Sabtu, 11 Desember 2010

Budaya Islam?

Banyak hal2 yg melekat pada ciri Islam, banyak di antaranya mengadopsi budaya dari bangsa bahkan agama lain. Keragaman itu indah bila saling melengkapi.
06 November jam 23:10 ·
Khalifah Ipa dan 'Eddy Prasetyo' menyukai ini.

saya akan ambil contoh beberapa di antaranya adalah Dinar; berasal dari kata “Denarius”, koin mata uang orang2 Romawi. Koin ini kemudian diadopsi di Timur Tengah menjadi “Dinar” setelah Imperium Romawi runtuh.

Sedangkan Dirham, berasal dari Drachma (Yunani) atau Drachm (Romawi) adlh satuan berat setara 3,4 gram. Koin ini dipakai di Romawi Timur dan juga Persia. Selanjutnya Koin ini diadopsi pedagang Arab yg banyak berdagang dengan Romawi Timur (Bizantium).

Menara, berasal dari Persia, maanaarah (tempat api) orang-orang majusi (zoroaster). Namun, kita mengenal menara identik dengan masjid.

Kubah masjid juga sejatinya terisnpirasi bangunan di Damaskus, saat Khalid bin Walid menaklukkan daerah itu. Kubah adalah ciri khas sukubangsa punisia (diantaranya damaskus) yg juga dipakai pada arsitektur jauh sebelum Islam. Jadi tak usah heran bila banyak bangunan Eropa yg berkubah. Namun sejak penaklukan Damaskus, kubah identik dengan masjid.

Sarung ternyata berasal dari India Hindu. Jadi tak usah bingung juga bila di Bali banyak patung pakai sarung. Sedangkan baju koko, adaptasi pakaian khas daratan Tiongkok.

Satu lagi: di mesir itu supir taksi dipanggil ustaz... Entah apa maksudnya... he he

Ada lagi bedug... yang sebenarnya berasal dari India dan Cina. Ketika Cheng Ho hendak pergi, kemudian seorang raja dari Semarang mengatakan ingin mendengarkan suara bedug dari masjid. Sejak itulah, bedug menjadi bagian dari masjid, seperti di China, Korea dan Jepang, yang memposisikan bedug di kuil-kuil sebagai alat komunikasi ritual keagamaan.

Tidak ada komentar: