Sabtu, 11 Desember 2010

Pembunuh Naga

Terus2an, hidup aman & nyaman doang? gak punya cerita? gak pernah ada risiko? apa asyiknya? jadilah penakluk naga!
Yantie Triefhoss U, 'Eddy Prasetyo', dan Cahya Novi menyukai ini.

Psikolog L.Kohlberg bilang ada 3 tingkatan moral: 1. Cari selamat/hindari hukuman (ini mental anak), 2.Ikut2an (biasa dilakukan remaja/dws), 3.Nilai Universal (inilah yg tertinggi). pertanyaannya, di manakah kita?

dulu banget, saat benua2 belum ditemukan, manusia meyakini bahwa dunia ini datar. di ujung laut itu, bersemayam naga yg siap menelan siapa saja yg menuju ke sana

kepercayaan ini terus ada. akibatnya manusia takut menjelajah laut. mereka lebih memilih jalur darat. namun tak begitu dg beberapa orang pemberani

kepercayaan ini memunculkan mitos tentang monster2 laut penghuni samudera. namun ada juga yg tertarik untuk membuktikan kisah ini. mereka tak yakin ada mahluk2 itu, namun mereka juga punya keberanian. maka jadilah. mereka berangkat

setelah melaut, ternyata tak benar itu ada ujung samudera. samudera tak berujung. juga ternyata tak ada itu yg namanya naga. mereka2 inilah yg disebut para penakluk naga.

naga sendiri sebenarnya tak ada. ini adalah mahluk rekaan imajinasi manusia. makanya pemahaman akan naga di china dan eropa tak sama.

sedikit melebar, orang eropa memiliki kepercayaan bahwa mahluk menyeramkan itu adalah gabungan dari beberapa hewan buas. ada bertubuh singa, bercakar elang dan bersayap.... dll

kepercayaan ini kin tereka, setelah saat itu manusia banyak menemukan tulang tulang binatang ukuran raksasa. (fosil) maka kian paslah perkawinan imajinasi itu

ditarik ke psikologi, naga adalah bentuk ketakutan dalam diri kita. ketakutan kadang jadi momok, namun juga jadi motivasi yg ampuh. contoh: orang penakut akan jadi pemberani ketika takut tak bisa makan. iya kan?

maka itu, mulai sekarang inventarisir ketakutan kita, temukanlah, lalu bunuhlah. itulah novi sekelumit uraian tentang pembunuh naga.

Tidak ada komentar: