Jumat, 01 Juli 2011

Twit Makan Pagi Orang Bawean

Mengapa orang bawean sangat meritualkan makan pagi? Berikut twit @rizaref soal ini (1 Juli 2011)


1.Bagi warga #bawean umumnya, sangat mengagungkan ritual makan pagi. Saya sebut makan pagi, karena memang menunya berat.

2.Umumnya nasi kuah (bisa lodeh nangka atau rebung), pecel, nasi kuning, dan lontong sayur. Kadang masih di lengkapi aneka jajanan.

3.Makan pagi ini tidak masak sendiri, melainkan beli. Makanya di tiap kampung punya 1-2 penjual nasi. Tiap penjual punya konsumen fanatik

4.Seperti di kampung saya, "berimam" pada mak Timah, kampung Yusuf @esont fanatik pada mak pikpik. Di kampung sawahdaya "milik" mak Asmah.

5.Tak hanya warga di kampungnya saja, penjual nasi yg kesohor bisa punya konsumen lintas kampung, bahkan dari warga yg jauh.

6.Namun ada aturan tak tertulis, agar warga kampung membeli makan pagi pada penjual di kampungya sendiri. Bila tidak mau dinilai aneh.

7.Maka itu saya sebut "ritual" karena kebiasaan ini sudah disakralkan, dapa perkuat solidaritas kelompok yang menimbulkan rasa aman.

8.Karena pernah penjual makan pagi tutup, stabilitas warga sekampung terganggu. Anak2 dan para suami jadi galau jalani hari. Udah kebiasaan.

9.Selain itu, tutupnya penjual nasi akan membuat warga kehilangan innformasi penting. Karena penjual nasi itu jg brfungsi sbg kantor berita

10.Dari sinilah, khususnya kaum ibu, dapat mengakses dan bertukar informasi berupa Ipoleksoosbud hankam, secara mouth to mouth.

11.Jadi mereka bisa tahu bila ada orang yg kemalingan, meninggal, kawinan, sunatan, juga program pak lurah sampai camat. Juga kabar lain

12. Makanya, kalau ada orang yg ketinggalan informasi, mereka selalu bilang "iya neh, tak dengar kabar. Maklum tadi tak beli makan pagi"

13.Ya, jadi mirip warung2 kopi abad 14 di Eropa lah. Tentu saja, yg paling menguasai informasi adl si penjual nasi. Wah mereka amat dhormati

14.Dan hebatnya, si penjual nasi juga tahu selera masing2 keluarga. Misalnya, ayah keluarga si A tak suka belacan, dll. Miirip starbucks ya

15.Saya lupa, orang #bawean mulai berduyun2 beli makan pagi pada jam 5 WIB, atau 5.30 waktu setempat. Ada dua penunjuk waktu ya?

16. Benar, orang #bawean sudah biasa menggunakan wib dan wis (waktu setempat). Wib untuk jam kondangan, dan Wis untuk keseharian.

17.Maklumlah, letak #bawean ada di timur. Beda dg batam, jam 5 pagi di sini masih gelap, di sana sudah terang.

18.Wib dan Wis di #bawean terpaut stengah jam. Selain ini, jenis waktu yg di pakai d sana adl waktu salat. misal ada undangan bakda isya dll

19.Kembali lagi. Sarapan favorit orang #bawean berdasar ranking adl; 1.nasi lodeh, 2. Lontong, 3.nasi jenis lain, spt nasi kuning, pecel dll

20. Karena pola makan rutin yg bersantan ini, maka mayoritas penyakit orang #bawean adalah darah tinggi dan sekitarnya. Termasuk ane coy

21.Makanya, sekarang mereka mulai nyadar, dan coba mengurangi makanan bersantan. Namun ritual makan pagi dan penjualnya tetap ada.

22. Saat saya pulang, ternyata udah ada regenerasi. Misal, mak timah udah meninggal dan diteruskan putrinya, Luluk. Begitu juga lainnya

23.Oh ya soal lontong sayur, ini juga jadi hal yg melekat bagi orang #bawean. Bahkan samapai jadi lagu nina bobok anak2 saat bulan punama

24.Sairnya spt ini; bulan minta uangnya, untuk beli lontong esok pagi." Biasanya si balita digendong sang ibu sambil menadah tangan ke bulan

25.Perlu diingat yg beli makan pagi itu tugas kaum hawa dan dibawa pulang. Karena kami tak mengenal makan di tempat...

26. S E K I A N *tabik*


Sambil belanja, ibu2 juga betukar info soal inflasi, keamanan, kondangan, lawatan, juga gosip @gasagafur @dc_chrissy @wintanghk @rusabawean

@gasagafur Gasa Gafur: warung kopi jg jd pusat infoi #Bawean "@rizaref Seperti yg saya twit tadi, warung nasi = kantor berita. @dc_chrissy @wintanghk @rusabawean
@gasagafur ya, tapi itu trend mulai 95an... Sebelumnya kaum adam, kumpulnya bukan di warung kopi, tapi saat pertemuan.

@gasagafur Gasa Gafur: kalo warung nasi itu informannya ibu2 kalo warung kopi informannya bapak2 :) @rizaref @dc_chrissy @wintanghk @rusabawean
@gasagafur dulu orang bawean umumnya, jarang makan di warung (marung/dine in) kecualu musyafir. Makanya warung makan slalu penuh musafir

gasagafur Gasa Gafur: @rizaref yup... warung kopi itu budaya "asing" yang masuk ke #Bawean ... kalo budaya #Bawean sich semuanya berawal dari "dhurung-dhurung" :)
@gasagafur benar, makanya penjual makan pagi itu bertempat di "dhurung"

Tidak ada komentar: