Jumat, 20 Juni 2008

Evolusi Gaya Hidup Seluler (2)


Tak heran di balik kesan prestise yang disandang, sebenarnya pemilik ponsel saat itu cukup tersiksa. Karena cukup berat dan mengganjal jika di bawa ke mana-mana, karena tek setipis sekarang.

Sekadar diketahui, era telepon tipis baru dimulai awal 1999-an. Pelopornya Motorolla dan Siemen. Akibat bentuknya yang tebal dan berat itulah, saat itu ponsel juga diplesetkan sebagai senjata melempar anjing.

”Siksaan” lain terjadi saat menerima telepon, beberapa menit saja telinga langsung seperti terbakar. Sehingga jika kita baca media massa kala itu, ramai yang mengupas akan bahaya telepon dengan indra pendengaran dan otak. ”Radiasinya bisa menyebabkan penyakit,” bunyi analisa tersebut.

Mungkin karena itulah, di awal-awal tahun 2002-an ponsel dilengkapi dengan handsfree. Hal ini langsung merubah gaya hidup berponsel. Saat itu orang-orang belum lengkap bergaya jika telinganya belum tersumbat handsfree.

Akibatnya, kadang banyak ditemui orang yang berbicara dan tertawa sendiri. Bagi yang gagap teknologi, mengira mereka hilang ingatan. Padahal mereka sedang berkomunikasi dengan ponsel.

”Siksaan” lain yang didera pemilik ponsel kala itu, karena fiturnya tak selengkap sekarang; hanya bisa nelepon dan SMS saja. Khusus SMS hanya bisa pada sesama operator saja. Lain itu tidak. Seperti diketahui, kebebasan SMS antaroperator baru terjadi sekitar tahun 2002-an.

Saya sendiri masih mengecap masa-masa ”siksaan” tersebut. Ponsel pertama saya adalah Nokia 5110, itupun seken. Saya beli di Pico Communications, Komplek Bhumi Indah, Nagoya pada 15 Mei 2000, pukul 10.32 WIB. Meski seken, harganya cukup mahal saat itu, yakni Rp750 ribu.

Meski punya ponsel, sebenarnya tak bisa digunakan juga. Habis, siapa yang akan menghubungi dan dihubungi, penggunanya masih jarang. Itupun jika mau SMS harus satu operator. Belum lagi mikir soal roaming dan air time. Sementara mau mutar lagu favorit, teknologinya masih belum nyampai.

Satu-satunya hiburan saat itu hanyalah saat mendengar ponsel berdering. Apalagi saat itu tengah berada di keramaian, selangit rasanya, jadi makin tambah gaya saja.
-----------
keterangan foto: Nokia 5110, batrenya masih tebal

Tidak ada komentar: