Sabtu, 11 Desember 2010

Azan dan Bilal

Tak nyadar juga ya, hidup kita selalu tak lepas dari azan. Sejak lahir, menemani hidup 5 kali sehari, hingga nanti mati. Bicara muazin, jangan lupakan bilal bin rabah, muazin ar-rasul.
Alba Fatiya Natasha, Herny Basri, Maya Asmayasari dan 4 lainnya menyukai ini.

Bilal bin rabah kelahiran Habsyah (kini Ethiophia), makanya namanya Bilal bin Rabah Al-Habasyi. Dulu dia adalah budak yg dimerdekakan Abubakar Siddiq, karena kuat memagang Islam saat disiksa sang majikan Umayyah bin Khalaf dari Bani Jumuh.

Bilal dijemur diatas batu dan ditindih batu besar, di bawah terik matahari gurun. Namun tetap teguh memagang Islam. "Ahad ahad" katanya.

Setelah merdeka, Bilal selalu ikut Rasulullah. Saat berhijrah ke Madinah, Ketika Masjid Nabawi selesai dibangun, Rasulullah SAW mensyariatkan azan. Bilal ditunjuk sebagai muazin, karena bersuara merdu. Bilal menjadi muazin pertama dalam sejarah Islam.

Sebuah catatan menulis, Biasanya, setelah mengumandangkan azan, Bilal berdiri di depan pintu rumah Rasulullah SAW seraya berseru “Hayya ‘alashshalaati 2x” Setelah Rasulullah keluar ia segera melantunkan iqamat, tanda salat berjamaah segera dimulai.

Ketika menaklukkan Kota Makkah (Fathu Makkah), Rasulullah SAW berjalan di depan pasukan Muslim bersama Bilal lalu memasuki kakbah bersama Utsman bin Thalhah, dan Usamah bin Zaid.

Saat itulah, lagi2 Rasulullah memanggil Bilal agar naik ke atap Ka’bah untuk mengumandangkan azan. Azan yang dikumandangkan Bilal itu merupakan azan pertama di Makkah.

Bilal selalu tuntas saat melantunkan azan. Hingga akhirnya Rasulullah wafat, dia tak mampu lagi. Azannya selaluterhenti di kalimat, "ashaduanna muhammadurrasulullah..." Bilal menangis. Dicoba lagi, begitu lagi.

Seperti dikomando, tangisan Bilal diiringi kaum Muslim yang hadir. Mereka semua menangis karena ditinggal pergi sang kekasih. Riwayat menyebut, sejak kepergian Rasulullah Bilal hanya sanggup mengumandangkan azan selama tiga hari. Hingga akhirnya dia minta pada Abubakar Assiddiq agar tak lagi jadi muazin.

Pernah Bilal melakukan adzan ketika Khalifah Umar mengunjunginya di Damaskus. Namun, itu pun hanya sampai kalimat, “Asyhadu anna Muhammadar Rasuluullaahi." Bilal lagi-lagi menangis mengingat Rasul, diikuti Umar.

Meski lekat dengan azan, namun jangan ragukan keberanian Bilal di medan tempur. Dia tercatat tak pernah absen dalam setiap pertempuran bersama Rasulullah. Rasulullah SAW mengatakan, ”Bilal adalah seorang penunggang kuda yang hebat dari kalangan Habsyah.” (HR Ibnu Abi Syaibah dan Ibn Asakir)

Bilal meninggal dunia di Damaskus pada 20 H. Jasadnya dimakamkan di sana. Demikian tulisan soal bilal, semoga yg baca dapat amalan dan hikmah... amin... (kok mirip khutbah jumat, ya???)

Maya Asmayasari: Bilal bin Rabah.. ketika msh hidup pun bunyi terompahnya sudah menghiasi surganya Allah.. mulianya budak yg terbebaskan.. dan membalas nikmat itu dgn menjaga iman & taqwanya dgn istiqomah.. semoga kita dpt n pandai meneladaninya..

Riza Fahlevi: benar bu... keutamaan bilal karena dia selalu memelihara wudu-nya... dia tak pernah lepas dari itu, batl wudu lagi, begitu terus

Tidak ada komentar: