Rabu, 13 Agustus 2008

The Amazing Ruslan Kasbulatov (3)

Saat pencalegan musim ini, menjadi era terdamai dalam sejarah PDIP Batam. Padahal, dulu sering terjadi perkelahian antarkader. Bahkan ada yang sampai kepalanya bocor. Lalu apa rahasia Ruslan?

”Saya ancam begini, ’jika nanti ada yang bentrok, maka akan saya lihat kader dari daerah mana mereka. Selanjutnya, caleg dari daetah tersebut akan saya coret!”
Wah, siapa yang tak keder diancam seperti ini. Wal hasil, pencalegan PDIP kali ini berjalan mulus.

”Kita memimpin harus tegas. Tapi bukan berarti otoriter. Saya tetap turun dan tetap sederhana,” jelasnya. Kesederhanaan Ruslan ini ditunjukkan, hingga kini dia masih tinggal di rumahnya, tipe 37 kawasan Anggrek sari, Batam Center.

Yang lebih menarik, melihat perhatian Ruslan pada anak-anak kurang mampu. Kini dia memiliki 173 anak asuh, mulai SD hingga universitas. Untuk membiayainya, dia merogoh kocek hingga 15 juta perbulan.

Namun saat tahun ajaran baru datang, anggaran ini membengkak menjadi Rp150 juta. Hal ini dia pakai untuk membeli seragam dan buku-buku baru. ”Kalau mau lihat, tiap sore pada akhir bilan, mereka biasa datang. Kalau tak di DPC ya ke fraksi,” jelasnya.

Tak hanya melengkapi keperluan belajarnya, Ruslan juga kadang membantu rehab rumah para anak asuhnya ini. Bahkan menyediakan guru les tiap sore.

Lalu, untuk apa Ruslan repot-repot begini? Ternyata dilatarbelakangi, masa lalu Ruslan yang sudah menjadi penopang keluarga. ”Ada sembilan adik aku yang harus aku biayai,” jelasnya.

Selain itu, Ruslan berharap agar anak-anaknya nanti memiliki banyak ”kakak”. ”Siapa tahu saya nanti sudah tak lagi jaya, kan ada mereka (anak asuh) yang membantu anak-anak saya,” jelasnya.

Soal namanya kenapa Ruslan Kasbulatov, itu didapat saat ayahnya menjadi pasukan Garuda II di Kongo. Di sana sang ayah kenal dengan perwira Rusia, bernama Ruslan Kasbulatov, yang kemudian diabadikan sebagai namanya.

”Tapi ibu saya tak suka nama Ksbulatov. Dia suka nama Ruslan saja. Karena itu mengapa di dokumen kelahiran saya tertulis Ruslan saja. Rupanya ibu saya bandel,” jelasnya.

Antara ide dan kesuksesan, antara gagasan dan kenyataan ada bayang-bayang. Dan ingat, great power has a great responsibility.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

saya baru membaca kisah ini,tapi setahun yg lalu saya sempat mendengar nama pak ruslan yg semakin tenar di kota batam,terus terang saya sangat kagum dengan beliau,karena apa yg dikatakan beliau tentang masalalunya adalah benar,karena saya adalah adik kelasnya saat di SMEA negeri 1 muara enim sumatera selatan,beliau sering kami panggil "ambon"...
sekali lagi selamat dan sukses utk bapak ruslan...semoga selalu dalam lindungaNYA...