Sabtu, 11 Desember 2010

Maridjan, Jenazah Merapi

Demi kemanusiaan MOHON KITA TAK POSTING FOTO JENAZAH MBAH MARIJAN, kita hormati beliau yg memiliki dedikasi dalam mengemban amanah, meski nyawa taruhannya.
Linebacker Echelon Angga, Irma Muliani Bakar, Seri Haryani dan 5 lainnya menyukai ini.

Menot Djawa: mbah marijan lebih bahagia saat ini, mari kita jadikan i'tibar untuk kita semua.

Riza Fahlevi: Terimakasih anda udah berempati. Cara ngetes empati itu gampang: Bagaimana perasaan kita bila hal itu menimpa anggota keluarga kita? Jadi, apakah kita masih nyaman melihat ketidak nyamanan orang lain?

Cipi Ckandina: setuju mas...tapi kalo kangen gmana..? hehe...piss ah...smoga amal ibadahnya diterima ya mas...

Riza Fahlevi: kangen? maksudnya?yang saya maksud di sini, kan foto jenazahnya... Cipi, jenazah mbah marijan ditemukan dalam posisi sujud. tentu saja, telah tersaput debu vulkanis yg menyertai awan panas. Orang jawa menyebut wedhus gembel, karena bentuknay mirip domba kumal.

tak ada yg bisa selamat dari debu vulkanis. Bila terhirup, ia akan menymbat saluran pernafasan, karena debu vulkanis bila terkena cairan (air) akan megeras, sekeras semen! apalagi debu vulkanis yg melanda desa mbah marjan disertai hawa panas.

Hawa panas yg terlontar keluar, tak akan cepat sirna, karena udara mampu menyimpannya cukup lama. Suhu biasanya berkisah 200 derajat, namun kadang mencapai 800 derajat. Jadi bayangkan saja kita berada dalam oven. Makanya, semua jadi hangus, kadang disertai api.

Cipi Ckandina: masyaAlloh...sy malah belum liat tipi mas. hehe...maklum kami di pulau mas. Angin lg kenceng, ujan turun gak berhenti, listrik mati, sinyal putus2...lengkap sudah penderitaan...hehe

Riza Fahlevi: Kembali lagi ke mbah marijan. dengan memposting foto jenazah dia, berarti sama juga kita tak turut merasa betapa menderitanya dia menghadapi dera awan panas ini. senagkah kita menyaksikan bahkan memamerkan penderitaan orang lain? NOTICE: bukan hanya jenazah mbah marijan saja, juga termasuk jenazah yg lain.

Tidak ada komentar: