Sabtu, 11 Desember 2010

Hibah Koran Pulau Ngenang

Hibah koran, membelah laut, menembus batas pulau2 terpencil.
(11 November jam 10:43)
Dewi Andriani Zain, 'Eddy Prasetyo', dan Cahya Novi menyukai ini.

Kali ini kami dan ob menghibahkan koran untuk smp di p ngenang. Sempat digoda hujan lebat. Tapi kami yakin allah akan memberi kemudahan. Alhamdulillah, laut serata jalan, pompong pun tak berguncang, meski gerimis terus menghujam.

Pulau ngenang tak jauh dari batam. Hanya 15 menit. Tapi perkembangannya sangat lambat. Masih mending pulau kasu yg jauhnya 2 jam perjalanan laut.

Dari pelantar kami jalan kaki menuju sekolah, melintasi jalan setapak semen. Kiri kanan hanya pohon kelapa dan rumah2 panggung penduduk asli. Aku merasa tengah berkelana ke abad 19. Ah, sukurlah masih ada sinyal hp

Di sekolah ini kami disambut guru2 dan komite sekolah. Jadi ingat saat hibah koran di sd pulau pemping. Di pelantar udah disambut tokoh2 masyarakat, di sekolah ratusan murid rapi berbaris berebut menyalami kami, sambil mengucap selamat datang dan bernyanyi.

Penduduk Pulau ngenang hanya 1300 (300) pulau ini tak ada polisi, yg ada hanya babinsa al. Itupun baru 3 bulan lalu bertugas. Namun untuk kesehatan, disini udah ada puskesmas pembantu. Untuk sekolah hanya ada sd & smp. Untuk melanjutkan ke Sma mereka harus ke batam atau tg uban, p bintan.

Sd di sini berdiri sejak 1976, smp berdiri tahun 2003. Muridnya masih minim. Smp kelas 7-9, hanya 42 siswa atau 13an perlokal. Sedang total murid sd 1-6 hanya 147. Itu pun tersebar d tiga tempat. Di sini semua sangat terbelakan, informasi yg ada hanya koran. Itupun jarang.

O o, semua murid2 dan komite udah berbaris. Astaga, saya diminta memberi sambutan pula, ha ha. Bismillah, ya allah terangkanlah hati ku, lancarkanlah lidahku...

"Bacalah, karena dunia akan terang. Bahkan membaca (iqra) menjadi perintah pertama Allah pada nabi muhammad saat beliau masih buta huruf." demikian saya membuka sambutan.

Slanjutnya saya mencöntohkan sebuah pulau di natuna yg mayoritas penduduknya suka baca. Mereka dg swadaya punya perpustakaan. Lalu lihatlah apa yg terjadi 10 hingga 20th kemudian? Warganya tumbuh berwawasan maju. Banyak yg lolos kuliah di tempat prestisius. Bahkan banyak yg jadi pejabat penting di kota dan kabupaten d kepri.

Sy juga mencontohkan obama. Presiden as yg penuh inspirasi dan motivasi itu. Lihatlah anak minoritas, dari keluarga yg tak lengkap, mampu menembus gedung putih. Obama membangun karir dari nol, dia pandai shg dapat beasiswa kuliah FH di harvard. Karena membaca.

Sebenarnya sy ingin memaparkan tentang kemajuan peradaban islam saat eropa dan amerika masih gelap, yg dibangun dg budaya membaca. Mereka aktif menerbitkan buku dan juga menerjemahkan buku2 era yunani kuno. Tak heran baghdad, ibukota abbasiyah, memiliki ribuan maktabah (perpustakaan) dan klub2 membaca.

Namun contoh soal peradaban islam ini, urung sy paparkan mengingat waktu. Lagi pula pemaparan sy tentang obama dll udah memberikan punch line bg mereka. Jadi harus segera distop. Retorika public speech saya udah tercapai.

Inilah tujuan hibah koran batam pos ini. Untuk meningkatkan minat baca di provinsi kepri yg rendah. Juga membantu memberikan informasi yg aman. Sehingga bg yg suka baca bisa mendapat bacaan yg aman. Tapi mengapa koran?

Tidak ada komentar: