Senin, 07 Juli 2008

PKB Kepri Goyah


Konflik antara kubu Gus Dur dan Muhaimin Iskandar membuat jajaran Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kepri, guncang.

Dimulai dari kabar hengkangnya Ketua DPW PKB Kepri Nyat Kadir, hingga membelotnya Petinggi PKB Batam ke kubu Muhaimin.

Soal pembelotan ini, kabarnya dipergoki Nyat Kadir sendiri. Saat itu, Nyat yang tengah menginap di sebuah hotel di Jakarta, melihat petinggi PKB Batam itu di hotel yang sama tengah melakukan pertemuan rahasia dengan orang-orang kubu Muhaimin.

''Lho ngapaian di sini?'' tanya Nyat, saat itu. Saksi mata mengaku, saat itu lelaki tersebut dikabarkan langsung salah tingkah.

Tak hanya itu, di Batam sendiri petinggi PKB Batam itu dikabarkan akan mendongkel Ketua Dewan penasihat PKB Abdul Basith Has, dengan cara mempengaruhi orang-orang Basith untuk bergabung dengannya. Hampir tiap hari dia membuat pertemuan rahasia.

Tentu saja, langkahnya tak berjalan mulus. Loyalis Basith terlalu kuat. Bahkan akibat semua ini, malah dikabarkan petinggi PKB Batam itu tengah kehilangan kepercayaan dari warga PKB Batam.

Gajah bertarung, pelanduk terjepit. Kader akar rumput partai "bintang sembilan" itu pun ikut terseret. Mereka terus mempertanyakan kebenaran akan semua ini. Jika tak ditangani dengan baik, maka dapat mengancam kesolidan partai kaum Nahdliyin itu.

Saat ditanya soal kasus Rudi yang hendak membelot ke kubu Muhaimin, Nyat tak membantah juga tak mengiyakan. Menurutnya, semua itu terjadi akibat kecemasan sang kader akan situasi di pusat.

Hal ini terus memuncak, manakala banyak analisa yang menyebut jika Gus Dur menang Muhaimin hancur, atau jika Muhaimin menang Gusdur tergusur.

Persepsi ini terus dikembangkan pihak-pihak tertentu, sehingga ada kader PKB di Kepri yang tak memahami masalah ini mulai panik lalu coba membuat manuver semisal bergabung ke kubu Muhaimin.

Menurut Nyat, mestinya hal itu tak perlu dilakukan, sebab kenyataannya Gus Dur dan Muhaimin tetaplah satu. Seperti diketahui, setelah pecah konflik di Dewan Pimpinan Pusat antara Gus Dur dan Muhaimin Iskandar, DPW PKB Kepri secara bulat tetap menjadi "makmum" Gus Dur.

Mantan Wali Kota Batam ini melanjutkan, yang jadi masalah dari semua ini adalah hasil keputusan muktamar luar biasa di mana masing-masing kubu membentuk formasi baru, usai penghentian Muhaimin sebagai ketua DPP. Di luar itu, tak masalah PKB tetap satu.

Lalu bagaimana soal kabar dirinya yang hendak menyebrang ke PAN?

"Adinda, sekali lagi saya minta tolong luruskan berita ini. Sekali lagi, tak benar saya akan hijrah ke partai lain!" tegas Nyat Kadir.

Bantahan ini lagi dan lagi dia lakukan, karena rumor ini menyebabkan kadaer-kadaernya resah. Namun dia mengakui, sebelum keputusan PN Jaksel yang memenangkan kubu Muhaimin pada 30 Juni lalu, memang ada partai yang mencoba mendekatinya. Namun, pendekatan tersebut belum formal.

Menurutnya, menjelang pencalonan anggota legislatif yang dimulai 5 Agustus nanti, wajar saja ada partai politik mendekati para tokoh yang dipandang bisa mendulang suara di pemilu nanti.

Yang jelas, saat ini kader PKB sedang menunggu keputusan DPP PKB, apakah melanjutkan kasasi ke Mahkamah Agung atau memilih islah. Apapun keputusannya, kader PKB Kepri akan ikut. "Kalau DPP bilang islah, ya semuanya harus ikut, demi kejayaan PKB," ujarnya.
----------
Foto: Nyat Kadir

Tidak ada komentar: