Rabu, 24 April 2013

Juragan Kapal 1

Adi Lingson, Anak Batam Pencipta Kapal Lambung Datar di Indonesia (1)
Harga Lebih Murah, Bisa Dibikin di Mana Saja

Seorang belia asal Batam membikin terobosan di bidang teknologi perkapalan. Dari tangannya, lahir kapal dengan lambung datar pertama di Indonesia.

Rabu (24/4) siang, di ruang redaksi Batam Pos, lantai II Graha Pena Batam, seorang pria muda dengan kacamata berbingkai tebal ala Afgan, lugas menjelaskan beberapa gambar kapal hasil rancangannya, melalui laptop.

"Ini kapal khusus wisata, bagian bawahnya kaca, jadi penumpang bisa melihat keindahan bawah laut. Yang ini kapal nelayan dan yang ini rescue boat," ujarnya.

Sepintas gambar-gambar tersebut tak ada bedanya dengan kapal pada umumnya. Namun bila diperhatikan lebih teliti, ada perbedaan di bagian lambungnya. Bila umumnya lambung kapal berbentuk V (lengkung ke bawah/shape hull), lambung kapal rancangan belia tersebut datar (flat).

Anak muda tersebut adalah Adi Lingson (22). Adi sebenarnya tinggal di Jakarta. Pertemuannya dengan Batam Pos kemarin, difasilitasi oleh General Manager Batam Pos Entrepreneur School, Lisya Anggraini.

Berkat kreasinya membuat kapal lambung datar, belia asli Batam ini bersama timnya, berhasil memenangkan Technopreneurship Pemuda yang ditaja Kementrian Riset dan Teknologi, pada Juli 2012 lalu.

Kapal lambung datar atau flat bottom hull, memang bukan hal yang baru di dunia. Bentuk ini biasa dipakai kapal berkecepatan rendah, dan volume angkut yang tinggi.

Namun bila umumnya di dunia kapal lambung datar ini dipakai pada rancang bangun kapal tanker, di tangan Adi dan timnya, konsep kapal plat datar tersebut dibikin untuk kapal kecil (boat), seperti kapal nelayan, kapal wisata, kapal pembersih sampah, dan kapal penyelamat. Dan di Indonesia, baru Adi-lah bersama timnya yang pertama menciptakan kapal model ini.

"Materialnya sama dengan kapal lain, yakni baja," ujar Adi yang juga biasa disapa "Pahlawan", karena lahir tepat di hari Pahlawan, 10 November 1990, lalu.

Karena diciptakan tanpa melalui proses pelengkungan, maka kapal ciptaannya bisa diproduksi dengan cepat dan biaya lebih murah. Namun tetap kuat.

"Pelengkungan ini mememerlukan mesin press yang membutuhkan investasi mahal. Kapal lambung datar meniadakan proses tersebut, sehingga pembuatannya lebih singkat dan murah," jelasnya.

Dibandingkan kapal fibreglass, kapal ciptaan Adi ini lebih murah 30 persen. Bayangkan, untuk kapal nelayan dengan panjang 7 meter, lebar 2,6 meter dan tinggi 1,6 meter, Adi hanya membandrol Rp 65 juta.

"Saya memang ingin menciptakan kapal murah, agar terjangkau nelayan kita," jelas pecandu film action dan komedi romantic ini.

Sebagaimana data di ketahui, tahun lalu saja, ada 326.689 nelayan yang belum memiliki kapal sendiri. Di antara mereka banyak yg berada di pulau-pulau teluar yang kurang dilirik industri kapal besar.

"Bila ada yang berminat, maka disain akan disesuaikan dengan keinginan konsumen. Seperti ini contohnya," ujar sulung dari lima bersaudara, pasangan Harlas Simanungkalit dan Rina Siregar, sembari menunjuk sebuah gambar kapal di laptopnya.

Kapal tersebut berhias dengan warna-warna kental, khas pesisir. Ada merah hati, hijau dan hitam. Bagian bawahnya dari baja, di bagian atas dari kayu, lengkap dengan balok lunas menantang langit.

Balok lunas ini lazim ditemukan di setiap kapal, dengan bentuk dan variasi berbeda. Umumnya ada di depan dan di belakang. Balok lunas bagian depan merupakan simbol lelaki. Sedang balok lunas bagian belakang diartikan sebagai simbol wanita.

"Kapal ini pesanan nelayan Balongan, Cirebon. Makanya fungsi dan desainnya saya sesuaikan dengan kearifan lokal agar membangun rasa kepemilikan," ulas warga Bengkong Baru, Blok C, Nomor 22 ini.

Tak hanya desain, kapal-kapal buatan Adi juga disesuaikan dengan karakter perairan (ombak) di daerah konsumen. Misalnya, kapal di Pulau Tidung, Pulau Seribu, Jakarta, dibuat sesuai dengan karakterter perairan di sana. Namun tetap ada rekayasa konstruksi, dengan mengukur batas aman.

Keunggulan lain, masa pengerjaan kapal buatan Adi lebih cepat dibanding kapal jenis lain, semisal fibreglass. Hanya 2-3 bulan saja, selesai dibuat. Bahkan yang paling menarik, pembuatannya bisa dilakukan di mana saja.

"Asal punya mesin potong, mesin las, dan mesin bubut, sudah bisa bikin. Jadi tak usah ke galangan kapal khusus," tegas penghobi traveling dan futsal, itu.

Hingga saat ini, kapal rancangan Adi dibuat di tiga tempat yang dia tunjuk sebagai mitra kerja sementara, karena belum memiliki workshop. Uniknya, semuanya bukan di galangan kapal.

"Di antaranya di bengkel mobil di Depok, karoseri di Bitung, Tangerang, dan manufaktur di Cikarang, Bekasi," ungkap penggemar musik Country ini.

Dengan mudahnya dibikin tanpa memerlukan galangan khusus, sehingga kapal rancangan Adi mampu menembus nelayan di pulau-pulau terluar dan terpencil, di mana galangan kapal tak berani investasi ke sana akibat tingginya biaya, seperti di Kepulauan Riau ini.

Selain itu bila ada kerusakan, si pemilik bisa memperbaiki sendiri tanpa perlu dibawa ke galangan atau konsultasi dengan ahli kapal. "Simple dan praktis," ujar alumni SMAN 4, Tiban itu.

Dari sini, Batam Pos bertanya tentang kemampuan kapal lambung datar ini dalam hal kecepatan dan konsumsi bahan bakar. Sebagaimana diketahui, lambung kapal (hull) adalah badan yang menyediakan daya apung untuk mencegah tenggelam.

Rancang lambung ini penting, karena akan memengaruhi stabilitas, kecepatan, konsumsi bahan bakar, draft/kedalaman yang diperlukan dalam kaitannya dengan kolam pelabuhan yang akan disinggahi, serta kedalaman alur pelayaran yang dilalui kapal tersebut.

Nah, kita tahu bahwa kapal-kapal dengan lambung datar biasa dipakai untuk kecepatan rendah. Beda dengan bentuk V atau V shaped hull, yang biasa dipakai kapal-kapal berkecepatan tinggi atau untuk menaklukkan laut ganas, seperti pada kapal perang.

Menjawab ini Adi menjabarkan, bahwa pihaknya sudah mempertimbangkan hal itu. Untuk itu, kapalnya hanya diset pada kecepatan tak lebih dari 14 knot.

Maka itu dia menciptakan kapal yang tak dipakai dalam kecepatan tinggi, seperti kapal pembersih sampah, kapal wisata, kapal nelayan dan kapal penyelamat.

"Bersadar survei, nelayan kita hanya melajukan kapal sekitar 5-10 knot. Di bawah kecepatan maksimal kapal ini," tegasnya. ***

Tidak ada komentar: