Siti Aisyah, Arya Raya D, Dzilla Nurizz dan 2 lainnya menyukai ini.

anda mulai melakukan pencitraan bila: saat jadi imam bacaannya panjang, tapi solat sendiri cepatnya minta ampyun...

anda mulai melakukan pencitraan bila: didepan mertua rajinnay minta ampyun, tapi saat sendirian malasnya tak ketulungan

anda mulai melakukan pencitraan bila: didepan polisi taatnya minta ampyun, tapi pas polisinya tak ada lampu merah jalan terus....

apakah pencitraan itu buruk? seperti yg saya tulis di atasm tak semuanya buruk. Asal berbasis kinerja/kenyataan. ini adalah cabang dari publisitas.

Citra yang baik dapat mendukung aktivitas seseorang atau organisasi. karena Citra organisasi/lembaga mempunyai 2 (dua) komponen utama, yaitu komponen logikasl dan komponen emosional...

Komponen logical berhubungan dengan karakterisitik-karakteristik yang dapat dirasakan, yang dapat dengan mudah diukur.

Sedangkan komponen emosional diasosiasikan dengan dimensi psikologis yang ditunjukkan oleh perasaan dan sikap terhadap yg bersangkutan/organisasi. Kedua komponen tersebut secara stimultan mempengaruhi pemikiran seseorang untuk menilai citra suatu organisasi.

Citra sebenarnya merupakan akumulasi dari nilai-nilai kepercayaan yang diberikan oleh seseorang yang mengalami suatu proses cepat atau lambat untuk membentuk opini public yang lebih abstrak.

Untuk membentuk citra tersebut, maka perlu adanya strategi kehumasan untuk mewujudkan citra positif yang akan memberi manfaat penting dalam mempengaruhi masyarakat atau dunia usaha yang akan menanamkan modalnya.

sebenarnya citra yg baik adalah hukan yg dibentuk, namun berdasar pengakuan. seperti citra2 yg melekat pada rasulullah. Al Amin dll. Rasul tak pernah membentuk citra ini, ini datang dari pengekuan kaumnya. Citra itu datang dari sifat mulia rasul yg selalu jujur.

Buku dan Anjing

Dalam perbincangan dengan seorang kawan LSM, meluncurlah ungkapan ini, "saat ini, anjing kejepit tak hanya bisa berteriak, tapi juga menulis buku."

Namanya juga tulisan anjing kejepit, lanjutnya, tentu isinya tak jauh dari tendensi dan tudingan tanpa fakta yang jelas.

"Sang ajing geram melihat tingkah orang kampung yang melarangnya masuk. akibatnya dia gagal untuk mencuri ayam, sedangkan perutnya sudah sangat lapar," jelasnya.

"apakah perlu menanggapi tulisan anjing ini?" saya bertanya.
"tentu tidak. karena kita akan dianggap gila. Tentu saja, kok manusia nanggapi tulisan anjing," ujarnya singkat.

Selain itu, dia menjelaskan, hanya akan membuat si anjing kian dapat publisitas gratis. artinya, sama saja mebesarkan nama si anjing.

Mungkin kekata rekan saya ini terkesan sarkas, namun sebagai alarm untuk memilih buku mana yang baik dan bukan.

Karena di masa kian mudahnya usaha penerbitan, ada kalanya beragam pihak memanfatkan buku untuk menanamkan ideologinya dan lain lain.

Bagi pembaca buku sejati, tentu akan mudah memilih buku yang bagus sebagai bahan referensinya.

Saya juga termasuk orang yang banyak mengoleksi buku. Buku bagus tentunya bisa dilihat dari isinya yang jernih, serta tak hanya menyajikan kumpulan data, namun juga informasi.

Yang paling penting, lihat dan kenali siapa penulisnya.

Jika kita memang hobi membaca buku, dapat dipastikan kita hafal beberapa nama penulis buku yang berkualitas baik, atau nama-nama penulis favorit kita.

Beberapa orang penulis bisa membuat buku dalam bidang yang berbeda, tetapi secara umum mayoritas penulis memiliki keahlian yang lebih hanya untuk satu bidang khusus.

Misalnya: Untuk novel sastra, penulis yang berkualitas adalah Pramoedya Ananta Toer, Ayu Utami, Seno Gumira Ajidarma. Untuk puisi ialah Oka Rusmini, Sapardi Djoko Damono, Goenawan Mohammad, Subagyo Sastrowardoyo. Dan masih banyak contoh lainnya.

Ini penting, karena bila penulisnya adalah orang yang kredibilitasnya dipertanyakan, atau malah tukang peras, bagaimana mungkin akan melahirkan buku berkualitas?

Jangan heran, zaman ini banyak penjahat dan kelompok-kelompok ekstrim juga menulis buku. Tentunya buku tersebut bertujuan untuk memuluskan aksinya, baik untuk memeras dan menyebar luaskan ideologinya.

Selanjutnya lihat penerbitnya. ini penting untuk melihat apakah sebelum diterbitkan buku tersebut melalui editing yang ketat atau tidak.

Saat masih kecil dulu, saya selalu merasa nyaman bila membaca buku terbitan Balai Pustaka. Maka dari itu, apapun judulnya bila itu terbitan Balai Pustaka, selalu saya beli.

editing tak hanya soal mengoreksi kesalahan huruf, namun juga etika dan logika dalam hal yang disampaikan. sehingga, informasi yang akan kita lalap dalam buku tersebut "aman dikonsumsi", tak mengandung unsur kebencian.

Penting juga dilihat siapa editornya. Karena tulisan seorang Gunawan Mohammad pun masih melalui proses editing.

Adakalanya saat ini buku-buku berbau investigasi laris. namun, tetap harus jeli memilihnya. karena banyak buku investigasi kasus juga mengandung unsur fitnah. Menyesatkan opini, membelokkan bahkan menyebarkan berita bohong dengan data palsu.

Ada juga yang dilandasi dendam karena penulisnya kecewa targetnya tak tercapai. Kasus di daerah, ada seorang yang pernah dipecat dan blacklist dari media ternama, lalu menjelek-jelekkan media dan jajarannya tersebut.

Sebenarnya pertimbangan blacklist ini bukannya tanpa alasan. Karena melihat moral yang bersangkutan. Selain itu juga statusnya diragukan. Apa menariknya bagi pembaca nara sumber dengan kualitas seperti ini?

Ternyata yang bersangkutan tak terima. Kemudian terus menyerang. Tak hanya lewat lisan, juga menerbitkan sebuah buku. Semua serangannya dilandasi dendam peribadi.

Namanya juga dendam, bisa ditebak, bukunya ditulis asal-asalah. Ini adalah produk gagal, yang dibuat oleh orang yang gagal. Apa menariknya membaca buku seperti ini. Intelektual tentu beda dengan sampah. Buku tentu beda dengan selebaran gelap.

Di Jakarta juga pernah terjadi. Seorang yang dipecat dari sebuah stasiun televisi terkemuka, membuat blog. Isinya, menjelek-jelekkan pengelola televisi tersebut. Karena berdasar sakit hati, tulisannya penuh sinis.

SINIS apakah hasil perkawinan antara KEANGKUHAN dan SAKIT HATI ataukah hasil perselingkuhan antara KEBODOHAN dan RENDAH DIRI?

Karena itu, tetaplah selektif memilih buku. Lihat dan kenali penulis dan penerbitnya. karena inilah beda antara buku dan selebaran

Jumat, 07 Januari 2011

Cabai Deh

PEPATAH CABE: Jangan biarkan cabe membuatmu berhenti mencinta, karena ketika kamu menyesali, mungkin cabe yg kamu cinta telah pergi.
*** artinya: jangan buang2 sambal, cabe mahal***
Selasa pukul 21:24
R Yusuf Hidayat, Cahya Novi, Dewi Andriani Zain dan 2 lainnya menyukai ini.

cabe mahal? jangan sedih, pakailah merica... toh orang2 zaman Majapahit belum kenal cabe, tetap mampu menaklukkan hingga ke Campa.... tetap semangat meski tanpa makan rujak dan pecel...

cabe baru dikenal setelah Columbus mendarat di Bahama, di akhir abad 15... Jadi sebelum zaman itu, orang2 Asia, Afrika dan Eropa tidak mengenal cabe... artinya, ya , rujak, pecel, sampai dendeng balado alun ado lai...

Columbus berkenalan dg cabe pada januari 1493. Dia menyebutnya 'merica dahsyat'... Kalau dipikir, Colombus ini unik... niatnya mau cari India malah nyasar ke Amerika, makanya saat lihat orang asli dibilang "Indian"

Hingga akhirnya ketika bangsa Spanyol menjarah Amerika, mulai si penghancur Aztec Hernando Cortes dan pembabtai Inca Pizzaro, cabe kian dikenal. mereka bilang cabe dg 'pimiento'(bentuk gender laki2 dari 'pimienta' (=merica). Cabe lebih sangar dari merica

dari sini, cabe terus diperdagangkan. Adalah Bajak2 laut Conquistador Portugis, yg membawa cabe hingga ke India. dari sini cabe terus menyebar ke asia. baik melalui perdagangan maupun oleh burung2

meski begitu, hanya cabe Bhut Jholokia dari Assam India yg teroedas di dunia... disusul habbanero, juga cabe Nusantara (Taliwang). tingkat kepedasan cabe diukur dalam skala schovelle

Mudi Mahmudi: harga cabe sekarang apa sudah sepedas rasanya bang

Iin Iin Aja: Gk doyan cabe rez... jadi gk ngefek meskipun mahal