Senin, 21 November 2011

twit follower

Tentu bangga punya banyak follower, dg begitu kita lebih dikenal... Tapi jangan lantas bikin sombong, berasa sdah punya segalanya. Itu salah


------------- @rizaref -------------

Twitterland itu, tentu bukan dunia nyata... Beda banget... Itu aja dulu pahami...

Pahami juga, Seberapa jauh, twit kita mengubah atau menggerakkan follower kita? Atau malah dicuekin?

Ketahui juga karakteristik follower kita, umur, latar belakang dll... Yg perlu dicatat, tak ada loyalitas di twitland, umumnya pragmatis

Pahami juga bhw di twitland, kita stateles, follower itu bisa datang dari daerah mana saja... Beda dg di dunia nyata kita hidup dlm cluster

Maka itu, ya kalau di dunia nyata anda bukan seleb, maka stop bergaya bak seleb... Apalagi sampe maksa ubah penampilan, rempong sob

Yg pasti, media macam twitter begini sifatnya berdasar trend... Lihat saja, yg punya follower besar di sini rata2 artis dan pseudo anonim...

Contoh lain, pak sani dan mas soerya tak punya follower di twitter, tapi apa lantas anda bisa lebih populer dari dia di kepri? Tidak, sob

Atau pak M yg dirut itu, tak ngetwit. tapi apakah twit selebtwit bisa menggerakkan karyawan pak M? Jangan ngocol, ah... XD

Jadi, berhentilah menyombongkan dan menjual follower, atau menganggap mereka bisa dikendalikan... Biasa aja... ;)

Saya nge-twit tentang follower tadi untuk nyikapin orang2 yg delusional, karena punya follower besar...

Di antara mereka bahkan mengklaim sebagai pangeran di twitter, dan merasa sangat penting, seolah pusat alam semesta

Twitter, dunia yg dibangun dg kata2 sedangkan dunia nyata, dibangun ahlak... Tentu jauh bedanya...

Di twitter tempat kita "kerja kata" sedangkan dunia nyata, tempat "kerja nyata"... Dimana gagasan menjadi tindakan, diskusi menjadi solusi

Jadi, percumalah twit kita berkekata bijak bagai resi, bila di dunia nyata kelakuan kita macam syaitanirrajim

Jadi, percumalah twit kita memotivasi hebat, bila di dunia nyata kita malasnya minta ampun...

Di twitter bisa jadi kita adalah "it" atau "apa", tapi di alam nyata kita adalah "he/she" atau "siapa"

So, bila twitter mulai bikin delusi pada kondisi kejiwaan anda, segera wake up, injak tanah kuat2 karena itulah dunia kita sebenarnya...

... Words can't cook rice... Eventough your twit...


Tidak ada komentar: