Jumat, 13 Juni 2008

Presentasi di Global


Membaca Headline Metropolis Batam Pos pagi ini (Sabtu 14/6), ”59 Persen Siswa Global Tak Lulus”, aku sama sekali tak terkejut. Bahkan aku sempat berteriak, ”Nah, ternyata prediksiku terjadi juga.”

Sekadar diketahui, Global Indo Asia merupakan sekolah kaum elit di Batam. SPP-nya saja saja pakai dolar Amerika. Yang sekolah di sini mayoritas anak pejabat, pengusaha kalangan Tionghoa, dan ekspatriat. Jadi bukan sekolah main-main.

Dengan SPP dolar AS itu, Global bak sekolah di Amerika. Bahasa pengamtarnya adalah Inggris, murid-murid di sana diajar kebersamaan, termasuk merayakan hari raya keagamaan bersama.

Desain Global juga macam sekolah-sekolah di negeri Paman Sam itu. Di sana memiliki fasilitas yang lengkap, mulai sport center yang luas hingga aktivitas siswa. Tapi mengapa kok angka kelulusannya buruk? Ini mungkin jawabnya.

Beberapa waktu lalu saya sempat berkunjung ke sekolah ini. Saat itu saya mengamban tugas dari perusahaan untuk memberi pelajaran akan pekerjaan yang saya geluti kepada siswa SMP di sana.

Semula saya berbangga hati dan melakukan persiapan maksimal, sebab yang akan saya temui adalah murid-murid sekelas siswa internasional. Pasti mereka sangatlah kritis dan serba ingin tahu. ”Jadi kalau ditanya, saya bisa jawab,” pikirku.

Tapi apa yang terjadi, begitu saya bertatap muka dengan mereka yang saya temui adalah sekumpulan anak manja dan lembek, jauh dari kritis dan agresif. Tak ada pertanyaan keingintahuan di sana.

Sayapun bingung. Lalu saya membuat pertanyaan dari materi yang baru saja saya sampaikan. Apa yang terjadi? Semuanya tak bisa menjawab, karena saat saya menerangkan mereka sibuk dengan dunianya, seperti ngobrol dengan teman dan lainnya.

Lalu saya alihkan pembicaraan dengan mengupas gosip artis atau game apa saja yang mereka suka. Mau tahu? Hampil 90 persen bisa menjawab dengan baik. Bahkan mereka tahu gosip hot tentang artis Hongkong yang beritanya belum sampai ke Indonesia.

Selanjutnya saya coba bertanya, ”Apa di sini ada yang menggeluti jurnalis sekolah?” Mereka jawab ada. Hanya lima anak saja. Lalu saya minta contohnya, tak lama seorang pesuruh kelas datang membawa beberapa contoh.

”Ini siapa yang buat, apa kalian?”

Mereka menjawab, ”Tidak Om, semua sudah ada yang mengerjakan.”

Waduh, jadi seperti inikah kualitas sekolah mahal itu? Hanya mendidik anak-anak bermental bos? Saya paham, bahwa anak-anak yang sekolah di Global adalah anak para Bos, namun tak selayaknya sekolah memperlakukan mereka layaknya para bos. Makanya tak heran jika akhirnya yang tak lulus lebih dari 50 persen.

-------------
keterangan foto: Inilah Sekolah Global yang Terletak di Batam Center

1 komentar:

Ayu mengatakan...

yaampun mas...

kasian banget nich sekolah global digituin..

gini2 kan mantan sekolah ayu juga tuch..

tapi bener sich, komentarnye...

ayu juga sebenarnye kaget juga pas pertama masuk...
hehe

yah itulah sekolah berbasis internasional di batam...^0^