Rabu, 02 Desember 2009

Pesan Iblis pada Cucu-cucunya

Cucu cucuku...
Hidup di zaman ini, jauh lebih berat dari pada pendahulumu. Maka itu, dengarlah petunjuk saya
.



Bekerja tak perlu terlalu giat, gunakanlah lidahmu untuk menjilat pasti karirmu selamat. Karena umumnya orang tolol itu suka dijilat. Gunakanlah akalmu untuk mengakali peraturan dan orang lain, akal-akalan, bak belut dilumuri oli.

Ingatlah, bila kamu terkurung harus di luar, bila kamu terjepit harus di atas.

Gunakan bibirmu selentur mungkin. Koleksilah sejuta kata, hapalkanlah sejuta dalih. Hal ini penting untuk memuluskan tindankanmu. Karena biasanya orang tolol selalu kagum akan kata-kata.

Capailah keberhasilan dengan membikin orang lain menderita. Akali mereka, peras keringat mereka, rampas hak mereka. Agar aman, gunakanlah selalu kalimat ini; tindakan ini untuk kepentingan bersama, ini demi kepentingan bersama, saya melakukan ini atas arahan.

Jangan lupa gunakanlah jabatanmu untuk mencari proyek, setelah uang kamu dapat, tutuplah mulut. Jangan bagi-bagi. Ingat, tumpuklah uang, karena hanya inilah yang akan menyelamatkan hidupmu.

Carilah orang yang paling tolol, peliharalah sebagai pembisik, gunakan dia sebagai mata-mata internal, ini untuk mengantisipasi bila ada orang lain yang coba-coba merong-rong kewibawaanmu.

Bila ada orang berprestasi, injak mereka. Karena mereka bisa menjadi ancaman karir dan citramu. Masak bawahan lebih pinter dari bosnya.

Bila di depan orang, sering-seringlah meampakkan diri seolah kamu membela kepentingan mereka, kamu adalah demokrat sejati, namun bila ada di antara mereka bersuara, panggillah secara personal, intimidasilah, tekanlah, sehingga mereka tak lagi berani buka mulut.

Dan jangan lupa, nyanyikanlah selalu lagu ini.

Nak dengarlah bicara bapakmu
Yang kenyang akan hidup terang dan redup
Letakkan dahulu mainan itu
Duduk dekat bapak sabar mendengar

Kau anak harapanku yang lahir di jaman gersang
Segala sesuatu hanya ada karena uang
Ya . . . . . ya . . . . . ya . . . . . ya . . . . . .

Kau anak dambaanku yang besar di kancah perang
Kau harus kuat yakin pasti menang

Sekolah biasa saja jangan pintar-pintar percuma
Latihlah bibirmu agar pandai berkicau
Sebab mereka sangat perlu kicau yang merdu

Sekolah buatmu hanya perlu untuk titel
Pedulu titel didapat atau titel mu'jizat
Ya . . . . . ya . . . . . ya . . . . . ya . . . . . .

Sekolah buatmu hanya perlu untuk gengsi
Agar mudah bergaul tentu banyak relasi

Jadi penjilat yang paling tepat
Karirmu cepat uang tentu dapat

Jadilah Dorna jangan jadi Bima
Sebab seorang Dorna punya lidah sejuta
O . . . . o . . . . o . . . . . o . . . .

Hidup sudah susah jangan dibikin susah
Cari saja senang walau banyak hutang

Munafik sedikit jangan terlalu jujur
Sebab orang jujur hanya ada di komik

Pilihlah jalan yang mulus tak banyak batu
Sebab batu-batu bikin jalanmu terhambat
Ya . . . . . ya . . . . . ya . . . . . ya . . . . . .

Pilihlah jalan yang bagus tak ada paku
Sebab paku itu sakit apalagi yang berkarat

Jadilah kancil jangan buaya
Sebab seekor kancil sadar akan bahaya

Jadilah bandit berkedok jagoan
Agar semua sangka engkau seorang pahlawan

Jadilah bunglon jangan sapi
Sebab seekor bunglon pandai baca situasi

Jadilah karet jangan besi
Sebab yang namanya karet tahan kondisi
O . . . . o . . . . o . . . . . o . . . .
O . . . . o . . . . o . . . . . o . . . .

Anakku aku nyanyiakan lagu
Waktu ayah tak tahan lagi menahan murka


Nah, cucu-cucuku... Peganglah selalu nasihat ini, niscaya hidupmu akan bahagia. Ya, bahagia di Neraka Jahannam!

(Ya Allah, lindungilah hambamu dari godaan syetan yang terkutuk...)

Tidak ada komentar: