Jumat, 20 Maret 2009

Keyboard untuk Regalia

Pulang kantor pukul 17.45 (Jumat 20/3), ada sedikit keceriaan di rumah. Regalia, putri ku, sedang asyik. Sebuah keyboard mini tiga oktaf merek Casio, terbentang di depannya. Jemari kecilnya lincah menekan-nekan tuts demi tuts, memainkan nada tak beraturan.

“Dari mana asal keyboard ini?” batin saya bertanya. Oh, rupanya baru saja dibelikan oleh pak ciknya (om) kakak saya yang kepala sekolah itu. Tadi siang dia mampir sejenak ke tempat pasar barang-barang seken terbesar di Batuaji. Meski seken namun kondisinya masih bagus.

Memang, sudah seminggu belakangan ini, kakak saya kepingin sekali membelikan Regalia keyboard. “Bagus untuk otak kanannya,” jelasnya pada saya kala itu. Ah, rupanya hari ini dia benar-benar menepati janjinya.

Kakak saya memang seorang psikolog. Dulu, saat psikolog kawakan Sartono Muqadis berdinas di Pikori (Persatuan Istri Karyawan Otorita Batam), kaka saya diminta membantunya selama beberapa bulan.








Meski saat ini dia tak lagi berpraktik sebagai seorang psikolog, namun, ilmu itu tetap dia terapkan. Di sekolahnya, banyak wali murid yang bertanya padanya soal perkembangan anak. Dan berkat sentuhan tangannya, sekolah yang dipimpinnya maju dari segi kualitas SDM, maupun pengembangan belajar mengajar.

Dan memang sejak Regalia lahir, kakak saya ini kerap memperhatikan perkembangannya. Termasuk rajin membelikan mainan berkualitas, sehingga kognisi Regalia tetap terjaga baik. Banyak sudah yang sudah dibeli, rata-rata memiliki beragam tombol yang mampu mengeluarkan suara. Ada telepon-teleponan, boneka, stir mobil dan yang terakhir, ya, keyboard ini.

Ah, saya jadi terharu. Jadi teringat, betapa saat masih remaja, saya sangat menginginkan alat ini. Namun apa daya, mau beli, saya hanyalah orang miskin. jalan yang sering saya lakukan, dengan cara meminjam keyboard milik Grand Funk, grup musik, di mana saya bergabung sebagai vokalis.

Lamunan saya jadi berlanjut. saya teringat sebuah kalimat bijak yang katanya, hidup kita saat ini hanyalah mengulang alur hidup orang-orang tua pendahulu kita. Tampaknya ada benarnya juga. Dulu, saat saya masih kecil, ayah sering memainkan accordion untuk mengantar saya tidur. Dan kini, Regalia juga kami kenalkan pada keyboad.

Keyboard memang bagus untuk perkembangan otak anak. Alat inilah yang menjadi salah satu rahasia kecerdasan orang Yahudi.







Sebuah artikel yang saya baca dari Dr Stephen Carr Leon, menulis dari pengamatan langsung setelah berada 3 tahun di Israel. Di sana dia mencari tahu mengapa Yahudi sangat cerdas. ternyata ada rahasianya.

Mulai dengan persiapan awal melahirkan. Di Israel, setelah mengetahui sang ibu sedang mengandung, sang ibu akan sering menyanyi dan bermain piano. Si ibu dan bapak akan membeli buku matematika dan menyelesaikan soal bersama suami. Tanpa merasa jenuh si calon ibu mengerjakan latihan matematika sampai genap melahirkan.

Selanjutnya begitu si anak lahir, sejak kecil mereka telah dilatih bermain piano dan biola. Ini adalah suatu kewajiban. Menurut mereka bermain musik dan memahami not dapat meningkatkan IQ. Sudah tentu bakal menjadikan anak pintar. Ini menurut saintis Yahudi, hentakan musik dapat merangsang otak. Tak heran banyak pakar musik dari kaum Yahudi.

Bermainlah nak, namun tetap smart ya...

Bagaimana menurut Anda?














---------------
Pre Script:

Kecerdasan orang Yahudi tak lepas juga dari pola makannya. Sejak awal mengandung, si ibu suka memakan kacang badam dan kurma bersama susu. Tengah hari makanan utamanya roti dan ikan tanpa kepala bersama salad yang dicampur dengan badam dan berbagai jenis kacang-kacangan.

Menurut wanita Yahudi itu, daging ikan sungguh baik untuk perkembangan otak dan kepala ikan mengandungi kimia yang tidak baik yang dapat merusak perkembangan dan penumbuhan otak anak di dalam kandungan. Ini adalah adat orang orang Yahudi ketika mengandung. menjadi semacam kewajiban untuk ibu yang sedang mengandung mengonsumsi pil minyak ikan.

Uniknya, mereka akan makan buah buahan dahulu sebelum hidangan utama. Jangan terperanjat jika Anda diundang ke rumah Yahudi Anda akan dihidangkan buah buahan dahulu. Menurut mereka, dengan memakan hidangan kabohidrat (nasi atau roti) dahulu kemudian buah buahan, ini akan menyebabkan kita merasa ngantuk. Akibatnya lemah dan payah untuk memahami pelajaran di sekolah.

Di Israel, merokok adalah tabu, apabila Anda diundang makan di rumah Yahudi, jangan sekali kali merokok. Tanpa sungkan mereka akan menyuruh Anda keluar dari rumah mereka. Menyuruh Anda merokok di luar rumah mereka.

Menurut ilmuwan di Universitas Israel, penelitian menunjukkan nikotin dapat merusakkan sel utama pada otak manusia dan akan melekat pada gen. Artinya, keturunan perokok bakal membawa generasi yang cacat otak (bodoh). Suatu penemuan yang dari saintis gen dan DNA Israel.

Perhatian Stephen selanjutnya adalah mengunjungi anak-anak Yahudi. Mereka sangat memperhatikan makanan, makanan awal adalah buah buahan bersama
kacang badam, diikuti dengan menelan pil minyak ikan (code oil lever).

Seterusnya di kelas 1 hingga 6, anak anak Yahudi akan diajar matematika berbasis perniagaan. Pelajaran IPA sangat diutamakan. Di dalam pengamatan Stephen, "Perbandingan dengan anak anak di California, dalam tingkat IQ-nya bisa saya katakan 6 tahun kebelakang!! !" katanya.

Segala pelajaran akan dengan mudah di tangkap oleh anak Yahudi. Selain dari pelajaran tadi olahraga juga menjadi kewajiban bagi mereka. Olahraga yang diutamakan adalah memanah, menembak dan berlari. Menurut teman Yahudi-nya Stephen, memanah dan menembak dapat melatih otak fokus. Disamping itu menembak bagian dari persiapan untuk membela negara.

Selanjutnya perhatian Stephen ke sekolah tinggi (menengah). Di sini murid-murid digojlok dengan pelajaran sains. Mereka didorong untuk menciptakan produk. Meski proyek mereka kadangkala kelihatannya lucu dan memboroskan, tetap diteliti dengan serius. Apa lagi kalau yang diteliti itu berupa senjata, medis dan teknik. Ide itu akan dibawa ke jenjang lebih tinggi.

Satu lagi yg di beri keutamaan ialah fakultas ekonomi. Saya sungguh terperanjat melihat mereka begitu agresif dan seriusnya mereka belajar ekonomi. Diakhir tahun diuniversitas, mahasiswa diharuskan mengerjakan proyek. Mereka harus memperaktekkanya. Anda hanya akan lulus jika team Anda (10 pelajar setiap kumpulan) dapat keuntungan sebanyak USD 1 juta!

hegemoni Yahudi. klik gambar untuk memperbesar.