Rabu, 29 April 2009

Apa yang Nurani Anda Inginkan?

Marilah kita dengarkan suara hati, biarkan nurani bicara, jawab pertanyaan saya.
Sesuatu apa yang sudah lama Anda inginkan yang bisa membuat Anda bahagia?<

Pertanyaan ini saya tujukan pada orang-orang sekitar lingkungan saya, mulai rekan kerja, warga komplek, dan tentu saja, keluarga.

Jawaban mereka, cukup beragam. Namun, rata-rata sama. Misalnya ada yang menjawab negini, "Saya hanya ingin hidup ini penuh kedamaian dan keselamatan. Wah, bahagaia rasanya."

Ada lagi yang berkata, "Saya ingin kaya. Inilah yang bisa membuat saya bahagia.""Saya ingin merasa dilindungi."

"Kalau saya tak muluk-muluk, saya ingin hidup bermanfaat. Ah, tentunya ini lebih membuat saya bahagia," timpal yang lain.

Dari sini, saya coba rangkum semua jawabannya. Umumnya, mereka (manusia) mengingankan kedamaian, keselamatan, kekayaan, serta bermanfaat bagi sesama, barulah hidupnya akan merasa bahagia.









Baiklah, dari sini kita tutup dulu masalah ini. Selanjutnya, marilah kita berganjak ke pertanyaan yang kedua. Pada mereka saya tanyakan pula, tipe pemimpin bagaimana yang sudah lama Anda inginkan yang bisa membuat Anda bahagia?

Sama seperti yang pertama, jawaban juga beragam. Namun intinya tetap sama. "Saya ingin pemimpin yang adil dan bijaksana."

"Kalau saya igin seorang pemimpin yang pandai menata."
"Ah, kalau saya pemimpi itu haruslah terpuji. Track record-nya harus baik."

Ada juga yang bilang, "Saya ingin pemimpin yang bisa memberi petunjuk. Dia tak hanya pandai merendahkan, tapi juga meninggikan."

"Oh, kalau saya inginkan pemimpin yang cerdas. Dia juga harus kuat!"
"Kalau aku ingin pemimpin yang memiliki integritas. Dia bisa dipercaya," jelasnya.









Waduh, banyak juga jawaban mereka. Ada yang ingin pemimpin yang adil dan bijaksana, yang pandai menata, terpuji, memberi petunjuk, tak hanya merendahkan, tapi juga meninggikan, cerdas, kuat, serta pemimpin yang bisa dipercaya.

Jawaban ini, bukan sembarang jawaban. Ini adalah isi suara hati, ini nurani yang bicara yang insyaallah, jujur dan benar.

Semua hasil jawaban ini coba saya kaitkan dengan teori dasar kepemimpinan yang saya dapat saat SMA dulu.

Dikatakan, bahwa arti kepemimpinan itu adalah pengaruh. Seni kepemimpinan adalah seni menebar pengaruh, atau bisa mempengaruhi orang lain. Seorang pemimpin yang kuat, umumnya memiliki pengaruh yang kuat pula.

Untuk mencapai ke sana, biasanya anak manusia harus melalui beberapa anak tangga. Tangga pertama, Anda haruslah dicintai, barulah Anda bisa memiliki memiliki hubungan yang erat dengan yang Anda pimpin.

Tangga kedua, Anda haruslah dipercaya, barulah Anda bisa memiliki integritas.

Tangga ketiga, harus memiliki pengikut, barulah Anda bisa menolong mereka.

Tangga keempat, Anda harus memiliki kader untuk itu harus bisa membimbing.

Tangga terakhir, Anda harus mampu memberikan warisan yang hidup, maka Anda bisa
menjadi pemimpin abadi. Ini sudah masuk dalam taraf pemimpin tertinggi. Hal inilah
yang dilakukan para pahlawan, para nabi dan Rasul.

Yang terpenting, menjadi seorang pemimpin haruslah mampu membangun kesadaran diri, rajin-rajinlah berjalan ke dalam diri.

Dan ingat, seorang pemimpin haruslah memiliki tujuan jangka pendek, yakni bekerja sebaik-baiknya (dunia), jangka menengah; membangun peradaban, dan jangka panjang; mengumpulkan bekal untuk akhirat nanti.





Dari semua uraian ini, dari semua jawaban suara hati dan nurani ini, tahu tidak, siapa yang sebenarnya manusia inginkan selama ini supaya hidupnya bahagia?
Tahukan Anda? Jawablah!

Dialah Allah.


Bersumber dari nama-nama Allah-lah yang disebut oleh nurani mereka. Allah-lah yang diinginkan suara hati mereka, Allah adalah jawaban bagi kebahagiaan mereka.

Simaklah apa jawaban mereka saat saya tanya, sesuatu apa yang sudah lama Anda inginkan yang bisa membuat Anda bahagia?

Jawabnya, saya ingin kedamaian, keselamatan, kekayaan, serta bermanfaat bagi sesama.

Lalu siapakah yang mereka sebut itu? Beberapa dari 99 nama-nama baik Allah (asmaul husna).

Dialah Allah yang Maha Damai (As-salaam).
Dialah Allah yang maha kaya (Al- Ghonny).
Dialah Allah yang maha pemberi manfaat (An-nafi'i).
Dialah Allah yang maha melindungi Al-Waliy).

Demikian juga saat mereka menjawab pemimpin tipe pemimpin bagaimana yang mereka idam-idamkan, mereka kembali menyebut nama Allah.

Dialah Allah yang adil dan bijaksana (Al-Adlu, Al Hakim).
Dialah Allah yang maha pandai menata (Al-Ba'ari).
Dialah Allah yang maha terpuji (Al Hamid).
Dialah Allah yang maha pemberi petunjuk (Al-Hadii)
Dialah Allah yang maha merendahkan, dan maha mengangkat (Al Khoofidh, Al Roofi'i).
Dialah Allah yang maha cerdas (Ar-rasyiid).
Dialah Allah yang maha kuat (Al-Qowiyy).










Dari sini, jawablah siapa yang suara hati Anda inginkan sebenarnya? Siapa yang nurani Anda inginkan sebenarnya?

Allah...
Allah...
Allah...

Tapi mengapa Anda lupa? Tapi mengapa Anda mengingkari-Nya? Tapi mengapa Anda tak pernah bersujud pada-Nya?

Mohon ampun kepada Allah, karena dialah sang maha pengampun (Al-Goffar).

Tidak ada komentar: