Sabtu, 11 Desember 2010

Fakta atau Nyata

Antara fakta dan bukan fakta kadang rancu. Tapi yg bukan fakta juga bukan berarti sebuah kebohongan.

Massri Yanto dan Eddy Prasetyo menyukai ini.


Karya sastra dan sair itu kebanyakan bukan fakta, tapi apakah bisa dikatakan para penyair dan sastrawan itu berbohong? tentu tidak!

Apakah roman 'Siti Nurbaya', yg seluruhnya fiksi, bisa dikatakan bahwa pengarangnya, Marah Rusli, berbohong? tentu tidak!

"sayap2 patah, sang nabi," dll, karya kahlil gibran itu juga semuanya fiksi. Tapi apakah kahlil dianggap penyebar luaskan kebohongan? sungguh tidak sama sekali!

kebanyakan mitos dan legenda itu juga udah dicampur baurkan dg kisah2 fiksi, apakah itu tak layak dipercaya? atau tak semuanya benar? tentu tidak juga!

kita hanya bisa membedakan itu fakta atau tidak jika kisahnya menyangkut kejadian masa kini dan nama atau daerah yg disebutkan sama persis.

namun tetap saja, tergantung siapa yg menulisnya. Hal ini pernah menimpa marcopolo, dia dituding orang eropa pembohong kelas wahid krena dalam buku Ill Millione (The Million) berkisah menemukan jalan ke timur dan menetap di sana (China).

di buku itu ditulis ia pernah bergaul dekat dengan Kublai Khan, ia juga berkisah soal perjumpaannya dengan para perintis jalur sutra (The Silk Road).

dia disebut berbohong hanya karena yg menulis kisahnya itu adalah penulis fiksi, Rustichello. Keduanya bertemu dalam satu sel saat Marco Polo dipenjara ketika saat terjadi bentrok antara Venesia-Genoa (1928).

jadi hati hati aja menyikapi sebuah fakta. mending ditelusuri asalnya, jangan sampai asal ngecap ”bohong”. mending mencari pemahaman untuk pengetahuan yang lebih dalam. karena with understanding comes knowledge..

Tidak ada komentar: