Minggu, 20 Juli 2008

Gabriel yang Hilang (1)


Di Batam ada seorang anak yang ikut Idola Cilik di RCTI. Namanya Gabriel. Kiprah anak ini di ajang talent search terdengar masyarakat kala ada koran lokal dengan gencar memberitakannya.

Bahkan melebihi pemberitaan yang dilakukan si empunya hajatan, dalam hal ini RCTI, koran Sindo, dan media-meia lain yang tergabung dalam payung MNC.

Lihat saja, mulai saat Gabriel mendaftar hingga kegiatan kesehariannya terus diberitakan. Aktivitas sebelum lomba, hingga kegiatan anak ini setelah lomba pun diliput. Ke bangku sekolah pun diikuti. Bahkan sehari sebelum Gabriel mentas di idola Cilik, juga dipasang berita, ''Hari Ini Gabriel Manggung'' atau ''Ayo Dukung Gabriel''.

Beritanya pun menempati ruang cukup lebar di halaman depan pula. Sepintas lalu, koran ini jadi seperti buku harian dan ajang promosi Gabriel. Tak pelak, Gabriel menjadi selebritis lokal.

Alasan pemberitaan ini, konon untuk memancing emosi pembaca serta memotivasi anak-anak sebayanya agar berjuang seprti Gabriel. Tapi, bukankah masih banyak anak yang berprestasi, misal di bidang ilmu pengetahuan dan baca alquran, mengapa kok tak segencar ini?

Dan selanjutnya, apa yang terjadi? Emosi pembaca akan Gabriel memang terpancing, tapi bukan menguntungkan media lokal tersebut, tapi malah menguntungkan RCTI. Sebab, secara tak langsung ikut menyumbang SMS Rp2 ribu, di mana Rp1.500 dari tiap SMS ini masuk ke kantong RCTI!

Ini baru satu orang, jika seribu orang, berapa lagi yang mereka dapat? Makin makmurlah stasiun ini. Sementara si media lokal hanya dapat capeeeeeek deeeeeh, aja.

Akibat pemberitaan ini jua, Gabriel (baca orang tuanya) menangguk untung. Banyak pejabat yang ingin nampang memanfaatkan piopularitas anak ini. Ada yang ngasih laptop hingga rumah tipe 27.

---------------
foto: Gabriel dan mamanya dapat laptop dari pejabat

Tidak ada komentar: