Kamis, 24 September 2009

SMS Lebaran yang Unik

Sama seperti insan di bumi lainnya, saat lebaran ini saya banyak sekali mendapatkan SMS ucapan Idul Fitri. Bunyinya trata-rata sama; Selamat Hari Raya Idul Fitri, mohon maaf lahir dan batin. Namun ada beberapa yang sangat menarik yang akan saya bagi untuk Anda. Agar memudahkan, saya sudah memberi judul dan tanggapan kecil di bawahnya.



Maaf Nuansa Kraton Jogja

Kanti kaweningipun manah, hambok bilih wonten catur wicoro lan toto kromokirang prapusilo ingkang damel gerahinipun penggalih paduka, kawulo ing dinten riyadhin puniko nyuwun pangapunten agungin samodra pangkisami. Dalah hangaturaken sugeng riyadhin.

(Wayangnya bingung, dalangnya bingung yang penting bisa tertawa, ha ha ha)

Excuse, tapi Tetap Jaim

Kedewasaan bukan berarti hidup tanpa kesalahan, kecerdasan bukan berarti hidup tanpa khilaf. Dengan segala kerendahan hati saya tundukkan kepala untuk memohon maaf.

(Ceritanya mengklaim udah dewasa dan cerdas ya, he he...)

Maaf ala Muadzin

Tanpa disadari kehidupan ini selalu ada di antara azan dan salat. Lahir diazani dan mati disalatkan. Begitu singkat hidup ini untuk persiapkan diri. Kini Ramadan akan pergi meninggalkan kita. Izinkan maaf untuk semua khilaf dan lisan yang kadang tak terjaga. Sikap yang kadang tak terarah, janji yang belum terpenuhi, canda yang kadang menyakiti.

(Nanti kalau azan dan salat jangan salah lagi ya... he he)



Sibuk Banget Ya?

Walaupun langkah kita tidak saling bertemu, tangan kita tidak saling berjabat ucapan kita tidak terdengar, namun izinkan kami sekeluarga mengucapkan selamat hari raya...

(Ya udah pak, jangan sedih, kan ada henpon... kita sms-an aja terus....)

Pemandu Kuis yang Sombong

Selamat!!! Anda mendapat kesempatan meraih kemenangan setelah dihadapi denagn berbagai godaan selama bulan suci Ramadan. Anda juga meraih fitrah karena pintu maaf dari kami sekeluarga terbuka lebar dari hati yang paling dalam.

(Coba perhatikan kalimat ini “Anda juga meraih fitrah karena pintu maaf dari kami sekeluarga terbuka lebar”... Sombong banget ya, melebihi Tuhan aja... Yang menentukan fitrah atau tidak itu kan cuma Allah bos... he he).

Tinggian Mana?

Ukuran tertinggi manusia, bukanlah di mana dia berdiri pada saat-saat nyaman dan menyenangkan. Melainkan di mana dia berdiri pada masa-masa penuh tantangan. Selamat Idul Fitri...

(Oke deh...)

Jujur Nih...

Atas sikap yang tidak adil, wajah yang keras, kurang senyum, pemarah dan semua yang jelek-jelek saya minta maaf.

(Saya suka orang seperti ini. Namun saya tak suka orang yang tak konsisten dan suka berprasangka buruk.)

Maaf ala Sinetron

Bila kata merangkai dusta, bila hati penuh prasangka dan bila langkah menoreh luka. Mohon bukakan pintu maaf.

(Mirip lagu Dewi Yull aja)

Maaf ala Dai

Ya Allah, jadikanlah Ramadan ini amalan yang terbaik bagi Engkau. Sekiranya belum, mohon diampuni segala khilaf. Ya Allah pertemukanlah kami dengan Ramadan yang akan datang.

(Aaaaaaaaaamiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiin...)

Aneh bin Ajaib

Ayam kampung beli koran...
Ya ampun, besok mau Lebaran...

Makan dodol di Balikpapan...
Gak afdol kalau belum maaf-maafan...

Si Udin jadi muadzin...
Minal adin wal faizin...

(Emang ada ayam yang bisa beli koran? He he he.. Ya udah, salam juga buat si Udin ya...)

Tak Nyambung

Minal Aidin...

(Ini ihlas enggak sih mau maaf-maafannya?)


Maaf ala Aktivis Lingkungan

Ada hakikat semua kehidupan bersaudara. Satu keluarga di satu rumah yang namanya kita sepakati “Bumi”. Semua menghirup udara yang sama. Hakikat kehidupan tiada perbedaan. Hati fitri bebas dari konsep dan pertentangan. Hakikatlah segalanya...

(Baiklah pak, lets save our earth)

Kok Macam Orang Nge-Rap?

Selamat menyambut Hari Raya Aidil Fitri... Ampun dan maaf seandainya terkasar bahasa, tersilap bicara, termarah yang tak kena, tertanya tak tentu hala, Tersasul yang tak sengaja, terpegang kat mana-mana, terpekik di telinga, terhantuk di kepala, terpinjam harta benda, termoody tak semena-mena, terumpat dan termacam-macam lagi yang tiada kena mengena dan segala-galanya yang sewaktu dengannya. Semoga dimaafkan dunia dan akhirat

(Banyak sekali salahnya, bisa hafal satu-satu, he he he...)


Lebih Cepat Lebih Baik

Sebelum takbir berkumandang, sebelum beduk kemenangan ditabuh, sebelum ketupat tersaji. Dengan tulus hati saya haturkan maaf lahir batin. Mari kita songsong hari yang fitri dengan hati bersih.

(Masih ingat ketupat aja ya)

Promosi Sate

Tuku sate nang Kertosono, dikipasi diwolak walik cek matenge roto.
Sakmeniko dinten Riroyo, kulo sak keluargo nyuwun pangapuro. Mohon maaf lahir batin.

(Jauh sekali beli sate aja ke Kertosono (Malang), di Batam banyak. Mau sate Madura atau sate Padang?)

Ada Udang di Balik Bengkel

Pagi Pak... Minal aidin wal faizin mohon maaf lahir dan batin. Gimana dengan mobil Camry-nya? Kalau memerlukan mekanik panggilan saya siap dikerjakan di rumah bapak. Dijamin murah. Sekarang saya freelance, udah enggak di Kyoto Motor lagi. Tks Pak.

(Oke mas, nanti saya hubungi)

Maaf ala Sumatera Barat

Balam lalu, barabah mandi bairiang tabangnyo ka muaro. Hinggok pulo di ateh sampan. Salam tibo sambah dibari, rela jo maaf dipintakan. Kok mangarek tibo di pangka. Kok marawuik talampo aluih. Talantuang pulo dek ka turun. Samatang ado upek jo puji, kato sasek nan tasorong, upek jo puji nan talompek, disusun jari nan sapuluah, minta ampun kami kepado Allah, barilah kami maaf jo rela. Minal aidin wal faizin.

(O.... Baitu... Samo-samo yo...)


Okelah, saya juga mohon maaf zahir dan batin. Di balik semua untaian kata yang indah ini, marilah kita meresapi apa inti meminta maaf itu sebenarnya. Ialah sebuah pernyataan bahwa diri kita tak akan mengulangi lagi perbuatan yang menyakitkan itu dan segala apa yang memicunya. Itulah mengapa, orang yang meminta maaf itu sanbat mulia, dan yang memberi maaf lebih dimuliakan lagi.

Tidak ada komentar: