Senin, 13 Desember 2010

Tulisan (Leadership) Pak Dahlan

Belajar good leadership, dari membaca tulisan pak dahlan iskan hari ini di batam pos (grup2 jawa pos). Ada visi, filsafat, hikmah, tausiyah , teladan, etika. Bg yg tak sempat, saya akan coba kupas di sini.
07 Oktober jam 10:13
2 orangU-pix Keimas Ogant dan Ridawati Dimasseto menyukai ini

Dari tulisannya pak dahlan ingin semua bekerja dg nyaman. Tak boleh ada ketakutan. Maka itu dia sering menyelipkan humor. Sy jadi ingat pepatah, Tuhan mencipta bumi. untuk menjaganya Dia cipta manusia. agar semua selaras Dia ciptakan humor.

Pak dahlan mengutip falsafah menarik: Gunung tak harus tinggi yg penting ada dewanya. Sungai tak perlu dalam yg penting ada naganya| Orang hidup itu tak harus hebat & serba besar. Yg penting penuh arti.

Dari falsafah itu saya berpikir, bagaimana lg orang hidup yg sok hebat dan sok besar tapi tak punya arti? Ini ibarat miskin yg sombong.

Di tulisan ini, pak dahlan juga mencontohkan betapa pentingnya dialog. Dia selalu mendengar meski dari level terendah. Sy sebut, Ini adalah etika kedermawanan. Memberi pada sesama tak harus dg uang, namun dg kerendahan hati.

Yg bikin adem, pak dahlan selalu jernih mendengar laporan2 yg datang soal kinerja jajarannya. Jadi tak langsung memvonis yg dilaporin itu salah. "Saya bisa membedakan mana sms yg tulus, mana sms yg bulus," katanya.

Di alenia Terakhir, pak dahlan tak ragu memberi kepercayaan pada manajer2nya, bahkan memujinya dg tulus. Ini mungkin yg disebut maslow dg "self esteem". Reward berupa motivasi.

Pak dahlan juga tak suka jaim supaya dilihat berwibawa. Dia egaliter. Karena wibawa bukan acting, tp muncul dari kemurnian hati. Juga Tak pernah sekalipun pak dahlan menyebut jajarannya dg : "anak buah saya, kabag saya, dll" tapi menyebut nama jabatannya atau "teman2 saya".

Sudah cukup panjang, semoga bermanfaat. Ini penafsiran empiris saya, kalau mau lebih jelas, silakan baca di koran2 grup2 jawa pos yg terbit hari ini.

Ali Usfa: Baca juga/milki buku Ar-risalah

Tidak ada komentar: