Minggu, 15 Januari 2012

Rumah

Adalah hal terindah bila memulai pagi di rumah yang dihiasi senyum orang-orang tercinta. Karena rumah adalah kenangan, tempat menyemai asa juga menuainya.

Rumah adalah serangkaian kisah yang di dalamnya ada episode tawa dan juga air mata. Rumah adalah kepompong untuk kita bermetamorfosa jadi kupu-kupu kehidupan

Setiap orang mungkin akan gagap saat ditanya tentang siapa dirinya. Tapi mereka akan lancar mengurai saat ditanya tentang rumahnya. Dahlan Iskan, misalnya, mantan CEO Jawa Pos Group ini masih lancar mengingat bagaimana lekuk rumahnya.

Dalam bukunya Ganti Hati Menteri BUMN ini fasih berkisah akan pintu kayu rumahnya yang kasar, makan duduk di lantai beralas tikar yang juga berfungsi untuk tidur. Dia juga masih ingat akan lantai rumahnya yang hanya dari tanah, yang kerap dia ompoli dulu.

Selain itu, ada juga almarhum Steve Jobs mantan CEO Apple yang sangat terinspirasi pada rumahnya. Dalam buku Steve Jobs yang ditulis Walter Isaacson, Jobs dikisahkan sangat terinspiorasi oleh rumahnya itu.

Rumah Jobs berada di 286 Diablo, Mountain View, Kalifornia. Terletak di sebuah perumahan yang dibangun oleh developer Joseph Eicher, di mana perusahaannya telah membangun lebih dari 11 ribu rumah di beberapa perumahan di Kalifornia antara 1950-1974.

Saat membangun rumah, Joseph Eicher terinspirasi oleh visi arsitek Frank Lloyd Wright tentang rumah moderen sederhana untuk semua warga Amerika.

Saat itu Eicher membangun rumah murah yang menonjolkan dinding kaca dari lantai ke langit-langit, ruang terbuka, bangunan yang terkena cukup sinar matahari, lantai pelat beton dan banyak sekali pintu kaca geser.

”Eicher melakukan hal yang luar biasa,” puji Jobs mengenai rumahnya. ”Rumah ini cukup besar, murah, dan bagus. Rumah ini memiliki desain bagus dan berselera sederhana untuk orang-orang berpendapatan kecil.

Rumah ini juga memiliki fitur kecil yang luar biasa, se[erti alat pemanas di lantai. Timggal meletakkan karpet di atasnya dan kamipun memiliki lantai yang hangat ketika kami masih kecil,” kenang Jobs

Dari rumah karya Eicher inilah Jobs pada akhirnya memberikan apresiasi dengan melahirkan hasrat untuk produk yang didesain dengan teliti untuk pasar yang luas.

”Aku senang sekali jika benar-benar dapat memberikan desain yang sangat bagus dan kapabilitas sederhanake sebuah produk yang memiliki harga murah,” ujarnya membeber keindahan rumah buatan Eicher.

Maka, dari sinilah visi awal dari Apple bermula. ”Itulah yang berusaha kami lakukan dengan Mac pertama. Itulah yang kami lakukan dengan iPod.”

Satu lagi, Jobs sangat terkesan akan halaman belakang rumahnya yang sangat rapi. Dari sinilah mengapa desain produk Apple sangat memperhatikan kecantikan "halaman" belakangnya.

Begitulah. Rumah adalah kisah, ada rise juga kisah akan fall. Rumah adalah kawah candradimuka, tapi juga buaian lembut dengan senandung naviri. Dari rumahlah kita dipersiapkan dari masa buaian hingga dewasa sebelum terjun ke panggung kehidupan. Menari-nari sebentar, lalu pulang.

Begitu agungnya rumah, sehingga Kahlil Gibran pun menulis syairnya tentang rumah yang terkumpul dalam kisah Sang Nabi. Petikannya (tak utuh) seperti ini: Rumahmu adalah tubuhmu yang lebih besar. Rumah itu tidur di siang hari dan bangun di kesunyian malam, dan rumah itu bukannya tak bermimpi.

Bukankah rumahmu itu mimpi? dan mimpi meninggalkan kota menuju hutan atau puncak bukit?

Dan katakan apa yang kalian miliki dalam rumah? Dan apa yang kalian jaga dengan pintu terkunci?

Apakah kalian memiliki kenangan? apakah kalian memiliki keindahan? atau apakah hanya memiliki kenyamanan dan hasrat untuk mendapatkan kenyamanan?

Jangan jadikan rumahmu jangkar, jadikanlah tiang. Rumahmu bukanlah kain berkilau yang menutup luka, melainkan kelopak yang melindungi mata

Janganlah menekuk sayap agar bisa melewati pintu atau menundukkan kepala agar tak membentur langit-langit. Ataupun takut kalau-kalau napasmu dapat meretakkan dinding. Jangan kalu hidup dalam nisan yg dibuat oleh orang mati untuk yang hidup.

Karena yang tidak terikat kepadamu adalah rumah di langit yang pintunya embun pagi serta jendelanya nyanyian dan keheningan malam.

Demikianlah kicau agi tentang rumah ini saya sudahi... Nah sekarang, ceritakanlah tentang rumahmu....

Tidak ada komentar: