Pagi masih segar, untuk twit tentang tentara revolusi indonesia. Ini saya samapaikan dari sudut pandang berbeda, sesuai aliran Annales
Karena banyak yg kita tangkap dalam sejarah indonesia, hanya berdasar kepentingan penguasa. Makanya banyak disunatin XD
Oke, sebenarnya ini masih nyambung dg twit kemarin (check my TL). Maaf saya tak pake tagar atau nomor, agar yg baca tak terikat
Sebelumnya saya minta izin dulu sama mas baskara. Bukunya "suara di balik prahara", luar biasa...
Dalam sejarah kita TNI itu berangkat dari tentara revolusi yg merupakan dari generasi 45 dan berlllangsung hingga tahun 1982-an
Zaman revolusi dulu, kita memang tak punya tentara. Yg ada tentara rakyat, ya macam film naga bonar-lah. Semua bebas angkat senjata
Baru 5okt 1945, tentara dilembagakan dg nama badan keamanan rakyat (BKR). Itupun lahir karena anjuran bung karno.
Rakyat kala itu oke aja. Karena dasarnya sebagai freedom fighter kok. Namun tak semua masuk BKR, ada yg masuk lasykar2 sesuai ideologinya
Jadi jangan heran kala itu lasykar2 tumbuh subur. Inilah mengapa, saat situasi genting, bangsa kita sering "nostalgiaan" ama lasykar.
Semua freedom fighter ini, sangat revolusioner. Makanya mereka disebut revolution army. Tapi membedahnya perlu studi khusus, sih
Ada yg membandingkan tentara revolusi kita dg bagaimana terbentuknya tentara revolusi uni sovyet, juga di amrik.
Maklum, tentara amrik dan sovyet bermula dari tentara revolusi juga. Beda dg malaysia, india, pakistan. Mereka itu tentara reformasi
Jadi, tentara revolusi itu berkarakter khusus. Karakter pertama; persaudaraan atau jiwa korsanya sangat kuat! Yg kedua, demokratis
Jadi tentara kita berangkat dari dua ciri itu. Tentara kok Demokratis? seakan contradictio in terminis, ya? Tapi emang begitu
Karena demokratis (mungkin) mereka memiliki hak politik yg tak dipisah dg militernya. Mereka adl pejuang bersenjata & politik (dwifungsi?)
Hingga kemudian nugroho notosusanto membagi peran tentara antara pejuang politik dan pejuang bersenjata. Inilah karakternya!
Tapi kalau soal pendidikan, ya, tentara kita jadul sih pada naga bonaran. Buta huruf juga masuk. Yg penting jiwa juangnya kuat banget
Para komandan aja hanya SMP. Emang ada sih yg jebolan akademi, macam pak nasution. Tapi sedikit banget.
Jadi ada yg buta huruf, bahkan tukang becak jadi danyon. Semuanya jalan dan dihormati anak buahnya. Lagi2 mirip naga bonar
wajar bila pak harto dulu dekat sama mantan anak buahnya, termasuk juga bung tomo. Jadi anak buah tak malu minta bantuan pada bapak buah
Tapi itu tentara angkatan 45. Kalau sekarang, tentu beda kan?
Dari jiwa korps yg kuat, lalu muncul "bapakisme". Bukan soal primus inter pares, tapi patron-klien. Mulai paham kan, siifat pemerintah orba
Jadi bagi tentara revolusi, meski tak senang ama rekannya, tetap hormat. Karena masih teman seperjuangan. Saya rasa ini terjdi d negara lain
Tentara revolusi itu patriot, pembela negara. Kata pak Nas, tentara itu pemilik saham utama republik ini. Ini menunjukkan jiwa kops yg kuat
Jadi kalau mau tahu karakter pemerintah orba/suharto, pahami dulu hubungan komandan, panglima, dan anak buah. Hubungan kejiwaan tetap ada
Kalau mantan bawahan mengatakan "mohon menhadap" komandan sudah tahun dia butuh bantuan. Ini biasa di antara tentara angkatan 45
Segini dulu, nanti dilanjut topik lainnya. Soal situasi tahun 60-an, naiknya angkatan darat, kayaknya menarik juga dikupas
------
@rizaref
Tidak ada komentar:
Posting Komentar