Rabu, 13 Agustus 2008

Sedikit tapi Heboh

Berbuat sedikit, namun berarti dan mewarnai.

Itulah yang menjadi landasan saya, mengapa pada ulang tahun perusahaan ini menolak tugas (ups!) maksudnya lebih memilih menjemput dan menyerahkan sumbangan kepada orang kurang beruntung, dari pada menyambut Gubernur, Ketua DPRD dan petinggi Batam lain.

Kenapa? Kan enak, ruangannya ber AC lagi. Apa minder ya? Tidak, tentu saja. Malah bosan, tak ada hal yang baru, tak ada tantangan baru yang ada hanya topeng, senyam-senyum, narsis. Mirip pelacur yang menjajakan diri di bar.

Intinya, kehadiran saya saat itu tak bisa mewarnai apapun. Kan sudah ada bos saya yang tentu selevel, dan lebih pantas menemani para petinggi itu. Toh belum tentu juga sang Gubernur mau mengenal saya, apalagi mengingat. Semua lewat begitu saja.

Itulah mengapa saya lebih tertarik menjemput dan menyerahkan sumbangan kepada si papa dan cacat. Meski itu harus berpanas-panas, dan ke daerah yang terpencil pula. Hasilnya, di sana keberadaan saya lebih berarti. Senyum masyarakatnya tulus, tak bertopeng marsis. Ngomong juga apa adanya.

Di sana saya bisa memiliki sandara baru, kesan baru, bahkan hikmah baru yang bisa saya pelajari.

Tidak ada komentar: