Rabu, 13 Agustus 2008

Lagi Buntu


Aku hari ini ingin menulis. Tapi menulis apa? Buntu sekali otak ini.

”Ting...” Aku dapat inspirasi. Bagaimana kalau menulis tentang harta kekayaan yang sudah saya peroleh kini. Atau tentang sehebat apakah jabatan yang sudah saya sandang kini?

Tapi, ide ini langsung memudar. Gila apa. Meski ini hanya blog, namun tetap saja sebuah media.

Pertimbangan saya begini, jika nanti dibaca orang yang lebih tinggi, lebih kaya, lebih berkedudukan dari saya, bukankah ini hanya akan menjadi ketawaan saja? Bisa saja nanti saya dicap anak bebek yang baru lepas dari induk.

Lihatlah di dunia luar sana, rumah John Travolta memiliki tiga jet pribadi yang di parkir di ”garasi” rumahnya.

Sedangkan jika dibaca orang yang lebih kekurangan, maka hanya dianggap sebagai suatu kesombongan saja, takutlah nanti saya disumpahin, ”Dasar pengidap wahan, hubbud dunya wa karahiatul maut! Abadilah kamu di neraka Jahim!”

Mengapa begitu? Ya, karena yang saya beber di sini bukanlah the way to reach, melainkan gain.

Apalagi kalau hanya keberhasilan level pekerja macam saya, apapun jabatannya, kurang laku dijual. Banyak sekali nanti prasangka yang akan saya dapat. ”Ah, bisa saja dia begitu karena KKN.”

Atau, mungkin nanti asaya dituding bahwa saya menjalankan peran yang sebenarnya menjadi takdir orang lain.

Maklumlah, biasanya orang hanya akan tertarik membaca kisah sukses para pemilik usaha dari pada pekerja itu sendiri.

Dari semua pertimbangan ini, saya putuskan tak jadi menulis. Mending berbuat sebagus mungkin, meski itu jauh dari sempurna, namun sudah bisa berguna, itu saja.

Dari pada berkoar-koar tentang kehebatan diri diblog, takut malah jadi penyakit.