Senin, 30 Januari 2012

Desain Sederhana

Saat mengunjugi Prancis, CEO Apple Steve Jobs bersama kepala tim desainnya, Jonathan Ive masuk ke sebuah toko perlengkapan dapur. Ive memungut sebuah pisau yang menurutnya bagus. Tak lama ia letakkan kembali. Dalam sekejap kekagumannya sirna, menjadi sebuah rasa kecewa.

Hal ini juga dilakukan Jobs. Dia hanya memungut sebentar, lalu mencampakkannya di rak. Apa masalahnya? ”Kami lihat ada secuil lem di antara gagang dan bilah,” jelas Ive.

Hanya lem? Bukankah yang penting pada pisau adalah ketajaman bilahnya? Tapi menurut mereka, disain pisau yang indah tersebut telah dirusak oleh caranya dirakit. ”Kami tak suka membayangkan pisau yang dilem,” kenang Ive.

Dalam buku Steve Jobs by Walter Isaacson, disebut bahwa Ive dan Jobs, memang memerdulikan desain produk, esensi, dan perakitannya semacam ini. Menurutnya, bila ada ketiganya tak nyambung, maka bisa merusak kemurnian dan tak sejalan dengan esensi suatu perlengkapan. ”Kami berdua sependapat bahwa produk harus dibuat supaya tampak mulusdan tak bercela,” sebut Ive.

Inilah yang menjadi prinsip dasar yang diyakini keduanya. Disain kata Jobs, bukan hanya tampilan luar, tapi juga mencerminkan esensi produk. ”Desain tak hanya berarti polesan, namun roh fundamental dalam kreasi manusia yang akhirnya dituangkan pada lapis-lapis luarnya.”

Karena itulah mengapa Jobs sangat rewel pada hal-hal yang dirasa sepele dan tak dipikirkan banyak orang. Misalnya, ketika Jobs kurang berkenan pada iPad 2 sebelum diluncurkan di pasaran. Hal tersebut bukan karena fiturnya yang tak menaik dan canggih, melainkan hanya karena penutup yang digunakan untuk membungkus iPad, yang terpisah dari layarnya.

Mereka membuat bagian itu lebih tebal, padahal seharusnya tipis sesuai permintaan Jobs. Jadinya selubung itu kurang menarik di atas piranti yang mestinya tampak menakjubkan dari beragam sisi.

Inlah contoh dari hasrat Jobs akan intergrasi menyeluruh proses produksi dari awal hingga akhir. iPad 2 memang menghalami beragam perbaikan, namun semua setuju bahwa pelindung kecil nan menawan itulah yang paling disukai pelanggannya.

Dan inilah yang membuat mengapa tampilan produk Apple sangat sederhana, bersahaja, tak rumit dan neko-neko. Namun, kesederhanaan itulah yang menjadi pencapaian tertingginya. ”Butuh kerja keras untuk membuat sesuatu yang sederhana,” katanya Jobs.

Kegandrungan dan ketelitian Jobs soal disain produk ini, mengingatkan pada Kaisar China zaman dinasti Qing. Dialah Qianlong. Selama ini Kaisar Qianlong dikenal sebagai pemimpin militer yang sukses, dia melakukan ekspansi besar - besaran untuk menambah wilayah Dinasti Qing.

Di bawah kepemimpinannya, kawasan orang Turki dikuasai Dinasti Qing dan diganti namanya menjadi Xinjiang, hingga kini.

Namun di balik itu, ternyata Qianlong adalah seorang seniman yang sangat perfeksionis pada desain. Di eranya ini, sang kaisar mendedikasikan hidupnya untuk kesenian. Menurut Qianlong, hanya dengan inilah China bisa dikenang dan terjaga hingga ribuan tahun. Wajarlah saat itu, China banyak memiliki peninggalan barang seni bernilai tinggi.

Ada kalanya kaisar juga mengadakan sayembara bagi rakyatnya untuk membuat benda seni. Syaratnya harus unik, lain atau tak biasa, namun, tentu saja, indah. Bisa tulisan, maupun kerajinan tangan. Jurinya adalah sang kaisar sendiri.

Hasilnya, para seniman dan desainer berlomba membikin kerajinan maupun kesusasteraan yang bagus.

Sama seperti yang dilakukan Jobs, Qianlong sangat menyukai disain yang sederhana namun memiliki roh fundamental. Hal ini yang dia lakukan saat menilai karya seni tersebut. Ada kalanya, sang kaisar turun langsung merevisi. Misalnya menambahkan tanda baca (pada karya sastra), dan perbaikan pada benda seni hasil kerajinan tangan.

Dari ribuan hasil karya tersebut, hati Qianlong terpaut pada vas bunga yang kulit luarnya bisa berputar. Di zaman itu, dengan teknologi yang belum maju, membuat vas seperti ini rasanya sangat sulit dilakukan.

Yang kedua kaisar sangat terkesan akan ukiran perahu yang terbuat dari biji zaitun. Meski kecil namun gambaran di dalamnya sangat detil. lengkap dengan orang dan pintunya yang bisa dibuka tutup!

Namun dari semua itu, kaisar sangat terkagum-kagum akan sebuah benda seni berbentuk bola yang terbuat dari gading. Bola gading ini memiliki beberapa lapisan (bola dalam bola) yang semuanya bisa bergerak bebas. Tiap lapisnya di pahat dengan ukiran tipis, dan pada luarnya berhias beberapa naga-naga kecil nan menawan.

Hingga saat ini, belum ada yang bisa menandingi detail dan kerumitan seniman-seniman Qianlong yang kini tersimpan di National Palace Museum, Taiwan. ***

Rabu, 25 Januari 2012

Pasangan Gokil

”Bersulang untuk mereka yang gila. Lain. Tukang berontak. Biang onar. Aneh sendiri. Yang berpandangan beda. Yang tidak suka aturan. Yang antikemapanan. Silakan contoh mereka, bantah mereka, puji atau caci mereka. Tetapi jangan abaikan mereka. Karena merekalah agen perubahan. Merekalah yang memajukan umat manuysia. Meski kata orang mereka gila, geniuslah yang kami lihat. Karena si gila yang yakin bisa mengubah dunia... Bisa mengubah apa saja.”


Ini adalah narasi teks iklan Apple pada Juli 1997, yang dibuat Lee Chow, direktur kreatif di Chiat Day pembuat iklan hebat ”1984”. Sebagian teks iklan di atas ditulis sendiri oleh CEO Apple Steve Jobs.

Tujuan iklan ini sebenarnya ingin membangun brand image Apple, bukan sekadar menjajakan produk. Kampanye promosi ini juga bukan untuk memuji-muji kemampuan komputer, melainkan apa yang dapat dilakukan orang-orang kreatif menggunakan komputer. “Ini soal kreativitas!” ujar Jobs.

Hal ini kembali dipertegas Jobs dalam pidatonya di Macworld, dengan menambahkan frasa ”think diffrent”. ”Apple mewakili orang-orang yang berpikir di luar kelaziman yang ingin menggunakan komputer untuk membantu mereka mengubah dunia,” katanya.

”Think diffrent, crazy enough, change the world.” Tiga kalimat ini menjadi nafas Apple yang memang awalnya tercipta oleh dua ”remaja gokil” Stephen Wozniak dan Steve Jobs. Di masa mudanya, mereka suka melakukan lelucon khas anak muda untuk bersosialisasi.

Ke-gokil-an mereka, sebagai mana saya kutip dalam buku Steve Jobs by Walter Isaacson, saat kelas 12, Woz membuat metronom elektronik -alat yang berbunyi tik... tik... tik... mirip bom waktu. Dia mengambil beberapa baterai besar, merekatkannya lalu memasangnya di loker sekolah.

Kontan saja, sekolahnya gempar. Woz pun dikirim ke detensi remaja. Namun di sana dia tetap iseng, dengan mengajari tahanan cara menarik kabel kipas angin di langit-langit dan menghubungkannya ke jeruji penjara, sehngga orang-orang kesetrum ketika menyentuhnya.

Woz memang gokil, dan hal inilah yang membuatnya bertemu Steve Jobs. Adalah temannya di SMA Homestead bernama Bill Fernandez, yang mempertemukan mereka. ”Namanya Steve (Jobs). Dia suka sekali melakukan lelucon seperti dirimu, dan membuat varang elektronik seperti dirimu,” ujarnya.

Dan benar, setelah bertemu, keduanya saling cocok. ”Kami banyak sekali memiliki persamaan,” jelas Woz. ”Aku langsung menyukainya,” ujar Jobs.

Selain ketertarikan pada komputer, keduanya juga sama-sama menyukai musik.
Hingga kemudian dua "pasangan aneh" itu, menjadi perpaduan hebat antara lelucon dan elektronik. Petualangan gila mereka yang membuat terciptanya Apple.

Kolaborasi ”nakal” Jobs dan Wozniak, pertama kali terwujud ketika Woz berhasil menemukan Blue Box. Bila alat ini ditempelkan ke telepon, mereka bisa menelepon ke mana saja di penjuru dunia ini gratis dari telepon umum.

Kembali lagi, keisengan Woz muncul: dia menelepon Paus di Vatikan dengan berpura-pura sebagai diplomat top AS, pemenang Nobel Perdamaian Henry Kissinger Alfred. Untunglah, Sri Paus masih beristirahat, karena saat itu di Vatikan masih menunjukkan pukul 05.30.

Inilah tonggak penting dan bersejarah yang menjadi bentuk pola kerjasama Woz dan Jobs. Jobs menemukan ide, bahwa Blue Box tak hanya jadi sekadar alat iseng, namun bisa dijual.

Jobs-lah yang mendisain alat tersebut hingga seukuran dua tumpuk kotak kartu remi. Harga komponennya USD 40, dan Jobs menjualnya USD 150! Alat ini dia jajakan dor to dor ke asrama-asrama mahasiswa. Hingga kemudian alat pembajak telepon ini laris manis.

Ada hal yang menegangkan terjadi, ketika Jobs menawarkannya pada pengunjung restoran pizza Sunnyvale di Universitas Barkeley. Ada seorang peminat yang mengajak Jobs ke mobilnya.

Namun sampai di sana, bukannya uang yang diterima Jobs, melainkan todongan pistol tepat di perutnya. Lelaki itu, berhasil membawa kabur Blue Box. Jobs baru sadar sudah dirampok.

Petualangan gila inilah yang akhirnya membuka jalan kolaborasi mereka. Woz adalah sang ahli, dan Jobs visinya. Woz membuat penemuan luar biasa, kemudian Jobs memikirkan agar alat itu mudah digunakan, disain, pemasaran dan tentu saja, meraup labanya. ”Kalau bukan karena Blue Box, tidak akan ada Apple,” kenang Jobs.

Kota Manusiawi

Bagaimana reaksi Anda, ketika sedang asik berjalan di trotoar tiba-tiba datang mobil dengan kecepatan tinggi, menghambur siap menabrak Anda bagai binatang buas menerkam. Panik? Tentu saja.

Masih untung bila anda bisa menghindar. Karena baru saja kejadian, sembilan orang pejalan kaki tak sempat lagi menghindar ketika mobil Xenia menabrak mereka, hingga tewas. Peristiwa menggemparkan ini terjadi di Jakarta, Minggu (22/1) sore lalu. Hal ini kian membuktikan bahwa kota ini tak ramah bagi pejalan kaki.

Pejalan kaki atau juga disebut pedestrian ini, keselamatannya kurang terlindungi. Selain jadi sasaran kendaraan nyasar, kerap juga jadi korban kejahatan lainnya, seperti premanisme.

Hal ini terus berlanjut hingga di angkutan umum. Akibatnya, warga jadi takut berjalan kaki dan memilih naik kendaraan pribadi. Hal ini tentu akan memperparah kemacetan.

Apa yang terjadi di Jakarta ini, bisa juga terjadi di Batam dan kota-kota lain di Kepulauan Riau. Di Batam nmisalnya, pejalan kaki juga kurang diperhatikan. Coba perhatikan, sebagian besar jalan di kota Batam tak memiliki ruang untuk pejalan kaki.

Jadi bila ingin berjalan kaki di Batam pilihannya hanya dua, harus memakai tepi jalan, yang berarti rawan tertabrak pengguna kendaraan bermotor, atau memilih berjalan di pinggir yang penuh tanah dan rumput. Saat panas berdebu, saat hujan berlumpur. Hal ini tentu merepotkan.

Ini baru perhatian untuk pejalan kaki, belum l;agi bagi penyandang cacat. Sangat jauh dari kata cukup. Dengan demikian, apakah pantas kota ini dianggap sebagai kota manusiawi? Saya rasa belum.

Sebab, negara atau kota akan nyaman dan disebut manusiawi bila bisa memenuhi hak kelompok paling rentan, misalnya pejalan kaki atau penyandang cacat. Karena dari sini, semua warga akan memetik manfaatnya.

Rasanya tak terlalu tinggi bila kita berkaca bagaimana negara maju memperhatikan akan hal ini. Hong Kong misalnya, yang sangat melindungi pejalan kaki. Setiap jalan memiliki trotoar untuk pejalan kaki, penyandang cacat bahkan ada jalan khusus untuk pesepeda. Untuk membedakan dengan jalan raya, pedestrian ini ditinggikan beberapa centi dan dipagar, sehingga pejalan kaki bisa nyaman dan aman.

Di sinilah juga yang menjadi tolok ukur penting keberhasilan suatu pemerintahan kota/negara. Kuncinya sederhana saja, jika fasilitas umum di-upgrade sehingga layak bagi penyandang cacat, trotoar akan lebar, bis, kereta, pesepeda akan nyaman.

Dampaknya, kita semua akan merasa nyaman dan aman. tak ada lagi rasa takut dan was-was tertabrak saat berjalan kaki. Bila fasilitas publik dibikin nyaman - trotoar lebar dengan pohon peneduh bagai di Orchard Singapura- maka orang-orang akan berjalan kaki lagi.

Minggu, 15 Januari 2012

Rumah

Adalah hal terindah bila memulai pagi di rumah yang dihiasi senyum orang-orang tercinta. Karena rumah adalah kenangan, tempat menyemai asa juga menuainya.

Rumah adalah serangkaian kisah yang di dalamnya ada episode tawa dan juga air mata. Rumah adalah kepompong untuk kita bermetamorfosa jadi kupu-kupu kehidupan

Setiap orang mungkin akan gagap saat ditanya tentang siapa dirinya. Tapi mereka akan lancar mengurai saat ditanya tentang rumahnya. Dahlan Iskan, misalnya, mantan CEO Jawa Pos Group ini masih lancar mengingat bagaimana lekuk rumahnya.

Dalam bukunya Ganti Hati Menteri BUMN ini fasih berkisah akan pintu kayu rumahnya yang kasar, makan duduk di lantai beralas tikar yang juga berfungsi untuk tidur. Dia juga masih ingat akan lantai rumahnya yang hanya dari tanah, yang kerap dia ompoli dulu.

Selain itu, ada juga almarhum Steve Jobs mantan CEO Apple yang sangat terinspirasi pada rumahnya. Dalam buku Steve Jobs yang ditulis Walter Isaacson, Jobs dikisahkan sangat terinspiorasi oleh rumahnya itu.

Rumah Jobs berada di 286 Diablo, Mountain View, Kalifornia. Terletak di sebuah perumahan yang dibangun oleh developer Joseph Eicher, di mana perusahaannya telah membangun lebih dari 11 ribu rumah di beberapa perumahan di Kalifornia antara 1950-1974.

Saat membangun rumah, Joseph Eicher terinspirasi oleh visi arsitek Frank Lloyd Wright tentang rumah moderen sederhana untuk semua warga Amerika.

Saat itu Eicher membangun rumah murah yang menonjolkan dinding kaca dari lantai ke langit-langit, ruang terbuka, bangunan yang terkena cukup sinar matahari, lantai pelat beton dan banyak sekali pintu kaca geser.

”Eicher melakukan hal yang luar biasa,” puji Jobs mengenai rumahnya. ”Rumah ini cukup besar, murah, dan bagus. Rumah ini memiliki desain bagus dan berselera sederhana untuk orang-orang berpendapatan kecil.

Rumah ini juga memiliki fitur kecil yang luar biasa, se[erti alat pemanas di lantai. Timggal meletakkan karpet di atasnya dan kamipun memiliki lantai yang hangat ketika kami masih kecil,” kenang Jobs

Dari rumah karya Eicher inilah Jobs pada akhirnya memberikan apresiasi dengan melahirkan hasrat untuk produk yang didesain dengan teliti untuk pasar yang luas.

”Aku senang sekali jika benar-benar dapat memberikan desain yang sangat bagus dan kapabilitas sederhanake sebuah produk yang memiliki harga murah,” ujarnya membeber keindahan rumah buatan Eicher.

Maka, dari sinilah visi awal dari Apple bermula. ”Itulah yang berusaha kami lakukan dengan Mac pertama. Itulah yang kami lakukan dengan iPod.”

Satu lagi, Jobs sangat terkesan akan halaman belakang rumahnya yang sangat rapi. Dari sinilah mengapa desain produk Apple sangat memperhatikan kecantikan "halaman" belakangnya.

Begitulah. Rumah adalah kisah, ada rise juga kisah akan fall. Rumah adalah kawah candradimuka, tapi juga buaian lembut dengan senandung naviri. Dari rumahlah kita dipersiapkan dari masa buaian hingga dewasa sebelum terjun ke panggung kehidupan. Menari-nari sebentar, lalu pulang.

Begitu agungnya rumah, sehingga Kahlil Gibran pun menulis syairnya tentang rumah yang terkumpul dalam kisah Sang Nabi. Petikannya (tak utuh) seperti ini: Rumahmu adalah tubuhmu yang lebih besar. Rumah itu tidur di siang hari dan bangun di kesunyian malam, dan rumah itu bukannya tak bermimpi.

Bukankah rumahmu itu mimpi? dan mimpi meninggalkan kota menuju hutan atau puncak bukit?

Dan katakan apa yang kalian miliki dalam rumah? Dan apa yang kalian jaga dengan pintu terkunci?

Apakah kalian memiliki kenangan? apakah kalian memiliki keindahan? atau apakah hanya memiliki kenyamanan dan hasrat untuk mendapatkan kenyamanan?

Jangan jadikan rumahmu jangkar, jadikanlah tiang. Rumahmu bukanlah kain berkilau yang menutup luka, melainkan kelopak yang melindungi mata

Janganlah menekuk sayap agar bisa melewati pintu atau menundukkan kepala agar tak membentur langit-langit. Ataupun takut kalau-kalau napasmu dapat meretakkan dinding. Jangan kalu hidup dalam nisan yg dibuat oleh orang mati untuk yang hidup.

Karena yang tidak terikat kepadamu adalah rumah di langit yang pintunya embun pagi serta jendelanya nyanyian dan keheningan malam.

Demikianlah kicau agi tentang rumah ini saya sudahi... Nah sekarang, ceritakanlah tentang rumahmu....

Senin, 09 Januari 2012

Perpustakaan

Usaha yang pernah saya tekuni semasa SMP adalah persewaan buku.

Umumnya buku-buku cerita, misalnya tentang petualangan Tom Sawyer saat berkeliling dunia, Luckyluke, Smurf hingga beberapa majalah anak seperti Bobo dan Kawanku.

Buku-buku ini saya sewakan dengan tarif Rp25 per tiga hari. Tapi kalau baca di tempat, bisa Rp10 saja. Lumayan, keuntungan dari hasil persewaan ini uang jajan saya tak lagi bergantung pada orang tua. Bahkan, masih bisa menabung. Sedangkan 50 persen dari keuntungan ini saya putar lagi, membeli buku-buku baru. Begitu terus.

Selain itu, keuntungan lainnya, saya jadi sering bertemu teman dan mendiskusikan apa isi buku tersebut. Dari sana, nanti ada saja pengetahuan atau ide baru. Termasuk juga dapat usulan tentang buku baru apa yang harus saya beli sebagai koleksi perpustakaan ini selanjutnya.

Namun dari semua keuntungan itu, ada hal yang tak bisa hilang dan terus berkembang dan tumbuh, yakni, ilmu dan moral. Di sinilah ruang belajar menyusun wawasan, introspeksi, memahami, memecahkan masalah, menjadi dewasa dan bijaksana. Meski kadang kesimpulan yang didapat masih interpretatif. Namanya juga masih ababil alias --bahasa gaulnya-- abege labil.

Hingga saat ini saya meresapi benar pentingnya sebuah buku bagi character building anak. Sayangnya, anak-anak malas mendekati buku. Mereka lebih suka larut dengan android atau game online-nya.

Apalagi harga buku luar biasa mahalnya. Saya sampai pada kesimpulan, bisa jadi mereka malas membaca karena tak ada yang bisa dibaca, akibat kantong tak sampai oleh harga buku yang melangit.

Dari sini timbul ide, mengapa tak sediakan saja perpustakaan gratis untuk anak, khususnya anak kurang mampu? Siapa tahu, bisa menjadi sumbangsih untuk membangun Batam yang lebih baik.

Pikiran ini jualah yang disambut Mahmud Syaltut, sehingga menjelmalah taman bacaan Sanggar Restu Bunda. Di sebuah ruku kecil di belakang SPBU Tiban III ini, kepala Sekolah Hang Nadim malay School ini, membangun perpustakaan mini itu.

Metode yang dijalankan pada taman bacaan ini bagaimana memaksimalkan otak kiri dan kanan. Anak-anak tidak hanya membaca, tapi juga diarahkan bagaimana mereka mampu mengembangkan kreativitas dan hobinya secara bertahap.

Selain membaca, anak-anak dapat menonton TV tentang film character building (pembangunan karakter), serta surfing ilmu pengetahuan dari internet. Semuanya gratis.

Era moderen ini, informasi penting dikuasai. Peradaban akan maju, bila mereka menguasai teknologi dan ekonomi. Dan semua ini dibangun melalui budaya literasi, dalam hal ini buku dan perpustakaan.

Harapan membangun masyarakat yang lebih baik dengan menyediakan perpustakaan, dan menggiring agar masyarakat suka membaca, saya rasa bukanlah mengada-ngada. Dan semua ini harus dimulai dari masa kanak.

Dari sini saya teringat akan sebuah kalimat menarik dalam sebuah piring keramik memakai huruf Arab kufik. Bunyinya, ”Ilmu pengetahuan pahit pada awalnya, tapi manis melebihi madu pada akhirnya...”

Piring ini adalah suvenir dari khurasan Iran yang dibuat tahun 1100 dan kini tersimpan di musium Louvre Prancis, musium yang juga menyimpan lukisan Monalisa.

Suvenir tersebut dibuat saat keemasan peradaban Islam, memimpin dalam segi ilmu pengetahuan, ekonomi dan tata pemerintahan. Sedangkan saat itu Eropa masih dlm masa kegelapan, masa dimana gagap teknologi dan disibukkan urusan supranatural.

Tulisan di piring tadi menyadarkan, agar jangan malas mendapatkan ilmu baru. Tentu berat, pahit, dan capek. Namun semua kan membuat kita berkembang dan memiliki keahlian baru. Bukankah ini yang disebut madu?

Karena yang dimaksud berkembang itu adalah ketika kita tahu akan hal yang semula tak kita pahami. Itulah pentingnya informasi. Itulah pentingnya sebuah perpustakaan.

Sabtu, 07 Januari 2012

Keadilan

Hukum kita unik, maaf tak enak untuk menyebut lucu.

Belum lama ini di Palu, seorang remaja 15 tahun, AAL, divonis bersalah dalam kasus pencurian sandal jepit milik seorang anggota brimob Palu, Briptu Anwar Rusdi Harahap. Peristiwa ini sebenarnya terjadi tahun 2010, namun baru masuk pengadilan setahun kemudian, 2011.

Karena AAL masih di bawah umur, maka Hakim Ramel Tampubolon dalam putusannya mencabut ancaman lima tahun panjara, kemudian dikembalikan kepada orangtuanya. Tujuannya agar mendapatkan pembinaan.

Mencuri sandal jepit, dihukum. Memang tak ada yang aneh. Secara yuridis bisa jadi itu dianggap sebagai suatu tindakan yang melanggar undang-undang atau ketentuan yang berlaku dan diakui secara legal.

Namun hal tersebut tak harus membuat yang bersangkutan dikriminalkan. Pasalnya tak ada kerugian besar yang disebabkan, serta reaksi sosial dari masyarakat. Reaksi sosial tersebut dapat berupa reaksi formal, reaksi informal, dan reaksi non-formal.

Bukankah hukum tak selamanya harus ditinjau dari sisi aturannya saja, namun juga common sense atau penilaian yang sangat masuk akal terhadap suatu situasi.

Pengertian secara luas, common sense adalah penilaian yang sangat ”lazim”, yang didapat dari pengetahuan dan pengalaman dalam kejadian sehari-hari, di mana kehadirannya tidak terlepas dari segala macam proses logika dan pendapat pribadi. Di sana ada moralitas, awareness, patuh aturan, wisdom, juga pencarian pengetahuan.

Inilah yang kadang diabaikan, sehingga muncul pengadilan-pengadilan ”aneh” di negeri ini. Misalnya kasus nenek Minah, 55. Gara-gara mencuri tiga buah kakao dia dihukum 1 bulan 15 hari penjara dengan masa percobaan 3 bulan. Banyak lagi kasus-kasus unik lainnya yang mengabaikan common sense.

Ingat, negara kita ini sangat kaya akan budaya dan adat yang kadang dipandang oleh orang luar bertentangan dengan hukum, namun jadi hal yang lumrah bagi masyarakat setempat.

Misalnya saja di sebuah daerah ada tradisi ”nyerap”, di mana saat pagi buta, penduduk daerah tersebut bisa mengambil buah yang jatuh dari pohonnya tanpa harus minta izin pada pemiliknya terlebih dahulu.

Secara hukum, tentulah hal ini salah, karena mengambil milik orang lain tanpa izin dan bisa dihukum dengan pasal pencurian, seperti dalam kasus nenek Minah. Namun bagi masyarakat setempat, hal tersebut tak jadi masalah. Malah menjadi perekat hubungan antar warga. Inilah yang disebut common sense tadi.

Karena keadilan memang tak terlepas dari proses hukum, namun keadilan tak harus diselesaikan di meja pengadilan. Karena keadilan hanya bisa diwujudkan bila dilihat dengan mata hati.

Bila demikian, maka takkan ada lagi ceritanya pedang hukum hanya tajam ke bawah, tetapi tumpul ke atas. Tak akan ada lagi kisah seorang nenek Minah dan remaja AAL yang masuk pengadilan hanya karena mencuri tiga buah kakao atau sandal jepit. Sedangkan seorang koruptor yang mencuri triliunan rupiah uang negara, malah divonis bebas!

Rabu, 04 Januari 2012

twit Press Malaysia

1.Oke, pemerintah malaysia ketat mengontrol media massanya... Tapi di sini pembacanya sangat cerdas, mediapun mudah menyampaikan kritik




2.Seperti baru2 ini media di sini mengumbar betapa bobroknya hukum malaysia... Mereka bikin berita tak vulgar, tapi mengena

3.Saat itu press memberitakan mantan menteri besar selangor Hertoyo, terbukti korupsi RM 700 juta. Hanya dihukum 1 tahun!

4. tak lama, media Malaysia mberitakan seorang bapak yg miskin, dihukum 3tahun karena mencuri susu untuk anaknya. Dia tak sanggup beli susu

5.Dua brita inilah yg saat ini selalu jd perbandingan masyarakat Malaysia. Hertoyo korupsi, uangnya dipakai renovasi rumah sampai RM 45juta!

6.Ralat: namanya Khir Toyo... Ini gambarnya yfrog.com/kii5qclj

7.Berita2 korupsi, kini memang banyak dibicarakan masyarakat malaysia. Seperti yg sy sampaikan, pembaca di sini cerdas, tak mudahh dibohongi

8.Mereka tahu media malaysia ditekan, makanya mereka tak berharap banyak pada media "umum". Misal, utusan dll "semue cerita tipu," katanya

9.Lalu, ke mana mereka beralih bila ingin mendapat infmasi? Jawabnya; internet... Khususnya dari Blog, dan website "malaysia kini"

10.Beberapa kali blogger dan media online semacam "Malaysia kini" menyerang kebijakan pemerintah malaysia & membongkar kasus korupsi di sini

10.Seperti baru2 ini ada blog yg mengungkap kasus mark-up pengaaan komputer untuk guru.. 1 unit komputer dibandrol RM1000 padahal cuma RM100

11.Banyak lagi kasus kecurangan lain yg diungkap blogger dan situs Malaysiakini. Apa reaksi orang2 UMNO? Tentu saja mereka berang...

12.Tapi untuk memberangus media online & blog, tentu UMNO akan kehabisan nafas. Mereka hanya mnyerahkan pd masyarakat, mau percaya apa tidak

14.Ada pendapat lain. Sikap UMNO ini karena merasa para blogger dan media online ini hanya diakses oleh masyarakat perkotaan.

15.Sementara orang desa (basis suara terbanyak UMNO) tak pernah bersentuhan dg blog atau media online. Akses berita mereka hanya koran & TV

16.Untuk itulah, UMNO yg nota bene partai penguasa itu, mengontrol ketat media televisi dan surat kabar. Termasuk juga yg berbahasa inggris

17. di Malaysia saat ini media terbelah. Ada yg mendukung pemerintah umumnya media mainstream, ada yg mengkritik habis (pembangakang).

18.Situasi ini mirip di indonesia tahun 60an. Saat media terbbelah antara pro PKI dan anti PKI. Antara Pramodya ananta toer dan Hamka

19.Oh ya, ada 3 media pembangkang di malaysia. Yg top Harakah, kemudian Suara Keadilan, dan Selangor Kini. Mereka juga punya situs online

20.Namun tak mudah untuk mendapatkan media pembangkang ini. Karena selain cetaknya terbatas, beberapa toko top macam 7eleven tak mau jual

21.Jadi di malaysia sebenarnya kebebasan pers juga sudah tumbuh. mereka mendedah semua kebobrokan pemerintah... Bagaimana sikap pemerintah?

22.Pemerintah malaysia ternyata membiarkan saja. asal mereka benar2 memiliki data yg KUAT. Bila tidak akan kena saman (denda).

23.Sudah ada beberapa surat kabar malaysia yg kena saman. Beritanya tak bisa dipertanggung jawabkan, dituntut ke mahkamah dan kalah

Tentu, penduduknya jg lbh dikit "@candrakepri: Tapi, tentu sj rmh tangga yg sdh connected dg internet di Malaysia lbih tinggi dibanding Ind"

Jauh. Utamanya di pedesaan "@candrakepri: Tapi memang, 98 persen rmh tangga di AS sdh connected dgn internet. Nah, di Malaysia brp %nya?"

Kacau RT "@candrakepri: Brngkali UMNO lupa bhwa skandal Halle Burton (proyek AS di Irak) pertamakali dibongkar oleh blogger AS"

"@candrakepri: Brngkali UMNO lupa bhwa skandal Halle Burton (proyek AS di Irak) pertamakali dibongkar oleh blogger AS. @rizaRef"

twit SPBU Malaysia

1.Spbu di malaysia tak hanya dimonopoli perusahaan minyak negara (petronas). Banyak perusahaan minyak asing yg "buka lapak" di sini.

2.Karena banyak, maka masyarakat punya banyak pilihan, mau beli bensin produk mana/siapa? Shell, esso, British Petroll, caltex, petronas

3.Namun dari deretan oil company tadi, warga malaysia paling banyak suka membeli bensin di esso. Alasannya sederhana: lebih bagus dan hemat

4.Menurut pengakuan mereka, meski sama2 1liter, namun esso mampu menempuh jarak lebih panang dibanding yg lain. Terutama petronas

5.Orang malaysia banyak ogah beli bensin di petronas. Menurut mereka, petronas menjual bensin kelas 2. Yg kelas 1 di- expor.

6.Meski berbeda penjual, namun harga bensin malaysia sama (keputusan kerajaan). Yg murah seri 95 (premium) RM1,90, seri 75 (pertamax) RM2,70

7.Saya lupa, SPBU malaysia pakai sistem self service... masukkan uang, pilih berapa liter, isi sendiri. Beres. Santai aja, tak perlu antre

8.Bila dibanding indonesia, harga bensin di malaysia lebih mahal: RM1,90. 1RM = Rp2900... Ya sekitar Rp5000 lebih. Selisih Rp1000

9.Kerena dinilai mahal, harga bbm kerap jadi jualan politik. Terutama oleh pihak anwar ibrahim... Bandingannya, ya indonesia

10.Menurut anwar, sebagai negara penghasil minyak, mestinya harga minyak di malaysia, minimal sama dg indonesia... He he

11.Saya tak paham bagaimana hitung2an anwar soal memurahkan bbm ini. Toh saat ini malaysia jg mensubsidi bbm-nya agar bisa dijangkau rakyat

twit pendidikan malaysia

1.Di malaysia, pemerintahnya menggalakkan keilmuan... dg jargon siapa yg pandai akan berjaya... Sekolah nomor 1



2.Di indonesia entrepreneurlah yg kini digelorakan. Ini tentu bagus. Tapi kok yg ditanamkan semboyan "yg bodoh akan berhasil" ya?

3.Mngapa mbanggakan kebodohan, bukan kepintaran? Mngapa hrs pakai kata "cara bodoh" jd pengusaha, dari pada cara cerdas/pintar jd pengusaha?

4.Mengapa memotivasi orang dg "bodoh" bukan "pinter?" Apa memang kartena orang indonesia malas mikir/ihtiar, sehingga alergi dg kata pinter?

5.Saya rasa entrepreneur itu hal serius untuk dekola dg main2 atau untung2an... Dan saya rasa entrepreneur jg ogah disebut "orang bodoh"

6.Kembali lagi ke malaysia. Saya barusan diskusi dg mahasiswa program master yg ambis jurusan riset telekomunikasi... Nih anak emang hebat

7.Dia bilang, saat tamat S1 sebenarnya sudah banyak yg menawari dia kerja, tapi dia tolak. Ayahnya ingin dia ambil master bahkan doktor

8.Di malaysia, asal tamat kuliah, tak perlu khawatir tak bisa bekerja. Mengapa? Karena memang untuk bisa kuliah sudah diseleksi dg ketat

9.Apalagi yg bisa ambil doktor. Sijilnya sudah diiktiraf sampai luar negara. Intinya diakui... Kesejahteraan pengajar2 di sini jg terjamin

10.Para sarjana malaysia, khususnya lelaki, lebih gampang dapat pekerjaan daripada wanita. Ini tak ada hubungannya dg gender

11.pasalnya, sarjana wanita di malaysia ternyata lebih banyak dari lelaki... Makanya penerimaan mereka kian ketat

12.Saya tanya pada mahasiswa itu, kanapa tak langsung bekerja saja dari pada ambil master. Dia bilang, sebenarnya saat ini dia sudah digaji

13.Gaji itu dia terima dari hasil "studinya" sebagai saintis untuk meneliti sistem baru dalam bidang fibre optic telekomunikasi

14.Tapi memang universitas di malaysia ada yg ketat ada yg tidak. Yg ketat biasanya ini univ negari dan swasta yg terakreditasi.

@candrakepri silakan jualan, tapi mestinya tak hancurkan mental bangsa dg memotivasi agar mereka jadi "bodoh"... Sorry

@candrakepri kalau tak percaya lihat saja penipuan ala investasi online... Marak kan? Tandanya apa?

@candrakepri ternyata "mereka" menjual kata "bodoh", karena mereka tahu masyarakat kita bodoh dan malas yg maunya berhasil tanpa mikir





Twit Trofi

1.setiiap orang akan senang mendapat piala. Itu adalah sebuah pengakuan, supremasi, esteem, yg tak gampang diraih.

2.Sejak dulu, piala sudah diberikan sebagai penghargaan. Piala (cup), asalnya adalah tempat minum anggur para raja atau konglomerat romawi

3.Makanya disebut demikian (cup/piala). Nah tempat minum berisi anggur ini biasa diberikan kepada budak atau gladiator yg menang lomba

4.mulai terbayangkan? Tradisi ini terus berlanjut. Jd sbelum abad 21, bentuk piala umumnya tak seperti saat ini, tapi macam cangkir besar...

5.Itulah piala. Namun, mau tahu bentuk piala bergengsi ala suku Shuar, Amazon, Amerika Selatan? KEPALA MANUSIA

6.Kepala manusia itu, adalah musuh yg mereka bantai. Agar rohnya tak balas dendam, kepalanya dipenggal dan disusutkan dg upacara khusus.

7.Selanjutnya, Kepala manusia yg telah disusutkan hingga seukuran kepalan tangan itu, dijadikan piala dan dipakai sebagai kalung...

8.Kok bisa kepala manusia disusutkan? Suku shuar atau dikenal dg Jivaro ini punya cara khusus turun temurun...

9.Pertama, pemenang akan memenggal keppala musuh yg terjatuh. Dg sekali sayat dia menyamak kulit dari tulang kepala. hanya wajah & rambut

10.Lalu terapi bahang. Kulit direndam dlm air panas, sisa2 lamak dikerok, bekas sayatan dijahit & batu2 panas dimasukkan via lubang leher

11.Penanganan wajah. Pasir panas masuk, menyusutkan kepala saat mengering. Wajah diolesi arang dan disetrika halus dg batu panas.

12.Maka jadilah trofi perang. Setelah seukuran kepalan tangan, kepala diasapi agar awet. Lalu dipasang kawat agar bs dipakai sbg kalung

13.Trofi kepala manusia suku Shuar ini dikenal di Eropa, setelah orang2 eropa masuk amerika selatan akhir 1800-an & ramai dijadikan suvenir

14.Orang eropa menyebut trofi kepala manusia ini dg tsantsa. Saking larisnya kadang banyak dipalsukan, sebagian dr kepala binatang...

15.Demikian, twit soal piala ini... Semoga bermanfaat...


Senin, 02 Januari 2012

Twit Gaya Malaysia

1.Dulu, busana masy malaysia identik dg merk2 luar. Ada camel, levis, dll. Sepatu dan ikat pinggangnya juga. Tp sekrang, semua itu udah sirna


2.Kebanyakan masy malaysia pakai busana pabrikan china, yg banyak di jual di pasar2 borong (harga grosir).

3.Hal tsb seiring dg maraknya pasar2 borong (harga grosir) di Malaysia, ada Mydin, Sakan (fasyen), Tesco, NSK (mamin)...

4.Pasar murah di KL jg banyak tersebar d gerai2 (mirip kaki lima). Seperti di kawasan Masjid India, & di jl kenanga. Baju & kain djual murah

5.Saya sempat nanya pada beberapa anak muda malaysia tentang gaya fasyennya yg lebih sederhana ini. Mereka bilang, "sudah bosan..."

6.Bergaya dg merk ternama ala kejayaan rock kapak, macam Amy search, Awi wings, saleem iklim, menurut mereka sudah jd bagian dari sejarah

7.Namun ada juga yg bilang, masy kebanyakan sudah tak mampu lagi. Kondisi ekonomi malaysia tak macam dulu lg. Sekarang zamannya efisiensi...

8.Jadi jangan kaget, bila anda naik komuter maupun bis kota di KL, gaya pakaian penumpangnya tak beda dg orang2 di kota2 indonesia umumnya

9.Malaysia negara kaya yg juga diguncang marak kasus korupsi. Banyak rakyat di sini menyalahkan UMNO atas krisis ekonomi saat ini.

10.Sedikit melebar, saya lihat hanya UMNO, parpol yg punya gedung sendiri, 40 lantai. Ada yg menjuluki "gedung penyamun"

Twit Rumah KL

1.ada yg minat tinggal Di kuala lumpur? Siapkan uang rm230 ribu maka sudah dapat beli apartemen kelas menengah seluas 107 m/segi


2.Apartemen seharga tsb, cukup baik. Dg fasilitas kolam renang, taman bermain, private parking, dan private access

3.Tapi kalau duit cekak, bisa cari apartemen yg lebih murah. Masih ??? yg seharga RM90 ribu... Luasnya 81 m/persegi

4.Apa? Masih tak punya uang juga? Beli aja rumah flat. Garganya RM40 ribu, dg luas bangunan 50 meter/segi... Makin sempit kan? He2

5.Etadi, harga yg saya sebut blum termasuk dg fasilitas parkirnya. untuk bisa dapat parkir dalam, ??? uang tambahan mulai RM5 ribu lebih

6.Harga parkir dalam tsb tergantung apartemennya. Semakin mewah, akan semakin mahal. Tapi kalau tak punya uang gimana bos?

7.Kalau tak punya uang beli parkir dalam, anda tetap dapat fasilitas parkir gratis, tapi di luar dan tak tetap... Tak apalah, tetap aman kok

8.Untuk bisa masuk ke apartemen juga tak sembarangan. ??? keamanan standar yg berlaku. Misalnya hanya kendaraan penghuni saja yg bisa masuk

9.Untuk yg kelas kondo ??? tiap residen punya pin khusus ke pintu masuk. Itupun, setelah melalui pemeriksaan sekuriti di pintu masuk

10.istirehat dulu, saya nak sarapan NASI KERABU orang Trengganu. Nasinya warna biru tosca, dg urapan toge... Nyum nyum |

11.Sebenarnya nasi kerabu itu khas Kelantan. Cuma yg jual kebanyakan orang trengganu. Kalau yg khas trengganu adalah nasi dagang :)

12.Cara makan nasi Kerabu, pertama2 harus "digaul" terlebih dulu. "Digaul" itu artinya "dicampur". Rasanya manis segar,

13.Warna biru tosca pada nasi kerabu berasal dari bunga pohon kerabu. Yg paling khas itu, sambalnya. Manis2 rasa belacan :) jg ada urapan

14.Jadi pohon itu sengaja ditanam untuk diambil bunganya, sebagai bahan pembuat nasi kerabu... Waa unik juga. Kelantan emang surga kuliner

15.Kelantan memang seronok. Nih daerah emang pusat melayu, tak hanya kulinernya yg khas juga seni. Siapa tak kenal joget Kelantan? he2

16.Wah, dari ( ngomongin apartemen kok ke mana2. Ehm di KL juga ada perumahan, orang sini bilang "rumah teres". Yg sederhana mulai RM150 ribu

17.Udah dulu mau main ke Tesco, lanjut ke NSK. Kemarin udah ke Mydin di kawasan Masjid India KL. Mydin itu wholesale ternama Malaysia

18.Untuk turis, kalau ingin beli kain, suvenir, tas2 murah di Malaysia, sila ke Mydin...

Twit TBS

1.Ke Terminal Bersepadu Selatan, perhentian bus dari&ke selatan Malaysia (johor, melaka, negeri 9). Bus Yg dari&ke utara di terminal pudu raya


2.Saya dengar TBS sangat modern dan canggih. Konon menggunakan sistem seperti bandara dan sistem peron seperti bioskop 21

3.Banyak lg yg saya dengar tentang kemegahan dan kecanggihan TBS ini. Makanya jd makin penasaran mau lihat langsung. Ini lagi on the way

4.Apa yg terpikir saat "terminal bus" disebut? Mungkin kata "Gerah, panas, bising, bau, jorok, kotor, rawan, banyak pengamen dan pngemis?"

5.Namun semua padanan kata serem yg selama ini nempel di terminal bus, tak lagi ditemui di terminal bersepadu selatan (TBS) Kuala lumpur...

6.TBS mrupakan terminal megah, paduan mall, theatre dan bandar udara. Terminal bis dari selatan malaysia ini baru beroperasi april 2011 lalu

7.Saat pertama ke TBS, kesan megah sudah tampak ???i( kejauhan. Semula saya pikir mall. Bangunannya berdiri megah 5 lantai, dg cover silver

8.Mobil pengantar langsung naik ke parkir yg berada di lantai 4. Selanjutnya, masuk ke ruang utama. Werrr... Dingin dg lantai kinclong

9.Wangi menyambut. Di sisi2nya banyak gerai makanan juga jus. ??? kenny rogers, KFC dan deretan penjual masakan khas.. Dijamin tak kelaparan

10.dari lantai 4, kita menuju konter tiket di lantai 3 dg lift. Liftnya bagus, bersih, wangi dg sistem layar LCD.

11.Di lantai 3 ini banyak berderet konter tiket perusahaan bus. Silakan Mª? naik yg mana. Suasananya serasa Mª? nonton bioskop di XXI

12.Saya saat itu pilih bus KKKL atau transnasional. Ini yg "trusted" lho. Busnya bagus. sistem penjualan tiket semua telah komputerizes....

13.Di loket, kita bisa melihat langsung di layar LCD kecil, kursi mana yg kosong. Lalu tinggal pilih Mª? duduk di kursi mana. Mirip nonton

14.Di tiket itu, selain tertera harga, tempat duduk, juga di platform/gate mana kita naik bus... Letaknya di lantai 2.

15.Balik lagi naik lift k lantai 2. ???i( sini, pengantar tak boleh lagi masuk. passenger only. Soal barang, banyak troly tersedia. No porter

16.Setelah di lantai 2, untuk menuju gate keberangkatan, masih turun dulu dg tangga berjalan. Di sini saya hitung ??? 19 gate.

17.Saya lihat di tiket, bus berangkat jam 7.30. Masih 10 menit lagi. Tapi jangan khawatir, di depan gate itu banyak tersedia kursi tunggu

18.Ruang tunggunya juga nyaman, bersih dan yg pasti dingin. Asyiknya busnya tepat waktu. Pas 7.30 bus datang. Langsung naik dan berangkat

Sampah Plastik

Berapa banyak anda ”menghasilkan” sampah plastik dalam sehari? Sudahkah Anda menghitungnya? Atau jangan-jangan anda tak peduli. ”Ah... Sepele. Gitu aja kok diributin!” Begitu ya?


Plastik, sejak ditemukan 100 tahun lalu, sudah menjadi bagian dari masyarakat moderen. Dalam keseharian, selalu saja bersentuhan dengan barang jenis ini-mulai dari membuka sebiji permen, tas kresek, botol, popok bayi, sampai bungkus mie dan snack.

Di Indonesia sendiri, kebutuhan plastik terus meningkat hingga mengalami kenaikan rata-rata 200 ton pertahun. Tahun 2002 saja tercatat, 1,9 juta ton, di tahun 2003 naik lagi menjadi 2,1 juta ton, selanjutnya tahun 2004 naik lagi menjadi 2,3 juta ton pertahun. Di tahun 2010, 2,4 juta ton, dan tahun 2011 lalu, sudah meningkat menjadi 2,6 juta ton!

Dari jumlah ini, berapa banyak sampah plastik yang dihasilkan? Untuk menghitungnya, kita mulai dari yang kecil dulu. Berdasarkan data Kementerian Negara Lingkungan Hidup, rata-rata tiap orang menghasilkan 0,8 kilogram sampah per hari. Dari jumlah itu, 15% di antaranya adalah kemasan sekali pakai.

Jadi bila dikumpulkan, berapa banyak sampah yang dihasilkan orang sekota? Sangat besar. Khusus di Jakarta saja, jumlah sampah mencapai 6 ribu ton per hari. Sekitar 13,25% di antaranya sampah plastik.

Dalam setahun, Jakarta bahkan bisa tertimbun 2,2 juta ton sampah. Jumlah ini bisa dipakai membangun 185 Candi Borobudur! Sedangkan untuk timbunan sampah nasional, diperkirakan mencapai 176 ribu ton per hari.

Menghitung berapa banyak sampah plastik yang dibuang tiap harinya, memang bikin bikin pusing. Namun sebenarnya, lebih bikin pusing mengolah sampah plastik yang anda hasilkan.

Plastik sangat sulit hancur secara alami dan juga sulit didaur ulang. Setiap sampah plastik yang dibuang, baru akan hancur secara alami dalam waktu 200-400 tahun. Bila dibuang sembarangan, seringkali menyebabkan banjir akibat menyumbat drainase.

Sedangkan bila membakarnya, akan menyebabkan zat-zat beracun dari sampah terlepas ke udara yang kita hirup. Polusi udara seperti ini punya dampak serius karena melemahkan kekebalan tubuh dan memicu kanker.

Karena sangat luar biasa berbahaya, tak heran beberapa negara sudah menyatakan ”perang” terhadap sampah plastik. Gencarnya kampanye ini, ternyata mampu mengurangi penggunaan plastik di negara tersebut. ”Say No to Plastic Bags,” demikian kampanye pemerintah Australia.

Di Bangladesh, kantong plastik dilarang, demikian juga di Perancis, Taiwan, Zanzibar, dan beberapa daerah di Alaska. Bahkan di Irlandia, setiap kantong plastik akan didenda 15 sen.

Tak usah jauh-jauh, di Malaysia, sudah menerapkan hari bebas kantong plastik (tanpa guna beg plastik) pada hari Sabtu. Hari ini dipilih, karena berada di ujung minggu, saat ramai warga membeli-belah, sehingga membuat penggunaan kantong plastik meningkat. Program ini sebenarnya digagas Kerajaan Selangor untuk mendukung kampanye menghijaukan alam sekitar.

Jadi bila ingin belanja di Malaysia pada hari Sabtu, bawalah tas dari rumah atau backpack. Karena penjaga tokonya tak akan memberi kantong plastik.

Saya pernah belanja di Johor atau Kuala lumpur pas hari Sabtu. Karena tak tahu, saya tak membawa tas belanja. Akibatnya, dua tangan kerepotan bawa barang belanjaan tadi.

Sebenarnya, bisa juga meminta kantong plastik, namun akan kena charge RM 20 sen setara Rp600. Uang ini nantinya akan disumbangkan untuk menyukseskan Program Kitar Semula (daur ulang), yang mana akan menyokong kampanye penghijauan alam sekitar.

Selain Malaysia, Taiwan juga mengetatkan penggunaan sampah plastik. Tiap tahun, sampah plastik Taiwan bila disusun bisa membuat tiga menara sebesar menara Taipe 101.

Dari negara pulau ini ada ide besar dibangun. Arthur Huang, Pengembang Energi Daur Ulang Miniwiz Ltd, mendaur ulang sampah botol plastik, dari sini dia membangun sebuah gedung pameran yang dijuluki EcoARK.

Di luar Taiwan, botol plastik juga daur ulang telah digunakan untuk membuat igloo, rumah kaca, bahkan pulau tropis buatan. Bagimana di sini?