Selasa, 10 Juni 2008

Penasaran pada Ippho


Ippho Santosa, BBA.(Hons)(Mktg). Anak muda ini begitu terkenal di Batam. Dia adalah ahli marketing. Buah pikirannyapun sudah banyak dibukukan.

Karakteristik buku Ippho selalu menghadirkan banyak ”bintang tamu” yang lagi tren. Dulu, dia menggandeng AA Gym dan di buku terbarunya, beberapa pakar marketing sekelas Hermawan Kertajaya, ikut memberi pendapat.

Saya pun sempat penasaran. Tak sabar, sebuah buku Ippho pun saya petik. Beberapa jam saya larut mendalami buah pikir sang Ippho ini. Namun, di babak akhir saya kecewa berat, sebab di bukunya banyak sekali mengutip pendapat pakar marketing barat. Intinya, Ippho saya nilai hanya memanggil kembali ”mayat” hidup.

Dalam retorika sufisme, memang mengutip kata-kata pakar bisa menambah kepercayaan penerima informasi. Selain itu, bisa menambah citra bahwa si penyampai informasi adalah orang yang berwawasan luas.

Namun jika kita berkaca pada pendapat Bob Sadino, mestinya marketing bisa menciptakan trik dan kiat yang lebih baru yang bersumber dari penggaliannya (studi) sendiri, bukan hanya mengutip pendapat orang yang zamannya sudah berbeda dari saat ini.

Tapi bukan berarti uraian ini menggambarkan semua buku Ippho seperti ini. Mungkin saya saja yang lagi sial, sehingga dapat buku yang isinya kurang pas.

Meski demikian, saya salut pada Ippho yang mengerti betul bagaimana menarik perhatian khalayak. Lihat saja, baru-baru ini dia meluncurkan bukunya di dua negara dan di tiga tempat dalam satu hari, 13 April 2008. Negara Singapura dan Indonesia. Tiga tempat, laut, udara dan darat. Katanya, ini tercatat Musium Rekor Indonesia (MURI)sebagai Peluncuran Buku di 3 Sarana Transportasi (Laut, Udara, Darat), di 2 Negara (Singapura, Indonesia) dalam 1 Hari.

Kayaknya Ippho bisa merangkap jadi konsultan publisitas dan iklan ya...

Tidak ada komentar: