Sabtu, 11 Desember 2010

Suara Pagi

Pagi, dimana hasratku bersaksi tentang cinta. ladang hati yang ku taburi dengan kasih.
bak syair Gibran akan sahabat, Pagi selalu memperkaya ruh kejiwaan.
Dia tak membunuh waktu, tapi menghidupkannya!
Dia mengisi kekurangan, tempat tawa ria berbagi kebahagiaan.
Karena dalam titik-titik kecil embun pagi, hati manusia menemukan fajar dan gairah segar kehidupan. Selamat pagi sahabat, selamat pagi harapan
----------------

Bunga2 ini mekar indah setelah burung2 angin dan air ikut membantu menyemai benihnya. Namun kumbang mereguk madunya. Selamat pagi...
----------------------

Allah tuhan yg suci, rabb segala zat, maha suci engkau yg telah mengatur tetesan embun, turun beriring angin untuk mengibur bunga2 pagi, lalu tandas oleh kilau bagaskara.
------------

kicau burung pagi ini mengingatkan saya pada penghotbah. Keduanya sama2 tak bisa diinterupsi. Malah kadang bisa bikin kita tertidur.
--------------------

Pagi ini kembali ku lepas keping jiwaku ke udara. Dia sebesar bulu, lalu melayang jadi pipit, lalu jadi elang. Akhirnya menutup langit yg penuh bintang. Salam alaikum, friend, Bebaskan jiwa, jangan biarkan Tiran2 itu mengurungnya.
---------------------

Pagi, bunda... Jiwaku, kata gibran, adalah navigator & penjelajah, setiap hari aku temukan daerah baru di hatiku.
--------------------------

Pagi berangkat siang, burung2 bergegas membawa kicaunya. Dansa bunga2 pun usai, mereka mengemas cangkir2 embun yg tandas dia reguk. Hari ini, esok hari, hari nanti. Selanjutnya kita hanya banyangan & debu.
-------------------

Satu2nya yg membahagikan pagi ini, saat kita punya rencana membahagiakan orang lain...
--------------

Matahari terbit & burung pun bernyanyi| aku ingin membebaskan diriku dari tidur yg berselimutkan kesalahan| selamat pagi...



Tidak ada komentar: