Rabu, 18 November 2009

Tentang Perang

Sudahlah… sudah… sudah…
Tutup saja mulutmu itu.
Muak saya mendengar ocehanmu.


Hei, sudahlah, kemas saja jutaan kata indahmu itu,
getir saya merasakannya…

Toh, tak ada satupun dari jutaan kata itu yang bisa diteladani.
Lama-lama saya rasa mulut kamu mirip pelacur dan banci yang cerewet menjajakan diri di pinggir jalan.


Kamu pikir sekarang kamu sudah merasa gagah, merasa berdiri di menara gading?
Bagi saya, kamu tak lebih berharga dari seorang germo.

Ah, anjing saja masih punya nurani.

Oh, nurani… nurani… nurani…

Di mana nuranimu, ketika hamba Allah itu berharap pertolongan?
Di mana nuranimu, ketika mereka menjerit uangnya dicuri?

Nurani…

Kamu bilang kamu tak punya kepentingan?
Alaaah… Wake up, tak usah sok sucilah…
Memangnya kamu siapa?
Malaikat saja masih punya kepentingan….

Kamu bilang tak mungkin mencuri uang pesantren…
Oh ya? Memangnya siapakah kamu, seorang ajengan, rinpoche, khomaini?
Harut wa Marut, malaikat Allah saja mampu memperkosa dan membunuh ketika Allah hembuskan hawa nafsu di dadanya, apalagi hanya kamu yang nyata-nyata manusia kotor?

Maling ya maling aja…

Sudahlah… sudah… sudah… Tutup saja mulutmu itu.
Muak saya mendengar ocehanmu…

Burung pemakai bangkai saja tak mau memakai bangkai saudaranya…
Kamu? Lumat sudah daging, habis sudah darah, masih kau sepah juga tulangnya…

Dengarkanlah ini, bila diri tak lagi diharga, bila kata tak lagi didengar, bila hati tak lagi dirasa, mari angkat panji ke angkasa…

Kita perang!

------------------------

Tulisan ini saya dedikasikan buat pencuri uang Rp5 juta sumbangan Pemko Batam, milik pondok pesantren Al Feteh.

Pondok pesantren Al Fateh adalah pesantren rehabilitasi bagi pencandu narkoba dan orang gila.

Untuk saudaraku, pengelola Al Fateh, kita mungkin tak saling mengenal, namun saya mendukung perjuangan Anda.

Teruskanlah niat mulia itu. What you do in life, will echo in eternity…

Dan bagi orang-orang yang bekerjasama dengan para pencuri uang Al Fateh, semoga Allah memasukkan kalian di antara golongan orang fasik, mencabut keberkahan rezeki, ditimpa azab pedih dan kekal di neraka Jahannam.

1 komentar:

esont mengatakan...

amin amin amin ya rabbul alamin.