Sabtu, 07 Maret 2009

Sempurna

“Sempurna”. Tiap manusia menginginkan hal ini, tapi sayang, tak ada kesempurnaan yang tercipta. Karena, manusia sendiri tak ada yang sempurna.

Dalam hidup, ada saja cacatnya. Yang ini dapat, yang itu lepas. Yang itu bisa, yang ini gagal. Begitulah. Namun, inilah harmoni. Padupadannya akan menimbulkan keindahan, yang bisa jadi mencapai kesempurnaan.

Dalam hidup kita sering melihat orang sukses tiada tara. Namun, jika diamati, selalu ada saja yang kurang. Rano Karno, kurang bagaimana lagi. Kecil disayang, muda dipuja, tua dicinta dan kaya raya. Tapi sayang, belum memiliki anak kandung.

Tommy Soeharto… Ah, Anda mungkin sudah bisa menilainya sendiri.

Lalu, apakah salah mencari kesempurnaan? Tentu tidak. Teruslah berusaha mencarinya, namun ingat, Anda harus siap! Sebab, semakin Anda mencari kesempurnaan, maka Anda
akan mendapati ketidak sempurnaan. Di sana juga akan tampak, betapa tak sempurnanya Anda.










Inilah maksud peringatan saya di atas tadi, bahwa Anda harus siap! Karena kalau tak siap, jiwa Anda akan dibuat terganggu karenanya. Mengapa? Karena Anda akan dijajah oleh perasaan tersebut.

Kalau tidak siap, nafsu ingin sempurna dapat membuat kita tak percaya pada orang lain, kita dijajah oleh perasaan kita sendiri, sehingga kita dijangkiti rasa arogan.

Hal ini tentu akan sangat berbahaya, apalagi jika terjadi di lingkungan kerja. Dalam sekejap, suasana akan tak kondusif. Apalagi, jika ini menyangkut kerja tim.

Sekarang, mana ada hasil kerja yang sempurna? Tak ada. Yang ada hanyalah mendekati sempurna saja. Untuk itu memerlukan tim yang kokoh, karena dunia kerja adalah dunia tim.

Jika ada yang salah, bimbinglah. Bagaimanapun mereka sudah membantu pekerjaan kita. Lagipula, memberikan bimbingan merupakan salah satu tugas pimpinan. Bukankah pemimpin diangkat karena dinilai bisa mengatasi masalah, baik sebelum, di saat, hingga setelah terjadi?











Jangan malah mirip penonton sepak bola, bisanya hanya meneriaki pemain saja. Tapi saat suruh main sendiri, lari saja tak bisa. Ingat menkritik itu lebih gampang dari pada mengerjakan.

Inilah perlunya kerja sama tim yang baik. Kerja tim tak bisa bergantung pada seseorang, namun seluruh anggota. Demikian pula, keberhasilan tim, tak bisa diklaim menjadi keberhasilan seseorang saja. Semua harus wholistik.

Selain itu, dunia kerja adalah dunia sistem, bukan individu. Kalau sistemnya jalan, ada atau tidaknya individu tak akan terlalu berpengaruh. Tapi jika tatanan sistem ini bergantung pada sosok individu, ini berarti sistemnya tak jalan. Perlu dievaluasi, tentunya harus dari atas, karena merekalah yang menciptakan sistem.

Untuk itulah, perlunya pemahaman organisasi. Repot juga jika seorang pemimpin tak paham bagaimana berorganisasi, aturan organisasi, struktur organisasi, komunikasi organisasi dan semua hal tentang organisasi. Karena ini hanya akan membuatnya tak memiliki seni kepemimpinan. Semua hanya akan subyektif saja.









Celakanya lagi, sudah tak paham akan organisasi, masih dijajah perasaan ingin sempurna. Maka jadilah dia one man show, bak pemain organ tunggal saja. Yang paling parah, akan mendorong menjadi orang yang arogan. Jangankan mengkader, percaya pada tim saja sulit. Kalau sudah begini, untuk apa fungsi anggota tim?

Sebuah dialog dalam film Gladiator rasanya pantas diajadikan renungan. Saat itu, Kaisar Marcus Aerrelius berkata pada putranya, Commodus. “Commodus, keberhasilanmu merupakan kebanggaan saya sebagai orang tua, sedangkan kesalahanmu merupakan kegagalan saya sebagai orang tua.”

Jadi jangan hanya enaknya saja, mirip plesetan slogan para pengacara. Kalau berhasil, mereka berkata pada kliennya, “Kita menang!”. Sementara kalau gagal, mereka berkata pada kliennya, “Maaf, Anda kalah!”

Bagaimana pendapat Anda?

Baca juga soal kaitan tulisan ini di http://rizafahlevi.blogspot.com/2008/07/organisasi-dan-target-1.html








--------------
Tulisan ini saya dedikasikan untuk Media Bawean (bawean.net), jangan takut, maju terus, abaikan para pengejek itu.

Maju terus Media Bawean, bangun daerah kita tercinta.

Terimakasih sebelumnya telah menerbitkan beberapa tulisan di blog ini. http://www.bawean.net/2009/03/sempurna.html

Tidak ada komentar: