Selasa, 02 Maret 2010

Percepat FTZ

Agenda Utama Rakernas Hipmi di Batam
Para pengusaha muda yang tegabung dalam Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Kepri meminta agar pemerintah mempercepat pelaksanaan Free Trade Zone di Bintam, Batam, dan Karimun (BBK).



Hal ini menjadi agenda utama yang akan disampaikan pada rapat Kerja Nasional Hipmi yang berlangsung Rabu-Jumat (3-5/ Maret) di Hotel Planet Holiday, Batam.

”Jangan hanya undang-undangnya saja (yang berlaku), pelaksanaan di lapangan juga harus demikian,” ungkap Ketua Dewan Pembina Daerah (DPD) Hipmi Kepri Irwansyah.

Irwansyah menyebut, usulan ini penting adanya, karena FTZ-lah harapan ekonomi Batam.

Bahkan Presiden Susilo bambang Yudhoyono terang-terangan menegaskan, bahwa Batam masih menjadi daerah yang potensial untuk partumbuhan ekonomi, apalagi ditambah diterapkannya FTZ.

Namun dalam kenyataanya, penerapan FTZ kian tak jelas. Ini dapat dilihat dari arus masuk barang industri seperti mobil, dan konsumsi seperti gula yang masih belum lancar.

Khusus masalah pemasukan mobil, saat peresmian Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan Investasi Secara Elektronik (SPIPISE) pada Pelayanan Terpadu Satu Atap (PTSP) yang menandai relaunching FTZ BBK, 15 Januari lalu, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, sudah menginstruksikan Direktur Jendral Bea dan Cukai (BC) melancarkan pemasukan mobul. Tapi sampai sekarang masih belum terlaksana.

Bahkan ada kejadian, orang memasukkan mobil malah ditahan oleh BC. ”Peristiwa ini pernah saya tanyakan langsung ke Sri Mulyani, dia menjawab, ‘masa masalah begini ditanyakan ke mentri, itu kan urusan BC.’ Jadi tak ada kejelasan. Kesannya setengah hati,” ujar anggota Komisi III DPRD Batam ini.

Semua ketidak jelasan inilah yang nantinya melalui forum rakernas Hipmi, diharapkan akan segera berakhir.

Selan percepatan FTZ, Hipmi Kepri nantinya juga akan merekomendasikan agar pemerintah pusat dan daerah membuka ekses permodalan, mempermudah bantuan modal untuk usaha kecil dan mikro.

---------------------
Selanjtunya Irwansyah mengajak, siapa saja yang memiliki talenta wirausahawan, agar bergabung ke organisasi ini. karena di Hipmilah para pengfusaha muda bisa saling berbagi informasi, pelatihan, dididik, dibina, sehingga diharapkan dari Batam akan muncul pengusaha-pengusaha muda yang sukses dan bisa dibanggakan. Ujungnya adalah membentuk jaringan. Karena kekuatan Hipmi ada di jaringan.

Untuk skala nasional, nantinya bisa menawarkan peluang apa saja yang ada di Batam.

Karena posisi Batam yang strategis, maka bisa menjadi suatu hub atau penghubung, baik itu penyaluran, perdagangan, dan pemasaran semua produk di seantero Indonesia.

Misalnya ada pengusaha di Jawa mau mau memasarkan produk kerajinannya, atau di Kalimantan mau memasarkan tambang, semua bisa dilakukan di Batam. ”Selama ini kan menggunakan jasa Singapura. Kenapa tak dialihkan ke Batam saja,” jelas Irwansyah.

------------------

Rakernas Hipmi di Batam ini adalah ”kelanjutan” setelah Selasa (2/3) lalu, secara resmi dibuka langsung Presiden Susilo bambang Yudhoyono di Hotel Ritz Carlton, Jakarta.

Pembukaan Rakernas di Batam diawali dengan galadinner, tadi malam pukul 19.00 WIB yang akan dihadiri Menko Perekonomian Hatta Rajasa.

Selanjutnya Rakernas yang dihadiri 500 peserta dari seluruh Indonesia ini, akan menghadirkan beberapa pembicara tingkat menteri, di antaranya Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad, Menteri Perumahan Rakyat Suharso Monoarfa, Mentri Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Syarif Hasan, dan akan ditutup oleh Menteri Perdagangan Marie Elka Pangestu.

Mereka akan memaparkan sesuai bidang masing-masing. Juga direncanakan menghadirkan para senior Hipmi, seperti Jusuf Kalla dan Muhammad Lutfi.

”Sebenarnya akan menghadirkan pembicara Muhammad Yunus pendiri Grameen Bank (Ekonom Bangladesh, peraih Nobel Perdamaian, red), dan Tony Fernandez, CEO AirAsia,” jelas Irwansyah.

Tidak ada komentar: