Rabu, 13 Agustus 2008

The Amazing Ruslan Kasbulatov (2)

Seusai salat, lelaki tersebut menyerahkan tongkat komandonya ke Ruslan. ”Namun seiring azan Subuh berkumandang, lelaki itu hilang, begitu pula tongkat komandonya yang saya pegang itu,” jelasnya.

Dari kisah ini saya bertanya, kok istrinya di kamar tak bangun dari tidur? ”Ya saya juga aneh. Saya sudah bangunkan istri saya, dengan menggoyang-goyang pakai tangan, tapi dia tetap tidur. Sedangkan suara saya saat itu seperti tercekat. Ya sudah saya tak melanjutkan membangunkannya,” jelas Ruslan.

Benar atau tidak kisah ini, hanya Tuhan dan Ruslan saja yang tahu. Yang jelas Sejak saat itulah, Ruslan yang dulu tak pernah salat, kini sudah mendirikan lagi. Meski itu masih belang-belang. Yang lebih penting, kini Ruslan memang terbukti berhasil memimpin PDIP Batam.

”Setelah mimpi itu, langkah saya menjadi enteng. Bahkan saat bertemu kader, omongan saya jadi lancar dan penuh wibawa,” jelasnya. Dari sini saya teringat kisah nabi Musa yang minta dilancarkan omongannya, kala akan bertemu Raja Firaun.

Kembali ke Ruslan. Setelah berhasil, kini ide-ide Ruslan tak lagi jadi ketawaan. Soal DPRD plus dan Government and Parliament Watch, malah diamini orang sebagai gagasan yang brilian. ”Mestinya saat ini ada orang seperti Ruslan yang mau mengawasi kinerja DPRD, ”Puji tokoh masyarakat.”

Yang terpenting, bekal selama aktif di LSM, membuat Ruslan berani menghadapi demonstran. Terbukti, saat ada demo ke gedung DPRD, Ruslan berani tampil paling depan menghadapi mereka.

”Tak ada lagi yang saya takuti, selain kepada Allah,” katanya.

Hal ini sudah dia buktikan, ketika Petinggi PDIP Provinsi menggebrak mejanya kerjanya di DPC PDIP, Ruslan berani menegur, ”Hei, saya panggil Saudara ’Mas’ dan ’Ketua’, saya rasa sudah cukup menjadi tanda hormat saya. Jangan lantas Anda jadi seenaknya begini,” hardiknya kala itu (selanjutnya disensor aja, yang jelas akhirnya terjadi perdamaian).

Ketegasan Ruslan juga diperlihatkan kala dia memecat kadernya di tingkat kecamatan, bahkan membekukan Kholik, rekannya dari fraksi PDIP karena melenceng dari arahan partai.

Tidak ada komentar: