Minggu, 15 November 2009

Kiamat 2012

Gara-gara film 2012, saat ini pertanyaan yang paling banyak dikemukakan adalah, benarkah dunia akan kiamat pada 21 Desember 2012, sesuai prediksi Suku Maya? Tak hanya di sini, hampir semua orang di dunia ini selalu mendapat pertanyaan demikian. Entah oleh anak, istri hingga teman. Mereka takut, mereka resah.



Lihat televisi, koran, internet, selalu saja membahas akan hal ini. Sampai-sampai bila Anda tulis kata kunci ”2021” di mesin pencari google, saat itu akan tampil 298 juta hasil.

Wartawanpun sibuk mencari jawaban. Ada yang mewawancarai ahli agama, tentunya jawabannya berdasar pandangan ke-agamaan-nya. Ada yang menanyakan pada ahli ilmu pengetahuan, yang menjawab sesuai keahliannya juga.

Semua manjawab, kiamat tak akan terjadi pada tahun 2012.

Ya, saya percaya ini. Karena film tersebut bukanlah kisah kiamat, namun soal bencana alam hebat. Sebab kondisi kiamat tak mungkin seperti itu.

Sebagai seorang Muslim, saya melihat gambaran kiamat dalam film 2012 jauh dengan apa yang digambarkan Al Quran, yang disebutkan saat itu gunung-gunung dihancurkan menjadi debu.

Dalam ayat lain disebutkan kedatangan hari kiamat akan menyebabkan gunung-gunung beterbangan bagaikan kapas atau bulu diterbangkan angin.

Lengkapnya Allah SWT berfirman, ”Dan ketika bintang-bintang berjatuhan (At-Takwir: 2), Dan ketika bintang-bintang jatuh berserakan (Al-Infithar: 2), Dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan (Al-Qaari`ah: 5), Pada hari bumi dan gunung-gunung bergoncangan, dan jadilah gunung-gunung tumpukan-tumpukan pasir yang beterbangan (Al-Muzzammil: 14).”

Para ahli mengatakan, gambaran ini terjadi akibat di hari itu hilangnya gaya tarik-menarik antarmaterial yang berbeda dalam ukuran besar yakni hilangnya gaya gravitasi.

Membaca kutipan ayat di atas saja, kita sudah sulit membayangkan betapa dahsyatnya kiamat itu. Sampai-sampai Rasulullah Muhammad SAW mengatakan, jangan sampai kita melihat langsung kiamat itu. Ngeri.

Ayat-ayat lain dalam Alquran sebagai Al Bayan menjelaskan apa saja yang terjadi pada hari bumi berguncang dengan dahsyatnya.

Di antaranya, ”Dan ketika lautan dijadikan meluap (Al-Infithar: 3), Dan bumi mengeluarkan beban-benar beratnya (Al-Zalzalah: 2), Dan memuntahkan apa yang ada di dalamnya dan menjadi kosong (Al-Insyiqaq: 4), Dan gunung-gunung berjalan dengan cepat”.

Sementara itu, ketika semua itu terjadi setiap makhluk termasuk manusia akan menjadi sangat panik. Sebuah kepanikan yang tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata, setiap diri sibuk mengurusi dirinya sendiri. Suatu kepanikan yang melebihi peristiwa gempa dan tsunami.

Kepanikan ini digambarkan dalam Alquran dengan ayat, ”Pada hari kamu mengalami keguncangan itu, lupalah semua wanita yang menyusui pada anak yang disusuinya dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, tetapi azab Allah itu sangat keras (Al-Hajj: 2), Dan tidak ada seorang pun teman akrab menanyakan temannya (Al-Ma`aarij: 10)”.

Nah, gambaran ini tentu tak ada dalam film 2012, karena memang itu bukan kiamat, namun hanya bencana alam hebat. Di film itu, manusia masih sadar. Ibu masih ingat pada anaknya dan lain-lain. Dan yang lebih nyata, matahari masih terbit dari timur.

Film ini hanyalah versi lain yang diadopsi dari kisah Nabi Nuh. Lain tidak. Karena klimaksnya adalah datangnya tsunami, dan manusia beserta binatang selamat setelah masuk dalam bahtera. Bedanya, bila bahtera Nabi Nuh tiket masuknya dengan iman, bahtera yang ini tiket masuknya harus dengan uang 1 miliar dolar AS.

Oke, kiamat memang tak akan terjadi, namun apakah mungkin bencana alam sehebat itu akan segera datang? Karena bila itu terbukti, sendi-sendi peradaban akan hancur, ekonumi runtuh. Lapar, lapar, lapar... Makan, makan, makan... Akan memekik di mana-mana. Oh, bagaimana nasib hidupku, anakku, keluargaku?

Tak usah terlalu heboh memikirkan bancana sedahsyat itu, diserang oleh Y2K (millenium bug) saja sudah kebingungan. Sampai-sampai Wallstreet meramalkan bahwa ini adalah kiamat keuangan dunia.

Inilah yang mungkin meresahkan sebagian penduduk bumi itu. Keresahan ini rupanya juga ditangkap pula oleh Badan Antariksa AS (NASA). Sampai-sampai mereka merilis situs resmi yang menjelaskan bahwa apa yang terlihat di film 2012 takkan terjadi dalam waktu dekat.

”Tidak ada hal buruk yang terjadi di Bumi pada 2012. Planet kita baik-baik saja untuk lebih dari 4 miliar tahun mendatang, dan para saintis yang kredibel di seluruh dunia tahu bahwa tidak ada ancaman yang terkait dengan 2012,” katanya.

Bencana datang dan pergi, itu urusan Allah. Toh, bumi ini sudah sering dihajar dengan bencana seperti itu. Dalam Alquran, Allah berkisah bagaimana bangsa-bangsa besar terdahulu dihancurkan dengan gempa bumi, angin topan, wabah penyakit, banjir hingga badai petir dan sebagainya. Semua ini terjadi, karena mereka ingkar.

Dari sini, mungkin bisa diambil benang merahnya, agar kita tak lalai dan ingkar. Tetaplah giat mencari nafkah, serahkan diri pada Allah, jaga iman, salatlah, makmurkan masjid, rajin sadaqah, jangan korupsi, dan juga jangan lupa jaga alam, selamatkan lingkungan. Hentikan perusakan hutan, dan ekosistem.

Bukankah Allah sudah mengingatkannya?
“Dan janganlah kalian mentaati perintah orang-orang yang melewati batas, yang membuat kerusakan di muka bumi dan tidak mengadakan perbaikan.” (QS. Asy-Syu’aro: 151-152)

Inilah mestinya yang lebih baik harus kita lakukan, dari pada ikut-ikutan resah terlibat pro-kontra akibat ulah Roland Emmerich sutradara film 2012 itu, sembari sibuk memperdebatkan apakah itu film kiamat atau bukan, tontonan haram atau halal. Karena tak ada gunanya juga.

Bagi Umat Islam, percaya pada hari kiamat itu wajib, hal ini masuk rukun ke 6 dalam rukun Iman. Namun ingat, kejadiannya tak bisa ditentukan. Jangankan menentukan kapan kiamat, memprediksi gempa bumi saja manusia belum mampu.

Itulah mengapa kiamat adalah masalah ghaib yang tanggalnya sangat rahasia. Ini adalah urusan Allah.

Dan ini yang penting. Jangan hanya karena sibuk memikirkan kiamat besar (kehancuran alam semesta), kita melupakan kiamat kecil (kematian). Karena kiamat yang ini bisa terjadi kapan saja, esok atau bisa jadi hari ini.

Jadi insyaflah, kenapa harus tunggu 2012?


-----------

Ramalan-Ramalan Yang Gagal Tentang Kiamat

Banyak sekali ramalan-ramalan yang ternyata gagal dan tidak terbukti. Di antara sekian banyak ramalan yang gagal itu, mari kita bahas salah satunya, yaitu ramalan tentang WAKTU datangnya hari kiamat (end of the world).

Berikut ini daftar RAMALAN KIAMAT yang GAGAL (beserta sumber beritanya):

Kiamat Tahun 1843

William Miller, pendeta Advent asal Inggris mendapat pewahyuan tahun 1815, bahwa kiamat akan terjadi tahun 1843. Penerusnya kemudian merevisi kiamat akan terjadi tahun 1844.
http://en.wikipedia.org/wiki/Great_Disappointment

November/Oktober 1982

Pada akhir tahun 1976, Pat Robertson memprediksi bahwa akhir dunia akan datang pada bulan November atau Oktober 1982. Dalam siaran Mei 1980 dari The 700 Club, ia menyatakan, “Saya menjamin Anda pada akhir tahun 1982 akan menjadi hari penghakiman pada dunia.“
http://en.wikipedia.org/wiki/Pat_Robertson

9 September 1999

Sang “Imam Mahdi” Syamsuri pernah meramalkan bahwa 9 September 1999 adalah hari kiamat. Ratusan orang diajak ke padepokannya menyambut kiamat tepat pukul 09.00 WIB. Sebelum ramalan itu terwujud, ia malah diciduk polisi. Palu hakim menghukumnya 11 bulan penjara.

Begitu ramalan kiamatnya pada 9-9-1999 meleset, dia berkilah. “Kiamat tetap akan terjadi dalam waktu dekat ini,” katanya. Setelah kiamat, orang-orang terpilih yang masih hidup. Kakek 15 cucu inilah yang bakal memimpin mereka. Itu sebabnya, dia tetap menunggu kiamat, sambil mengurus kebun jeruk di belakang rumahnya.(GATRA, Jumat 14 November 2003)
http://www.gatra.com/2003-11-17/artikel.php?id=32219
http://www.infoanda.com/linksfollow.php?lh=DwVaVlUEBQdQ

31 Desember 1999

Joseph Kibwetere dari Uganda (Afrika), pendiri The Movement for the Restoration of the Ten Commandments of God, bernubuat bahwa dunia akan berakhir pada 31 Desember 1999 (yang diralat menjadi 31 Desember 2000). Tahun 1998, ia dirawat di rumah sakit karena mengalami gangguan jiwa.

Sebelum 31 Desember 2000 ia menyuruh seluruh jemaatnya berkumpul dalam sebuah bangunan gereja. Setelah jemaat berkumpul, pintu serta jendela gereja ditutup dan Joseph membakar gereja tersebut. Akibatnya, ketika api padam, pihak keamanan menemukan 330 tengkorak manusia dalam keadaan gosong di antara puing-puing.
http://www.infoplease.com/ipa/A0855254.html
http://www.mayhem.net/Crime/uganda.html

5 Mei 2000

Dalam bukunya, Ice: The Ultimate Disaster (1997) Richard Noone memprediksikan bahwa pada 5 Mei 2000, planet-planet akan bersejajar dan kehidupan akan berakhir seiring dengan mencairnya semua es di muka Bumi.

Sekitar 18 bulan sebelum “hari kiamat” itu, Benjamin Radford (dari Skeptical Inquirer science magazine), mewawancarai Mr Noone tentang buku dan ramalannya; Radford sempat bertanya apakah mereka bisa mengatur pertemuan/wawancara pada tanggal 6 Mei 2000, kalau-kalau dunia tidak berakhir. Tapi Noone menolak.
http://bobpark.physics.umd.edu/WN00/wn050500.html
http://www.amazon.com/2000-Ice-Ultim.../dp/B000M17YE2
http://www.amazon.com/Ice-Ultimate-D.../dp/0609800671

10 November 2003 (akhir dari akhir zaman?)

Mangapin Sibuea dari Bandung Selatan dan para pengikutnya, sekitar 300 orang berkumpul dan melakukan ritual, seperti menyanyi, menari, dan berpuasa, ada yang 3 hari 3 malam tak makan, ada juga yang 7 hari 7 malam tak makan. Semua itu dilakukan untuk bersiap-siap menjemput Kiamat, 10 November 2003.
(Tempointeraktif.com, 12 November 2003 – Setelah ‘Kiamat’ Sekte Sibuea Tak Terjadi)
http://www.infoanda.com/linksfollow.php?lh=UFMABVtVBQUC
*http://www.arsip.net/id/link.php?lh=UFMABVtVBQUC.

Tidak ada komentar: