Selasa, 10 Juni 2008

Pasar Mitra Raya


Di pasar Mitra Raya, semua penjual ikan dan daging adalah warga keturunan Tiongkok. Sedangkan penjual sayur dan buah, rata-rata orang pribumi, umumnya dari Sumatera utara dan Jawa. Tapi khusus penjual bumbu dapur giling, umumnya ditekuni orang Sumatera Barat.

Rata-rata penjual ikan, daging, dan buah adalah laki-laki, dan penjual sayur dan sembako adalah perempuan. Entah dari mana pembagian kerja seperti ini, mungkin karena bidang kerjanya.

Maklumlah, untuk mengangkat ikan dan buah dibutuhkan tenaga ekstra. Sudah umum kalau di Batam, penjual ikan harus memotong dan membersihkan ikan yang dipesan pembeli. Mungkin karena itulah, banyak kaum Adam terlibat di sini. Jikapun ada wanita yang jualan ikan, itu hanya menjadi teller saja.

Yang paling menarik perhatian saya saat ke pasar ini adalah mengamati pedagang tahu. Saya sangat asyik melihat kepiawaiannya membungkus tahu. Hal ini mereka lakukan dengan teknik tertentu, sehingga tahu tidak hancur.

Caranya seperti ini, mula-mula sebuah kantong plastik kecil dia beber di telapak kanan kiri yang dikembangkan mirip orang meminta-minta. Selanjutnya, tahu-tahu itu di letakkan di atasnya. Dan... hup, tngan kanan langsung menutupnya. Jadilah tahu itu masuk ke dalam plastik tanpa cacat sedikitpun.

Hal lain, saya cukup kagum kemahiran tukang daging membelah daging ayam dan sapi dalam sesaat hingga seukuran dadu. Yang manarik saat melihat proses pemotongan ayam beku. Sampai-sampai si penjual sering menegur saya yang keheranan.

”Kenapa bang?” tanyanya.

”Kok cepat sekali? Apa tak takut tangannya kena pisau?” tanya saya heran.

”Nggak, kan sudah biasa,” jelasnya.

1 komentar:

Lokomotif Bag mengatakan...

saya mencari info tentang pasar mitra raya, dan keluar blog gan... terima kasih untuk info nya.. sangat membantu...