19 Oktober jam 21:29
Dewi Andriani Zain dan Sulthan Abd R menyukai ini.
Novi Ratmoko: Ya nama itu penting ya pak
Riza Fahlevi: ya nov... bahkan Tuhan juga memberikan nama di bagian2 surga dan neraka. Pintu sorga, sungai2nya, buah2 neraka, bahkan ular nerakapun ada namanya.
Novi Ratmoko: Bgmn jd nya klo aku gk dikasih nama ya, pasti pd saudele dwe manggilnya
Sulthan: Kata benda, kata sifat dan kata kerja juga terdiri dari nama2
Ita d'Quinn: Nama itu penting, klu gag punya nama atau nama nya kurang enak di dengar kan gag lucu....hehehe :) Pa lagi buat cawako...penting buangettt huaaaaaa
Riza Fahlevi: Sebuah teori dasar manusia menyebut, manusia adalah, homo symbollicum. Artinya, mahluk yang bersimbol, gemar membuat dan memberi simbol (bisa juga disebut logo atau merek).
Apa jadinya jika Anda dan tatanan peran tak memiliki nama, tentu akan membingungkan dan sulit membedakan dengan orang lain.
Selain itu, di setiap tempat memiliki pengakuan dan penghormatan berbeda akan sebuah simbol. Misal, di Amerika orang berjubah putih dengan topi kerucut identik dengan kelompok rasial bernama Ku Klux Klan
Namun di Spanyol, orang berjubah putih dengan topi kerucut ini sangat dihormati. Karena mereka merupakan pimpinan tertinggi dalam sistem keperecayaannya. Orang ini diagungkan sebagai orang suci. Jadi sangat berbeda.
Di Batam sendiri, jarang ditemukan angka 4 tak pernah di pasang pada nomor rumah atau kamar dan lainnya. Karena menurut kepercayaan orang Tionghoa dan Jepang, di sini, 4 (tse) adalah simbol kematian. Maka itu, di Batam angka 4 banyak di ganti 3a.
Namun di Jawa ini tentu tak berlaku, di sana angka 13-lah yang lebih disimbolkan angka sial!
Jadi, masih berpikir tentang arti sebuah nama?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar