Selasa, 12 Mei 2009

Blackberry, buat Apa?

Demam Blackberry melanda dunia, setelah senator Illinois Barrack Obama, memakainya saat masa-masa kampanye menuju ke Gedung Putih. Seiring popularitas Obama, marwah gadget ini juga meroket, mawabah hingga ke masyarakat di penjuru dunia.


”Berapa PIN BBM loe?” inilah pertanyaan yang gaul saat ini di kalangan anak muda. BBM maksudnya, Blackberry Massenger. BBM merupakan salah satu fitur yang eksklusif dari Blackberry.

Di sebut demikian, karena hanya bisa digunakan antar sesama pengguna Blackberry saja. Agar bisa nyambung, maka pemakai harus memiliki nomor PIN BBM yang akan dituju.

Fitur ini sanggup mengirim data, gambar hingga video dalam sekejap. Pokoknya canggih, melebihi Yahoo Massenger, melebihi email. Fitur lain yang paling digrndrungi dari gadged bikinan Reserch In Motion (RIM) Kanada ini, adalah Facebook.

Melalui Blackberry, pemilik akun bisa meng-update dan melihat satusnya, kapan dan di mana saja.

Beberapa fitur inilah yang membikin Blackberry kian laris, kian manis sampai ke Indonesia. Saking larisnya, sebuah riset terbaru menjelaskan, penjualan Blackberry Storm (model terbaru) berhasil memukul iPhone besutan Aplle.

Di negeri ini, Blackberry tak hanya digandrungi kalangan profesional, anak baru gede-pun memakainya. Namun, umumnya fungsi masih sebatas dipakai untuk chatting, selebihnya lebih banyak untuk nampang. Ada yang dijinjing, ada juga yang sampai dijadikan kalung.

Memang tak mudah, bisa mengoperasikan semua fitur di Blackberry. Rumit dan kompleks. Sampai-sampai Artis Luna Maya bilang, “Jangan ngaku hi tech, kalau tak pakai Blackberry!”










Untuk membantu konsumen menguasai, provider telepon seluler menyediakan ruang khusus untuk kursus singkat Blackberry.

Dari ruang kursus singkat Blackberry inilah, banyak ditemui hal-hal lucu dan unik. Seperti yang tampak di Batam, misalnya, tentang seorang anggota dewan yang baru punya Blackberry, kebingungan saat ditanya apa dia sudah punya e-mail. Apa itu e-mail saja dia tak tahu.

Namun untuk menutupi kegaptekan-nya, dia lngsung bertanya, “belinya di mana? Harganya berapa?” Banyak lagi peristiwa lucu lain.

Dari sini tampak, bahwa ternyata masyarakat masih belum siap menyambut kehadiran Blackberry (baca smartphone canggih) ini.

Yang lebih parah dari semua ini, ternyata kehadiran Blackberry juga tak didukung kecanggihan teknologi providernya, sehingga membuat alat ini tak beda dengan telepon biasa.









Betapa tidak, khusus di Batam, banyak pengguna Blackberry yang dibikin pusing tujuh keliling, karena lambatnya akses internet. Loading saja, sampai 5 menitan. Belum lagi, kadang koneksinya langsung putus.

Ini belum seberapa, beberapa situs lain kadang tak bisa digunakan dengan maksimal. Misalnya, Youtube yang memutar video, ataupun imeem yang menyediakan lagu-lagu. Alasannya, kita harus menginstal dulu flashplayer. namun setelah diinstal, juga tak bisa. Saat dibawa ke providernya, alasannya ini dan itu!

Masih belum kesal? Ini mungkin yang paling menjengkelkan. Ternyata dibeberapa daerah tertentu, GPRS Blackberry tak bisa aktif. Akibatnya, sangat menyakitkan, yang paling nyata kita tak bisa memainkan fitur BBM! Lalu untuk apa punya Blackberry?

Saya harap, bagi yang saat ini mengidam-idamkan Blackberry, sabar aja dulu. Tunggulah tahun depan, sampai semua pirantinya siap. Sehingga, menggunakan alat ini jadi kian menyenangkan.

Tidak ada komentar: