Minggu, 14 September 2008

Rivers of Dream (2)

Di masa kanak-kanak, saya dan kawan-kawan paling suka bermain di Sungai Perempuan. Karena aliran airnya tenang, jernih dan enak untuk berenang. Kiri kanannya penuh tumbuhan hijau, semisal bambu dan pohon camplong berusia ratusan tahun, sehingga sangat sejuk.

Tempat berenang ada di bagian hulu dari tempat MCK wanita. Di sana airnya cukup dalam, sekitar 2 meter-an. Di sisi timur ada gundukan tanah cukup tinggi yang di atasnya ditumbuhi pohon kelapa yang sudah rubuh.

Di sinilah tempat favorit anak-anak untuk bersalto, atau duduk menebar pancing. Sekadar diketahui, Sungai Perempuan kaya akan ikan dan udang. Sayapun kerap mancing di sana sepulang dari sekolah dasar. Ikan dan udangnya jinak-jinak. Bahkan, Maswadi, kawan saya cukup mahir menangkap udang hanya menggunakan dua tangannya.

Di Sungai Perempuan juga banyak ikan lele, kami menyebutnya “se-ongan”. Kami sudah hafal tempatnya, biasanya di bawah akar pohon bambu tepat di belokan (perbatasan) antara Sungai Perempuan dan Sungai Lelaki.

Karena itulah, warga sekitar sering menangkap ikan lele ini dengan cara disuluh pada malam hari. Bahkan ada pula yang memberi racun potas. Pernah sekitar tahun 1987-an, seorang Prajurit Dua TNI bernama Toha, bersama Buang Guntur warga Kampung Kotta menebar racun potas di sungai ini.

Hasilnya tak hanya ikan lele, binatang lain seperti ikan gabus dan kura-kura ikut mabuk. Namun, Buang dan Toha hanya mengambil ikan lele saja hingga dapat beberapa ember. Malam itu, warga Kotta pesta ikan lele.

Tapi dampaknya, ikan sungai ini tak bisa dipancing lagi. Paling tidak kami harus menunggu hampir setahun, karena ikan-ikannya hampir punah. Jika ada yang masih bertahan, itupun hanya ikan betuk saja.

Peristiwa ini cukup membuat ayah saya kecewa. Maklum, Ayah saya dulu pernah punya kenangan akan Sungai Perempuan ini. Saat Bulan Ramadan ketika masih di SR, dia sempat menyelam sambil minum air. “Soalnya airnya sejuk,” jelasnya sembari mesam-mesam.

***

Sementara itu, sungai lelaki sangat gersang dan tandus. Yang ada hanya tanah lempung. Ikannya pun tak terlalu banyak. Paling juga hanya ikan betuk dan ikan perak.

Meski demikian, karena bantarannya yang tak terlalu banyak akar, sungai ini menjadi favorit kami saat bermain kapal kapalan.

Tidak ada komentar: