Sabtu, 11 Desember 2010

Sumpah Pemuda

Dari tadi jam 5 pagi, burung dekukur di depan rumah tak henti berkicau. Mungkin dia sedang bersumpah, mungkin. Selamat pagi, selamat hari sumpah p3mUd4.
Amran Simanjoentak, 'Eddy Prasetyo' dan 2 orang lainnya menyukai ini.

Muhammad Juman: pak reza...?burung itu bilang selamat berduka indonesia...dg musibah merapi jogya dan tsunami mentawai......

Niken Gulam: betul bang... Mungkin dia bersumpah, kalau keluar dr sangkar, dia tak mau kembali lg, dia mau bebas.. bebas...

Liana: Riza, kalau burung dalam sangkar, dia sedang sumpah tuannya dan minta dibebaskan lho! twit twit twitttt....

Riza Fahlevi: Ha ha... Dalam dunia hewan, sumpah tak dikenal. Karena mereka tak pernah melenceng menjalankan perannya. Ikan salmon tak perlu bersumpah mati, karena pada saat mereka "kawin" sudah pasti mati. Tak ada yg berusaha ingkar dari ini.

Manusia perlu bersumpah, karena mereka rawan ingkar dan hianat. Bohong, kadang jadi lalap. Sekali bohong mereka akan menutup dg kebohongan yg lain. Begitu terus. Ah, bila setiap kata udah dusta, kata yg mana lg yg bisa dipercaya?

Terlalu banyak dusta, membuat sistem korup. Tak ada yg bisa diharap dari sini. Untuk itulah, diperlukan sumpah. Sumpah diyakini memiliki sanksi yg konkret dan fatal; melanggar akan terkutuk bahkan mati!

Sialnya, kadang hal ini tak efektif, karena umumnya sanksi sumpah hanya diserahkan pada Tuhan. Itupun setelah mati. Makanya, pandang orang dari integritas. Bukan sumpah saja. Karena kadang sumpah kerap dimainkan.

Kur kur kuk ker cuit cuit cuit cuit... (artinya, entahlah. He he)

ms Liana, i think you r righ... maybe the bird condemn the master, ask for free.... h h h... thats why a wise words says: like a bird in gold cage... hh

Tidak ada komentar: