Rabu, 04 Januari 2012

twit pendidikan malaysia

1.Di malaysia, pemerintahnya menggalakkan keilmuan... dg jargon siapa yg pandai akan berjaya... Sekolah nomor 1



2.Di indonesia entrepreneurlah yg kini digelorakan. Ini tentu bagus. Tapi kok yg ditanamkan semboyan "yg bodoh akan berhasil" ya?

3.Mngapa mbanggakan kebodohan, bukan kepintaran? Mngapa hrs pakai kata "cara bodoh" jd pengusaha, dari pada cara cerdas/pintar jd pengusaha?

4.Mengapa memotivasi orang dg "bodoh" bukan "pinter?" Apa memang kartena orang indonesia malas mikir/ihtiar, sehingga alergi dg kata pinter?

5.Saya rasa entrepreneur itu hal serius untuk dekola dg main2 atau untung2an... Dan saya rasa entrepreneur jg ogah disebut "orang bodoh"

6.Kembali lagi ke malaysia. Saya barusan diskusi dg mahasiswa program master yg ambis jurusan riset telekomunikasi... Nih anak emang hebat

7.Dia bilang, saat tamat S1 sebenarnya sudah banyak yg menawari dia kerja, tapi dia tolak. Ayahnya ingin dia ambil master bahkan doktor

8.Di malaysia, asal tamat kuliah, tak perlu khawatir tak bisa bekerja. Mengapa? Karena memang untuk bisa kuliah sudah diseleksi dg ketat

9.Apalagi yg bisa ambil doktor. Sijilnya sudah diiktiraf sampai luar negara. Intinya diakui... Kesejahteraan pengajar2 di sini jg terjamin

10.Para sarjana malaysia, khususnya lelaki, lebih gampang dapat pekerjaan daripada wanita. Ini tak ada hubungannya dg gender

11.pasalnya, sarjana wanita di malaysia ternyata lebih banyak dari lelaki... Makanya penerimaan mereka kian ketat

12.Saya tanya pada mahasiswa itu, kanapa tak langsung bekerja saja dari pada ambil master. Dia bilang, sebenarnya saat ini dia sudah digaji

13.Gaji itu dia terima dari hasil "studinya" sebagai saintis untuk meneliti sistem baru dalam bidang fibre optic telekomunikasi

14.Tapi memang universitas di malaysia ada yg ketat ada yg tidak. Yg ketat biasanya ini univ negari dan swasta yg terakreditasi.

@candrakepri silakan jualan, tapi mestinya tak hancurkan mental bangsa dg memotivasi agar mereka jadi "bodoh"... Sorry

@candrakepri kalau tak percaya lihat saja penipuan ala investasi online... Marak kan? Tandanya apa?

@candrakepri ternyata "mereka" menjual kata "bodoh", karena mereka tahu masyarakat kita bodoh dan malas yg maunya berhasil tanpa mikir





Tidak ada komentar: