Sabtu, 13 April 2013

Memberantas Preman

Seiring kasus pembunuhan pra preman di lapas cebongan oleh 11 oknum Kopassus, mengobarkan kembali operasi pemberantasan preman oleh kepolisian. Entah memang serius, atau hanya sebagai aksi "teatrikal".

Sebagaimana kita tahu, Du lu sempat ada ''wow effect'' saat Bambang Hendarso Danuri, dilantik sebagai Kapolri. Gebrakannya menggelar sebuah operasi pemberantasan preman.

Operasi ini bermula dari Jakarta, dan akhirnya Kapolri memperluas dan memerintahkan Polda-polda di seluruh Indonesia, termasuk Polda Kepri, untuk melakukan aksi serupa. Namanya juga instansi chain of command, perintah (aksi) ini diteruskan ke jajaran di bawah, seperti Polwil, Poltabes, Polresta, Polres hingga Polsek.

Dalam sekejap, semua bergerak memberantas titik-titik rawan preman yang sebenarnya sudah mereka ketahui selama ini. Ratusan preman jalanan mulai tukang palak terminal hingga berkedok pengamen, langsung disikat.

Apapun namanya, langkah ini patut dipuji, dua jempol pun rasanya masih kurang mengekspresikan dukungan khalayak. Karena memang selama ini aksi premanisme sudah sangat meresahkan sekali.

Namun, masyarakat saat itu ragu bila operasi ini akan berkesinambungan. Sampai-sampai Kadiv Humas Polri saat itu, Abubakar Nataprawira, menegaskan akan melakukan operasi tersebut secara berkesinambungan.

Tak hanya itu, operasi ini juga dilakukan ke dalam, guna membersihakan polisi yang menjadi bekingnya.

Operasi membersihkan preman ini sebenarnya lanjutan operasi pemberantasan judi dari Kapolri sebelumnya, Sutanto. Karena setelah judi terselubung diberantas, simpul-simpul premanisme ini sudah lemah.

Tentunya kita tahu, premanisme ini tumbuh subur saat judi terselubung masih berjalan dan judi terselubung disuburkan oleh preman ini. Semua terjadi bak simboisis mutualisme.

Judi terselubung secara tak langsung mendanai kelompok-kelompok preman ini, karena preman-preman ini tumbuh untuk menjaga judi terselubung sebagai lahan mata pencahariannya.

Namun, seiring waktu berlalu, kita tahu operasi ini hilang. Tempat judi terselubung juga kian marak buka lapak di klab klab malam. Bahkan juga dibarengi dengan peredaran narkoba dan cuci uang.

Tempat-tempat inilah yang menjadi pembibitan preman-preman baru. Aksesnya kadang dibawa keluar, sehingga menimbulkan gesekan di masyarakat. Lebih parahnya lagi, juga dibeking oknum aparat, sehingga kerap terjadi gesekan antara mereka sendiri.

Jadi, pak polisi, bila ingin memberantas preman, berantas dulu klub-klub malam yang nakal itu. Berani? ***

1 komentar:

Fari mengatakan...

Jakarta, Aktual.com — Maraknya aksi premanisme yang terjadi di Ibukota Jakarta, membuat Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengambil tindakan tegas. Ahok sapaan Basuki menyebutkan bahwa aksi premanisme tersebut akan langsung berhadapan dengan Polri dan TNI.

“Kalau masih ada Anda harus berhadapan dengan kami. Kami akan menggelontorkan uang yang banyak untuk TNI dan Polri,” katanya di Jakarta, Jumat (7/8).

DKI ‘Sogok’ TNI dan Polri Untuk Berantas Premanisme