Minggu, 03 Mei 2009

Dunia Password

Jangan mengaku masyarakat moderen, jika Anda tak mengenal apa itu password atau kata sandi. Karena, kehidupan manusia zaman ini, tak bisa lepas dari ritual yang satu ini.

Masyarakat yang saya maksud di atas, tentu (mayoritas) masyarakat perkotaan, khususnya yang memiliki kebutuhan akan piranti teknologi informasi (bisa juga dibaca internet) yang tinggi pula, untuk menunjang peran sosialisasi dan kebutuhan informasinya.

Password, berarti kata sandi, merupakan kata kunci rahasia yang dipasang untuk melindungi ”rahasia” kita agar tak terbongkar. Untuk itu, harus dihafal, jangan disampaikan ke orang, karena itu bukan rahasia lagi namanya.

Di zaman ini, password selalu identik dengan gadget dan akun. Semakin banyak gadget dan akun yang mereka punya, semakin banyak juga password yang harus mereka dihafal.
Orang kota, umumnya memiliki lebih dari satu kombinasi password. Bahkan, kehidupan mereka bisa dibilang bermula dari ritual menulis password.

Tak percaya? Saat bangun tidur, ingin buka ponsel, biasanya masih harus menuliskan password. Demikian pula, saat akan ambil uang di ATM, juga masih harus menuliskan password (di sini namanya berganti ”PIN” atau personal identity number).

Saat bekerja ke kantor, ingin buka komputer kerja, juga harus menuliskan password. Demikian pula saat akan cek E-Mail, juga harus membubuhkan password. Demikian pula saat akan melihat berapa quota internet yang sudah terpakai, kita harus mengetik password.










Belum lagi yang keranjingan berinteraksi lewat internet, kebutuhan akan password-nya akan meningkat pula. Mau chatting harus punya password, saat buka akun blog, harus menulis password, saat buka facebook juga membubuhkan password, saat buka freindster juga begitu.

Belum lagi jika ingin menjadi anggota situs komunitas, semacam diskusi, musik, kesehatan, produk atau forum lainnya, kita juga tak lepas dari password.
Saking pentingnya password, sampai muncul candaan, ”lebih mending melupakan hari ulang tahun istri dari pada lupa password!” Wah...

Sejak kapan password bermula? Tampaknya, sejak manusia memulai membangun peradabannya. Hal ini bisa dilihat dari beberapa tulisan, orang zaman dahulu yang berkisah tentang ini. Bahkan, di kisah 1001 malam, juga banyak diceritakan soal hubungan manusia dengan password ini. Salah satunya, kisah Ali Baba dan penyamun.

Kisah ini bermula ketika gerombolan penyamun punya kebiasaan menyimpan hasil rampokannya di sebuah gua. Untuk bisa memasukinya, mereka harus membacakan sebuah password, ”Wijen... wijen... bukalah pintu ini,” begitu.










Rupanya, password ini ketahuan oleh Ali Baba, yang secara tak sengaja mengintai gerak-gerik mereka. Akhirnya, dengan leluasa Ali Baba bisa masuk ke gua tersebut dan menjarah isinya; emas dan permata.

Untuk menghitung berapa emas permata yang dia dapat, Ali Baba meminta istrinya meminjam timbangan pada kakaknya, Ali Kasim. Rupanya, usai menimbang, sekeping uang emas menempel di timbangan tersebut. Ali kasim pun heran, lalu bertanya pada adiknya.

Ali Baba pun bercerita, bahwa dia mendapatkan emas tersebut di sebuah gua penyamun. Namun untuk masuk ek sana, harus mengucap password, ”Wijen... wijen... bukalah pintu ini”.

Ali Kasim pun tertarik, lalu berniat mencuri juga harta jarahan sang penyamun di gua tersebut. ”Wijen... wijen... bukalah pintu ini,” ujarnya saat berada di mulut gua. Gua pun terbuka, Ali Kasim pun masuk dengan puluhan keledai untuk emngangkut harta tersebut.

Ternyata, saking bahagianya, Ali Kasim lupa password untuk membuka kembali pintu gua. Akibatnya, dia tak bisa keluar, hingga selanjutnya si penyamun datang dan langsung membunuhnya!

Lalu, pesan apa yang ada dalam kisah ini? Salah satunya adalah, hati-hati menyimpan password Anda!










Sementara itu, salah satu bentuk dari gadget kuno ber-password yang saya ketahui adalah cryptex (yang pernah nonton The DaVinci Code, pasti tahu apa itu cryptex). Ada yang bilang benda ini ciptaan sang ilmuan yang juga seniman itu, namun ada yang membantahnya.

Cryptex berbentuk tabung dengan puluhan huruf, mengelilingi badannya. Di dalam cryptex ini, tersimpan sebuah rahasia, bisa pesan atau apapun yang tertulis dalam gulungan kertas papirus.

Nah untuk bisa membukanya, Anda harus tahu password-nya dengan cara menggeser huruf-huruf tadi, membentuk sederet kata sandi, biasanya jumlahnya ada kombinasi 5 huruf.

Jika sandi yang Anda susun cocok, maka cryptex bisa terbuka. Namun bila tidak cocok, maka akan tetap tertutup. Dan jangan coba membuka paksa, karena Anda akan membuat cuka (zat asam) yang ada di dalam tabung pecah dan cairannya tumpah ke papirus. Akibatnya, tulisan tersebut akan rusak, dan rahasia tetap terjaga.

Tidak ada komentar: